Jeno menatap kakaknya sedih. Ternyata kisah hidup kakaknya tidak seindah yang dibayangkan, mungkin saja Taeyong punya banyak teman, pintar, dan keluarga yang kaya. Tapi kisah cintanya menyedihkan.
Jeno yang tidak pernah merasakan jatuh cinta sampai ikut sakit hati. Dan yang paling mengejutkan untuknya adalah cinta pertama kakaknya adalah actor yang sedang naik daun saat ini. Jung Jaehyun benar-benar sedang sukses besar!
Seringkali dirinya tidak sengaja mendengar para gadis di sekolah bergosip tentang actor ini.
Jeno meraih laptopnya, mengetik nama "Jung Jaehyun" pada search bar dan menemukan banyak artikel tentang actor muda itu. Berbagai macam, dari makanan kesukaan, lagu favorit, harga mobil yang dipakai, dan KEKASIH!
Jeno buru-buru meng-klik artikel paling baru tersebut.
[ACTOR JUNG JAEHYUN DIKABARKAN BERKENCAN DENGAN MODEL, PENGGEMAR PATAH HATI]
Jeno menatap headline berita tersebut malas. "Aneh."
"Jeno! Lagi apa?" Tanya Taeyong penasaran. "Ini papan apa?"
"Namanya laptop, bukan papan. Ini biasanya gue pake buat ngerjain tugas yang harus ngetik, main game juga bisa, ngapain aja deh pokoknya." Ucap Jeno.
Taeyong mengangguk mengerti. "Kaya HP?"
"Ya semacem."
"Hmm bisa dibawa kemana aja karena ukurannya minimalis, kalo dulu kakak pakenya masih komputer jadinya enggak bisa dibawa kemana-mana."
"Kak."
"Apa?"
"Gue mau kasih tau lo sesuatu, tapi lo jangan sedih ya?"
Taeyong tertawa sembari mengangguk. "Kakak kan hantu, mana bisa sedih." Dan selalu itu yang Taeyong katakan. Dia hantu ini dia hantu itu padahal dia masih bisa merasakan yang namanya sakit hati selayaknya manusia.
"Actor Jung Jaehyun dikabarkan berkencan dengan model, penggemar patah hati," Taeyong menatap adiknya, "berkencan? Pacaran?"
Jeno mengangguk menatap kakaknya, menunggu reaksi selanjutnya.
Taeyong tersenyum. "Aku kira Jaehyun udah nikah, ternyata baru pacaran. Ketuaan dia mah."
Jeno menatap kakaknya heran. Kenapa hantu cantik ini tidak sedih? Benarkah hantu tidak bisa merasa sedih? Paling tidak jika tidak merasa sedih harusnya sang kakak mengatakan kekecewaannya.
"Lo nggak sedih, kak?"
"Selama Jaehyun bahagia, kakak juga."
Jeno tahu, terlampau sangat tahu kalau kakaknya berbohong. Mata besar itu tidak bisa membodohinya. Mata itu berlinang air mata, lama-kelamaan semakin banyak hingga menetes.
"M-maaf, kakak terlalu bahagia sampai nangis." Ucap Taeyong masih dengan kekehan.
"Nangis aja, cuma gue yang bisa denger lo nangis. Lepasin aja semuanya." Jeno membawa tubuh kakaknya untuk ia peluk. Memberikan ruang agar kakaknya bisa bernapas walaupun itu mungkin saja tidak perlu. Jeno ingin memperlakukan kakaknya selayaknya manusia biasa. Manusia yang bisa merasakan sakit, bahagia, marah, sedih.
Sebab karena Taeyong, Jeno jadi mengerti apa itu arti kehidupan dan pentingnya waktu.
Sebab karena Taeyong, kehidupan Jeno tidak lagi sepi.
Sebab karena Taeyong, Jeno akan memiliki seorang teman.
Taeyong, buatnya adalah kakak terbaik di dunia. Satu di dunia.
Tidak masalah jika nanti hidupnya kembali sepi, tujuannya adalah mengirim kakaknya ke surga. Tempat yang tepat untuk kakaknya.
"Kak, alesan lo nggak bisa pergi dari dunia ini karena Jaehyun kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Remember Me?✅
Fanfiction[ON GOING] Diulang tahunnya yang ke-17 Jeno mendapatkan kemampuan untuk melihat arwah kakaknya yang sudah meninggal. © kelonin, 2021. ⚠ BxB, Angst, Hurt, Death Character, Attempted Suicide. Inspired by Happy Birthday Series.