2. Why Are You Still Here?

2.4K 322 7
                                    

Jeno menatap kakaknya yang duduk di sofa dengan santainya.

"Jadi, kita seumuran?"

Taeyong menoleh kemudian mengangguk. "Aku meninggal waktu kamu masih di kandungan bunda."

"Terus kenapa kakak masih di dunia?"

Taeyong menatap langit yang malam ini terlihat begitu indah. Disinari cahaya redup rembulan Taeyong menatap adiknya. "Kakak masih punya urusan yang belum selesai."

"Tujuh belas tahun, kakak masih ada di dunia ini?"

"Iya. Lama banget."

"Kakak nggak capek?"

"Capek gimana? Aku hantu, nggak capek." Balas Taeyong jenaka.

Jeno menatap kakaknya serius, bukan itu maksudnya. "Kakak nggak capek nunggu selama tujuh belas tahun?"

Taeyong tersenyum kecil. "Nggak masalah, karena kakak masih bisa lihat ayah, bunda, dan kamu. Walaupun kadang-kadang rasanya aneh. Kakak sering lupa kalau kakak udah meninggal, kalian nggak akan bisa lihat kakak lagi. Kakak cuma jadi bayangan." Balas Taeyong sendu.

"Jeno."

"Iya?"

"Tolong bantu kakak pergi dari dunia."

•••

Hari-hari Jeno berlalu begitu saja. Hidupnya tidak lagi terasa sepi, mungkin orang selalu melihatnya sendirian. Tapi Jeno selalu bersama kakaknya, dia tidak pernah sendirian lagi.

Kakaknya sangat menggemaskan. Pemuda seusianya itu selalu bercerita ketika dulu masih hidup.

Mendengarnya Jeno jadi tahu kalau kehidupan kakaknya jauh lebih menyenangkan dari pada hidupnya.

"Jeno."

"Apa?"

"Dian Sastrowardoyo gimana kabarnya?"

Jeno menatap kakaknya datar. Menggeleng kemudian karena merasa pertanyaan kakaknya sangat lucu.

"Udah menikah."

"HAH?! MASA?!" Pekik Taeyong.

"Anaknya dua."

Taeyong mengerucutkan bibirnya. "Makin cantik ya sekarang?"

"Ya gitu." Balas Jeno seadanya.

"Jeno."

"Apalagi?" Balas Jeno sebal.

"Kenapa kamu selalu sendiri?" Tanya Taeyong penasaran.

Seminggu bersama adiknya dia sama sekali tidak pernah mendapati adiknya bersama satu atau dua orang teman. Jeno selalu sendirian.

"Ya karena gue nggak punya temen."

Taeyong menatap sendu mata sipit adiknya.

"Jangan liatin gue gitu." Ucap Jeno. "Gue udah biasa, nggak apa-apa."

"Jeno, kamu harus coba buat cari temen. Masa-masa ini harusnya kamu habisin sama temen kamu, masa muda itu nggak bisa diulang loh."

"Kakak mana tau──

"Makanya itu kakak kasih tau kamu, kakak nggak bisa hidup lama kaya kamu Jeno."

Do You Remember Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang