5. Walkman

1.9K 298 6
                                    

Jaehyun tersenyum menatap tumpukan hadiah dari fansnya. Pria tampan itu mendudukkan dirinya di sofa kemudian, membuka hadiah satu per satu.

Baginya hadiah dan surat dari fans adalah hal berharga. Itu semua diberikan padanya dengan penuh cinta. Dan dia amat sangat menghargai hal itu.

Matanya beralih pada hadiah dengan kotak hitam kecil yang berada di paling bawah. Tipikal jantan sekali, dia masih ingat wajah pemuda yang memberinya hadiah ini tadi.

"Walkman? Berapa tahun gue nggak liat ini." Gumam Jaehyun. Ini adalah hadiah yang sangat aneh tapi membuat Jaehyun senang. Unik pula, di jaman sekarang masih ada yang memakai walkman. "Ada kasetnya juga."

"Cek! Cek! Halo Jaehyun!"

Jaehyun menatap walkman hitam di tangannya, suara ini. Dia seperti tidak asing. Suara lembut yang membuat Jaehyun bermimpi indah.

"Um, hari ini tanggal 14 Februari tahun 2000. Selamat ulang tahun yang ke-17, Jaehyun!"

Sungguh, Jaehyun tidak percaya dengan apa yang sedang didengarnya sekarang. 14 Februari 2000 sudah tujuh belas tahun yang lalu. Itu sudah sangat lama.
Dan saat itu Jaehyun belum lah menjadi siapa-siapa, mengapa orang ini mengenalnya? Apakah mereka sempat bertemu sebelumnya?

"Kemarin aku beli kaset kosong, aku isi semua lagu kesukaan kamu. Karena masih ada ruang kosong, aku pakai deh buat ngerekam suara aku siapa tau nanti kamu bakalan kangen sama aku hehe."

Taeyong. Ini jelas suara Taeyong.

"Jaehyun, semoga kamu selalu sehat dan bahagia ya. Semoga juga cita-cita kamu jadi actor tercapai, kalau udah terkenal nanti jangan lupa sama aku loh ya? Kita sahabat kan, kamu nggak boleh lupa sama aku!"

Tidak sadar, Jaehyun telah meneteskan air mata. Menyakitkan rasanya mendengar suara Taeyong. Tujuh belas tahun lamanya, dan baru kali ini ia bisa mendengar suara Taeyong sekali lagi.

•••

Indonesia, 14 Februari 1999.

"Selamat ulang tahun!" Pekik Taeyong semangat. Pemuda cantik itu memberikan hadiah dengan kotak hitam elegan.

Jaehyun menatap terkejut yang lebih pendek. Dia tidak menyangka akan dikejutkan dengan ucapan selamat ulang tahun ini.

"Kenapa kaget? Aku yang pertama ucapin kamu, ya?" Tanya Taeyong percaya diri. Anggukan diberikan Jaehyun, Taeyong merona malu.

"Lo yang pertama." Jaehyun menatap Taeyong lembut, mengusap pipi gembul di remaja. "Makasih, Taeyong."

"Um, buka kadonya dong!" Pekik Taeyong semangat.

Kemudian keduanya duduk di bawah pohon, tempat keduanya selalu bertemu. Jaehyun membuka kotak hitam itu perlahan, menatap sebuah gelang manik-manik di dalamnya.

"Gelang itu aku buat sendiri dari manik-manik. Kembar sama punyaku, bedanya punyaku warna putih. Semoga kamu suka, ya."

Jaehyun mengangguk. "Bisa pakein buat gue?"

Taeyong terkekeh, padahal Jaehyun bisa memakai itu dengan mudah. Bahkan tidak ada pengaitnya sama sekali yang mana artinya tinggal dipakai saja.

"Manja!"

"Sekali-kali manja sama lo, masa lo mulu yang dimanjain."

Do You Remember Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang