Chap 2 : Apa ini ?

514 61 22
                                    

Greppp !! Arvin menjambak rambut Arsen cepat.

"Auhh."

******

Arvin menarik rambut halus Arsen mendekat ke arahnya, kini wajah mereka hanya terpaut beberapa inci. Jika salah satu ada yang maju bisa dipastikan mereka akan....

"Dengar ya sialan ! Lu mencari gara - gara dengan orang yang salah, gue gak bakal tinggal diam, camkan itu !," tatap Arvin penuh amarah.

Deg.deg.deg.

"Shit, jantung gue gak aman, apa gue takut denger ancaman dia ? nggak nggak, tenangkan diri lu Arsen," batinnya dengan ekspresi kaku menatap tiap inci wajah Arvin.

Anjirr kok marahnya keliatan imut ?

"Ada apa kalian berdua ?" Tanya Mama Arvin melihat tingkah aneh mereka.

"Ahh nggak papa kok Ma, ini tadi di rambut Arsen ada serangga," Arvin bicara kalem, kini posisi tangannya berubah dari menjambak jadi mengelus pelan rambut Arsen.

"Udah pergi Sen, seranggganya," Arvin menepuk pelan rambut cowok di depannya.

"Gue tunggu minumannya," Arsen berjalan kembali duduk menghampiri ibu dan adiknya.

"Gue tunggu minumannya," Arsen berjalan kembali duduk menghampiri ibu dan adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Satu ice Lemon Tea siap," Arvin meletakkan pesanan Arsen.

Ia ikut duduk bersama mereka. Kursinya saling berhadapan dengan Arsen.

"Hempff... Uhuk uhukk," Satu tegukan membuat Arsen tersedak, asam banget.

Apa Arvin tak memberinya gula ?.

"Nak kau nggak papa ?" tanya bunda Arsen khawatir menepuk pelan punggung belakang anaknya.

"Asemmm," Arsen mencoba mengontrol ekspresinya.

"Arvin nggak kamu beri gula minumannya ?" Tanya mama Vena.

"Dikit Ma, emang lemonnya sengaja Arvin banyakin. Kemaren pelatih kami menegur Arsen, katanya dia harus banyak memakan lemon jadi Arvin banyakin aja lemonnya...."

"...hehehe," jelas Arvin diakhiri tawa sinis menatap Arsen.

"Ohh lu nge bales gue, okee."

"Tapi Vin, kayaknya bukan gue doang yang disuruh makan Lemon. Kita kan satu ekstra, jadi lo juga harus makan lemon nih," Arsen menyodorkan sedotan hitam minumannya ke bibir tipis Arvin.

Arvin Arsen : Friend or Foe ? [OhmNon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang