05. Teman Lama

1.4K 152 0
                                    

Bismillah.

Selamat membaca :)

***

Jihan memerhatikan murid - muridnya yang tengah asyik bermain di lapangan, terik matahari tidak menyulut semangat mereka untuk bermain. Namun Jihan melihat ada salah satu muridnya yang tidak ikut bermain bersama yang lain, wajahnya tampak murung.

Jihan menghampiri muridnya itu dan duduk disampingnya, anak itu menoleh melihat Jihan namun tidak membuka suara. Jihan jadi penasaran kenapa muridnya yang terkenal jahil dan suka mengganggu teman - temannya mendadak menjadi pendiam seperti ini.

Anak itu adalah Kevin.

" Kevin gak ikut main sama yang lain?" tanya Jihan mengusap kepala Kevin. Kevin masih diam tidak menjawab.

" Kevin ada masalah sama teman - teman? Coba cerita sama ibu." Kevin masih diam, Jihan tidak kehabisan akal membujuk Kevin agar mau berbicara.

Jihan mengeluarkan coklat dari sakunya dan memberikan pada Kevin. Jihan memang selalu menstock coklat atau permen di saku atau dalam tasnya.

" Ini ibu ada coklat buat Kevin."

Kevin memandang wajah Jihan lalu beralih pada coklat yang masih berada di tangan Jihan.

" Coklatnya enak loh, ibu tau Kevin suka coklat. Kalau Kevin gak mau ibu kasih ke yang lain aja deh."

Kevin mengerucutkan bibirnya," Kan coklatnya buat Kevin, gak boleh kasih ke yang lain!" Kevin dengan cepat mengambil coklat dari tangan Jihan. Jihan tersenyum senang.

" Itu, kan kalau Kevin gak mau," kata Jihan. " Biasanya Kevin main sama Putri kok hari ini gak bareng sama putri" lanjutnya kemudian.

" Putri gak masuk hari ini." Jihan tidak tahu kalau putri tidak masuk sekolah hari ini karena memang hari ini Jihan tidak ada jadwal mengajar di kelas.

" Loh kenapa? Putrinya sakit?" tanya Jihan. Kevin mengangguk. Dan sekarang Jihan mengerti kenapa Kevin menjadi murung seperti ini.

" Udah jangan sedih gitu, dari pada sedih lebih baik Kevin do'a in Putri biar cepat sembuh terus bisa main lagi sama Kevin." wajah Kevin kembali cerah dan binar keceriaan terlihat di matanya, Jihan mengusap kepala Kevin.

" Ya Allah semoga Putri cepat sembuh terus masuk sekolah lagi biar Kevin bisa main bareng lagi sama Putri."

" Aamiin. " Jihan ikut mengamini do'a Kevin.

Kini Kevin kembali berceloteh dan Jihan senang mendengar celotehannya. Kevin ini anak yang pintar sedikit cerewet dan senang menjahili teman-temannya. Bukan berarti Kevin adalah anak yang nakal. Jihan sesekali menimpali ocehan Kevin yang sedang asyik bercerita mengenai banyak hal.

" Kevin ayo main bareng." ajak Leo yang memegang bola karet di tangannya.

Jihan melihat ke arah Leo dan beralih pada Kevin di sampingnya." Ayo sana, main sama Leo." Kevin mengangguk kemudian berlari ke arah Leo yang menunggunya.

Kevin melihat ke arah Jihan lalu melambaikan tangannya, Jihan tersenyum membalas lambaian Kevin. Jihan senang Kevin sudah kembali seperti dirinya dan bermain bersama temannya yang lain.

" Eh Jihan aku cariin dari tadi ternyata kamu disini toh." Laras ikut duduk di samping Jihan, Laras adalah salah satu guru yang paling dekat dengan Jihan dan mereka berteman baik. Laras juga tahu kegundahan yang dirasakan Jihan.

" Seneng ya bisa liat anak - anak ceria gitu, mereka bisa tertawa lepas tanpa beban dan menggemaskan dengan segala tingkah polosnya. Kadang berantem sama teman terus gak lama kemudian udah baikan lagi. Lucu memang tapi ya anak - anak memang begitu. "

PULANG [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang