"Lo mau kemana?" Tanya Doyoung pada teman sekaligus artisnya, Jaehyun. Pria tiga puluh empat tahun itu berpenampilan rapi tertutup, entah mau pergi kemana. "Hari ini lo ada pemotretan, jangan mabuk lagi."
Jaehyun menghela napasnya. "Gue nggak mau minum, gue ada urusan."
"Urusan ke club?"
"Kali ini bisa bantu gue?"
"Apa?"
"Lo bisa kosongin jadwal gue buat hari ini aja?" Jaehyun memohon dengan tangan di depan dada.
Doyoung mengangguk, bertahun-tahun mengenal dan berteman dengan Jaehyun baru kali ini pria itu memohon padanya. Pastilah ada sesuatu yang penting yang harus Jaehyun lakukan.
"Cuma hari ini gue bisa bantu lo."
Jaehyun tersenyum, mengambil topinya di meja. "Makasih."
"Mau gue anter?"
"Nggak usah, makasih. Gue pergi, ya."
Doyoung mengangguk, menatap kepergian temannya. Jaehyun, walaupun sudah bertahun-tahun bekerja dengan pria itu rasanya Doyoung masih kehilangan temannya.Sosok tinggi Jaehyun tiba di depan gerbang sekolahnya semasa dulu, sekolah yang sama dengan Jeno.
Disusul oleh Yuta yang mengenakan training olahraga dan rambutnya yang panjang dikuncir kuda. "Jae."
Jaehyun tersenyum menatap teman semasa sekolahnya.
"Lo sendirian? Nggak takut ketahuan?" Tanya Yuta.
Si tampan menggeleng, dia sudah menutupi wajahnya dengan masker dan mengenakan topi. Walaupun tidak mengurangi kemungkinan ia akan ketahuan karena pasti fans hapal postur tubuhnya.
"Gue pengen ketemu Lee Jeno."
Ucapan Jaehyun membuat Yuta kehilangan senyum khasnya. Pria keturunan Jepang itu menatap temannya aneh, setelah semuanya... mengapa Jaehyun mengetahui adanya Lee Jeno.
"Ada perlu apa lo sama murid gue?"
"Yut, dia adiknya Taeyong, 'kan?"
"Lo tunggu di ruang tunggu bisa? Gue ngajar anak-anak dulu."
Jaehyun mengangguk, kemudian mendudukkan dirinya di kursi tunggu. Sambil menatapi kegiatan para murid dari jendela yang ada. Rasanya rindu sekali kehidupan masa mudanya.
•••
"Lee Jeno, ada wali yang mau ketemu sama kamu."
Jeno mengangguk, meminta ijin kepada guru yang mengajar kelasnya untuk meninggalkan kelas sementara. Pemuda tampan itu bertanya-tanya siapakah yang datang untuk menemuinya, seingatnya orang tuanya sedang tidak di rumah. Dan tidak mungkin pula datang ke sekolah hanya untuk bertemu dengannya, mereka bisa menunggunya pulang di rumah.
"Bapak tinggal, ya." Ujar Yuta.
Jeno menatap Jaehyun yang berdiri membelakanginya, dia tidak tahu siapa sosok pria tinggi itu. Tapi Taeyong, kakaknya di sebelahnya menampilkan wajah sedih. Jadilah Jeno dibuat bingung.
"Permisi."
Jaehyun membalikkan badannya, melempar senyum kecil dari wajahnya yang pucat. "Hai, Lee Jeno."
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Remember Me?✅
Fanfiction[ON GOING] Diulang tahunnya yang ke-17 Jeno mendapatkan kemampuan untuk melihat arwah kakaknya yang sudah meninggal. © kelonin, 2021. ⚠ BxB, Angst, Hurt, Death Character, Attempted Suicide. Inspired by Happy Birthday Series.