Jeno membuka matanya perlahan ketika merasakan silau. "Bangsat!" Pekik Jeno setelah mengetahui posisi tidurnya memeluk Jaehyun. "Kak Taeyong kurang ajar!" Lanjutnya kemudian.
Jaehyun perlahan membuka matanya, mendengar suara berisik di samping membuatnya tertawa. "Kamu kenapa marah-marah sendiri, Jen?"
Si pemuda mendengus. "Menurut lo aja, semalem kalian ngapain?"
"Nggak ngapa-ngapain, cuma tidur."
"Iya tidur tapi pake badan gue, lupa lo?"
Jaehyun tertawa. "Saya tanya, emang kamu ngerasain sakit-sakit?"
Jeno terdiam guna merasakan rasa sakit yang mungkin saja dia rasakan. "Hmm... Enggak."
"Nah, yaudah. Saya nggak ngapa-ngapain kakak kamu atau badan kamu."
"Ya." Balas Jeno ketus, matanya menatap sekeliling berusaha mencari keberadaan kakaknya. "Motor gue dimana?" Tanya Jeno pada Jaehyun.
"Di garasi saya."
"Gue laper, bang." Ucap Jeno kemudian.
"Bubur ayam mau?" Tawar Jaehyun.
"Boleh, apa aja deh soalnya gue udah laper banget."
•••
"Bang, boleh nggak gue nginep di rumah lo sehari lagi?"
Jaehyun menatap Jeno yang masih memakan bubur ayamnya. Omong-omong keduanya tengah memakan bubur ayam yang ada di perempatan kompleks, jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah Jaehyun apalagi keduanya menaiki motor Jeno.
"Hm, kenapa?" Tanya Jaehyun.
Jeno meletakkan mangkoknya ke meja. "Nggak apa-apa, gue lagi bosen di rumah."
"Hmm... Gitu, bosen atau lagi ada masalah sama orang rumah?"
Disaat itu, Taeyong muncul di belakang Jaehyun membuat Jeno hampir tersedak dengan kuah bubur ayamnya.
Taeyong menatap Jeno penuh tanda tanya."Nggak ada apa-apa." Balas Jeno seadanya, kembali melanjutkan acara makannya.
"Saya nggak mau bunda kamu salahin saya. Dikiranya saya nyulik anaknya." Ucap Jaehyun.
"Kenapa?" Tanya Taeyong.
Jeno menghela napasnya. "Gue lagi ada masalah sama bunda, bang."
"Ya udah boleh."
Taeyong melirik Jaehyun sebal. "Jeno, kenapa?" Tanyanya khawatir.
Jeno sekedar melirik sosok kakaknya tanpa membalas. Dia tidak bisa menceritakan apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan bunda, hal itu pasti akan sangat menyakiti Taeyong.
"Makasih, Bang Jaehyun."
Sepanjang hari Jeno berada di rumah Jaehyun, dan selama seharian penuh Taeyong selalu menuntut cerita. Tapi Jeno berusaha abai bahkan tidak menanggapi hantu cantik itu.
"Kamu nggak mau pulang beneran?" Tanya Jaehyun, entah sudah yang keberapa kalinya.
Jeno terdiam, menatap pemandangan halaman belakang rumah Jaehyun tenang. Dia belum siap jika harus bertemu bunda, tapi besok adalah hari Senin dan dia harus kembali bersekolah. Astaga!

KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Remember Me?✅
Fanfiction[ON GOING] Diulang tahunnya yang ke-17 Jeno mendapatkan kemampuan untuk melihat arwah kakaknya yang sudah meninggal. © kelonin, 2021. ⚠ BxB, Angst, Hurt, Death Character, Attempted Suicide. Inspired by Happy Birthday Series.