¥4: Alumni

925 120 2
                                    

Hari ini Karina beserta anggota OSIS kembali mengadakan rapat untuk membahas masalah kemarin.

Mereka sepakat akan mengadakan Bazaar di siang hari dan pentas seni di malam hari, tentu saja dengan pengawasan ketat dan berbagai peraturan yang harus dipatuhi semua siswa SMA Angkasa.

Dan saat ini hanya tersisa Soobin dan Karina di ruang OSIS karena setelah rapat anggota OSIS lain buru-buru pergi untuk melakukan tugas mereka masing-masing.

"Kita harus pastikan setiap kelas ngehias kelas mereka dengan baik, karena ini buat sekolah jadi jangan sampai perayaan kali ini terasa biasa aja"

"Itu tugas gue, lo tenang aja Bin"

Soobin mengangguk, dia percaya pada kemampuan dan keterampilan Karina.

"Kalau lo butuh sesuatu atau ada yang nggak berjalan lancar, lo hubungi gue langsung"

"Oke" Karina sudah memiliki catatan apa saja yang harus ia lakukan hari ini agar semua tugas yang diberikan padanya tak ada yang keteter atau malah ada yang ia lupakan.

Pintu ruangan OSIS terbuka dan Yuna muncul dengan raut wajah sedih "Guys gue niatnya pengen ngundang kakak alumni yang dulu sempat punya band di sekolah ini buat dateng ke acara nanti, tapi kayaknya nggak berhasil"

"Kenapa? Bukannya kebanyakan kakak alumni bersedia buat dateng?" Tanya Soobin, seingatnya dia sudah mengkonfirmasi kehadiran para alumni sejak kemarin

"Iya, tapi maksud gue kakak alumni angkatan 45, kalian tau kan kalau angkatan 45 itu angkatan emasnya Angkasa? Di angkatan itu ada band yang isinya kakak kelas pangeran semua, dan gue berniat buat ngajak mereka balik nge-band lagi"

"Dan ditolak?"

Yuna melemaskan bahunya lesu "Yes, that's the problem"

Soobin melipat tangan di dada "Lo nggak punya koneksi siapa gitu yang bisa ngajak lagi mereka buat tampil?"

Yuna menaikkan bahunya "nope, gue cuma kenal kak Eunwoo tapi gue udah coba dan tetep nggak bisa"

Karina menautkan alis, sepertinya dia familiar dengan nama itu.

"Ehm maksud lo kak Eunwoo yang itu? Yang kuliah di Universitas Ardiksa?"

"Lo kenal? Iya kak Eunwoo yang itu, yang ganteng banget itu" Yuna kembali bersemangat, dia menatap cerah pada Karina.

"Eeeeehhh, gue nggak kenal" Karina menggaruk tengkuknya dan Yuna kembali lemas

"Tapi Abang gue kenal, mereka temenan" lanjut Karina yang kembali menumbuhkan semangat di mata besar Yuna

"Abang lo yang mana? Namanya siapa?"

"Jaehyun, nama Abang gue Jaehyun"

Yuna seakan mendengar berita perang dunia ketiga pecah, matanya membola dan mulutnya menganga tak percaya

"Jaehyun yang ganteng banget itu?"

"Lo kenal?"

Yuna menutup mulutnya dengan kedua tangan "oh my goddess, kenapa gue baru tau ini?"

Karina mengernyit bingung, apakah abangnya seganteng itu?

"My queen, rakyat mu ini bersedia melakukan apapun" Ujar Yuna memulai drama, dengan dramatis memegang kedua tangan Karina dan raut wajahnya seolah-olah sangat putus asa.

"Lebay lo Yun" Soobin dengan enteng menoyor kepala Yuna, lama-lama dia gemes juga ngeliat tingkah anak buah nya ini, gemes pengen noyor maksudnya

"Serius, gue bakal lakuin apa aja asal lo mau bujuk Abang Lo buat ajak temen-temen nya main band lagi di acara nanti" Yuna benar-benar serius dengan ini, sampai-sampai membiarkan saja kepalanya ditoyor oleh Soobin

NEVER ENDING✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang