10. Never Forget You

1.7K 262 2
                                    

TW/ Percobaan bunuh diri.

























Jeno kembali ke rumah ketika hari hampir gelap. Ia terlalu bahagia berada di rumah Jaemin sampai melupakan kakaknya yang berada di rumah sendirian. Walaupun pemuda itu mengatakan tidak masalah ditinggal lama, tapi Jeno masalah dengan itu.

Dia takut Taeyong menunggu lama. Dia lupa bahwa Taeyong sudah pernah menunggu selama tujuh belas tahun.

Jadi menunggu lagi selama beberapa jam bukan menjadi masalah.

"Kak Taeyong!" Panggil Jeno. Kamarnya gelap, begitu menyalakan lampunya ia melihat kakaknya sedang duduk di depan pintu balkon yang menyuguhkan pemandangan langit malam penuh bintang.

"Ya?" Balas Taeyong tenang. Pemuda nampak sangat nyaman duduk disana.

"Maaf, gue kelamaan ya."

Taeyong menggeleng dan mengatakan tidak masalah. "Seru ya di rumah Jaemin?"

Jeno mengangguk. "Keluarga Jaemin baik-baik, gue sampe kelupaan buat pulang."

Taeyong menatapi wajah bahagia Jeno ketika bercerita. Pemuda itu terlihat sekali bahagia, wajahnya seperti bersinar. Jeno, pasti kamu pengen ya punya keluarga seperti keluarga Jaemin.

Kakak bakal berusaha bikin keluarga kita kaya dulu. Keluarga yang kamu impikan, Jeno. Benak si hantu cantik.

"Lo habis nangis, kak?" Tanya Jeno penasaran. Pemuda itu menangkup wajah kakaknya guna melihat lebih jelas.
Mata hantu cantik itu terlihat memerah, hidungnya pun ikut merah. "Lo kenapa?"

Taeyong melepaskan tangan Jeno dari wajahnya. "Nggak apa-apa."

"Kak, lo janji bakal ceritain semuanya sama gue."

"Kakak habis dari rumah Jaehyun."

"Ngapain kesana segala?" Tanya Jeno ketus. Sungguh, dia tidak ingin kakaknya bepergian tanpa mengatakan padanya. Ia takut pemuda itu akan menghilang tiba-tiba dan tidak ada ketika dirinya pulang.

"Jaehyun ada disana. Dia bilang kangen sama kakak, kakak cuma ngerasa bahagia karena bukan cuma kakak yang kangen sama Jaehyun."

Jeno masih menatap kakaknya. "Bohong."

Taeyong menghela napasnya. Mau tidak mau ia harus menceritakan semuanya pada Jeno.

Belum sempat bercerita, Taeyong menatap benda yang amat sangat dikenalnya terletak di atas meja secara tiba-tiba.

Itu adalah walkman!

"Jeno! Walkman!" Pekik Taeyong sembari menunjuk ke meja.

Jeno buru-buru berdiri dan menatap walkman yang sudah ia berikan pada Jaehyun. Kenapa tiba-tiba bisa berada di meja kamarnya?

"Jeno, ayo kita ke rumah Jaehyun!" Taeyong menarik adiknya.

Tanpa perlu penjelasan, Jeno segera menuruti kakaknya.

Jeno harus berusaha keras untuk membuka pintu rahasia. Gerbang yang Taeyong bilang terbuka sekarang sudah ditutup bahkan digembok dari dalam. Hal itu semakin buat Taeyong panik bukan kepalang.

Saat berhasil memasuki halaman rumah Jaehyun, Jeno buru-buru masuk lewat jendela yang untungnya tidak dikunci. Pemuda tampan itu segara berlari menuju lantai dua dimana kamar Jaehyun berada. Semua berkat arahan dari Taeyong tentu saja.

Do You Remember Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang