15. Please Stay With Me

1.4K 193 2
                                    

Taeyong menatap adiknya yang sedang tidur, nyenyak sekali. Dia seorang hantu, dia tidak bisa merasa ngantuk apalagi tidur. Itu sebabnya setiap malam Taeyong selalu memandangi adiknya yang tidur.

Kadang kala Taeyong juga akan memilih jalan-jalan ke tempat yang sering ia kunjungi ketika masih hidup. Tapi kali ini tidak ia lakukan, ia lebih pilih duduk di ujung ruangan memandangi adiknya.

Hatinya resah, dia hampir saja goyah tadi ketika Jeno mengatakan bahwa dirinya tidak boleh pergi dari dunia ini.

Tapi berada di dunia ini lebih lama lagi juga tidak baik. Taeyong akan melupakan semua ingatannya semasa hidup dan tidak mengetahui siapa dirinya sendiri dan akan menjadi roh tanpa tujuan.

Lagipula bertemu Jaehyun tidak akan membuatnya menghilang dari dunia ini, karena misinya bukanlah untuk bertemu dengan Jaehyun.

"Jeno, kalau kamu udah siap... kakak akan kasih tau semuanya." Ucap Taeyong lirih.

•••

"Pagi!" Sapa Jaemin ceria.

Jeno yang sedang menutup gerbang rumahnya melirik tanpa membalas pemuda berwajah kelinci itu.

"Jen, berangkat bareng yuk." Ajak Jaemin. Namun, Jeno hanya menggeleng sembari melanjutkan langkahnya.

Tapi seperti halnya Jeno yang tidak menyerah, Jaemin juga tidak menyerah dengan mudah. Pemuda itu mendorong sepeda motornya sembari menyamakan langkahnya dengan Jeno. "Ayo lah, ini bensin gue banyak. Sia-sia kalo nggak dipake."

Jeno menatap Jaemin. "Ya udah lo pake aja, kenapa jadi salah gue?"

Jaemin tertawa. "Hadeh kaga peka."

Taeyong di samping Jeno hanya tertawa. "Tuh dibilang nggak peka."

"Berisik."

"Gue belom ngomong." Ucap Jaemin.

Jeno menghela napasnya. "Ngapain ngikutin gue?"

"Siapa yang ngikutin lo? Sekolah kita kan sama, jalan ke sekolah juga cuma satu." Balas Jaemin.

"Terserah."

"Makanya lo bareng gue aja dong Jen biar nggak gue ikutin."

"Ya udah buruan."

"Buruan apa?"

"Katanya suruh bareng?"

Jaemin tersenyum lebar, hampir merobek bibirnya sendiri. "GAS!!!"

Jeno menatap kakaknya meminta izin. "Iya boleh! Kakak nggak ikut kamu ke sekolah ya hari ini."

"Mau kemana?" Tanya Jeno dengan gerakan bibirnya, itu supaya Jaemin tidak menganggapnya orang gila karena berbicara sendiri.

"Jalan-jalan sebentar."

"Jangan lupa pulang."

"Okay, sayang."

Jeno membuat gesture ingin muntah lalu dibalas tawa oleh kakaknya.

"Kenapa lo? Mau muntah?" Tanya Jaemin penasaran.

Do You Remember Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang