EXTRA PART 2

2.8K 181 1
                                    

Bismillah

Koreksi typo

Selamat membaca :)

***

Halaman belakang yang luas telah di sulap menjadi tempat piknik layaknya di tepi pantai. Untuk mempercantik dan mempersyahdu suasana balon-balon pun tampak bergantung indah guna menyemarakkan suasana—juga ada lampu hias yang di pasang untuk mewarnai malam dengan cahayanya. Beralaskan kain tebal ada banyak makanan dan minuman yang tersedia. Seperti yang sudah di rencana sebelumnya, untuk merayakan kemenangan Adzan, semuanya sepakat untuk mengadakan piknik di halaman belakang rumah.

"Yayah."

"Iya tunggu ini lagi Ayah tiupin balonnya."

Ashaar mengangguk dan dengan wajah polosnya ia menatap sang Ayah yang tengah berusaha meniup balon untuknya. Melihat ukuran balon yang ditiup semakin membesar, Ashaar semakin tidak sabaran. Ia lantas mendekati Dimas dan merebut balon itu.

"Ayah belum ikatin, nah 'kan keluar udaranya."

"Au balooon."

Dimas meraih tangan Ashaar yang hendak menangis. Sementara itu Adzan yang telah meniupi banyak balon datang dan memberikan salah satunya untuk sang adik.

"Ini buat Ashaar, jangan nangis ya." kata Adzan menepuk pelan puncak kepala adiknya.

"Unya Acin mana?" Afsheen ikutan meminta balon kepada Adzan padahal ia sudah memilikinya satu.

Adzan menunjukkan sebuah balon yang di peluk oleh adik perempuannya. "Afsheen 'kan udah dapet." kata Adzan kemudian.

Afsheen geleng-geleng kepala, ia pun mengambil sebuah balon dari tangan Adzan kemudian berlari cepat ke arah Jihan.

"Jalan pelan-pelan sayang, nanti jatuh."

"Ndaa, balon."

Jihan menerima balon yang diberikan oleh putrinya. "Buat Bunda? Makasih sayang." Jihan mengusap puncak kepala putrinya dan memberikan sebuah kecupan di pipi gembul Afsheen.

"Minta ayam."

Jihan tertawa kecil melihat Afsheen yang mengerjapkan mata bulatnya—tangannya menengadah pada Jihan.

"Enggak sekarang ya. Nanti Bunda kasih ayam gorengnya. Sekarang Afsheen ajak ayah dan abang ke sini, kita mulai makan malam. Okey?"

Afsheen mengangguk-angguk, "Ocee." ucapnya lantas berbalik dan berlari menuju Ayah dan kakak-kakaknya.

Jihan melihat ke arah Mbok Yati yang masih sibuk membakar Ayam dan sosis. "Mbok udahan dulu, sisanya nanti aja." kata Jihan.

Mbok Yati mengangguk, "Iya Nya, ini sudah matang tinggal di pindahin." tangannya bergerak cepat memindahkan ayam dan sosis bakar yang telah matang.

Setelah semua siap, Jihan dan Mbok Yati ikut bergabung bersama Dimas dan anak-anak yang sudah menunggu mereka.

"Makanan siaaap ..." seru Jihan membuat perhatian suami dan anak-anaknya langsung tertuju padanya.

"Yeay... Makaaaan."

"Nda ayam."

"Afsheen udah gak sabar mau makan ayamnya ya? Sabar ya sayang ini Bunda siapin dulu."

"Mau sosis yang banyak."

Jihan menyiapkan makanan untuk mereka yang sudah tidak sabar ingin mengisi perut.

PULANG [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang