"Jadi kita nunggu lama disini karena Arvin ? Hai Arvin lama gak ngobrol," Sapa Eva.
"Hai," Sapaan paling singkat Arvin sore ini.
Ia langsung menatap ke arah Arsen, gerakan mata mereka berdua seolah dapat berkomunikasi.
"Ngapain lo ngajak mantan lo kesini ?" Pelotot mata Arvin.
"Gue gak niat ngajak dia, dia sendiri yang datang," Mata Arsen memelas dengan raut wajah mengkerut meyakinkan.
"Oiii kita masih nunggu orang lagi?" Eva membuyarkan obrolan batin mereka.
Keduanya menggeleng bersamaan.
"Kita berangkat naik ?"
"Taksi," Jawab Arsen.
Menaiki mobil taksi Arvin memilih duduk disamping pak sopir, sedangkan Arsen dan Evanna saling mengobrol. Lebih tepatnya yang paling banyak bacot tuh Evanna.
"Harusnya gue tidur aja hari ini atau bantuin kak Vandra di kafe," Keluh isi hati Arvin yang hanya ia sendiri yang bisa mendengar.
.
.
.
Sampai di pasar malam Evanna keluar lebih dulu sedangkan Arvin melihat dari kejauhan pertunjukkan wayang masih belum dimulai. Arsen menghampirinya.
"Vin gue gak bermaksud ngajak Eva kesini, mendadak dia ada di depan rumah gue," Jelas Arsen.
"Hmm, ya udah mau gimana lagi. Diusir pun percuma," Jawab Arvin.
"Kalian berdua ayo kita mainn, let's goooo !" Teriak Eva macam bocah kesetanan eh maksudnya kegirangan merangkul lengan kedua cowok mengikutinya.
Semua permainan mereka bertiga coba dari memancing, menembak balon, melempar bola, tak lupa naik kincir angin dan makan permen kapas. Itu ide dari Evanna, apapun keinginannya dituruti saja oleh Arvin dan Arsen.
Jam menunjukkan pukul 10 dari handphone Arvin, acara pertunjukan wayang akan segera dimulai tapi mereka semua malah akan naik bombom car, sudah antri dari beberapa jam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arvin Arsen : Friend or Foe ? [OhmNon]
Fanfiction[15++][Bromance][OhmNon][Completed✅] Arvin dan Arsen, mereka berdua bukan saudara kembar, bukan saudara sepupu, apalagi teman masa kecil yang biasa menyandang status Stree (S3) 'Sohib Sehidup Semati'. Cih alay banget, tapi emang benerkan persahabata...