Arsen menghentikan pelukannya lalu menatap Arvin, "Hah ?"
Ia bisa melihat wajah Arvin yang memerah dan matanya mulai berlinang air mata. Arsen tak suka membuat orang yang ia sayang menangis.
"Hikss... Kita akhiri saja sekarang," Ucap Arvin.
"Apa ini Vin ? Gue berbuat salah lagi ?" Arsen jadi ikutan menangis.
"Hikss... Gue yang salah, hubungan ini ngebuat lo terus terikat sama gue. Lebih baik lo balikan lagi sama Evanna."
"Vin kenapa lo bahas ini lagi ? Gue udah bilang kan, Evanna sama gue gak ada hubungan lebih selain teman," Jelas Arsen.
"Itu masih satu cewek, belum para cewek lain yang juga ngejar - ngejar lo. Apa kata mereka jika tau kita beneran pacaran ? Emang dari awal hubungan kita gak bisa lebih dari ini Sen."
"Ohh terus gimana sama lo ?"
"Gue ?" Tanya Arvin.
"Iyaa elo, lo yang gak pernah mau jujur sama gue. Apa salahnya si Vin lu terbuka sama gue ? Apa salah sekali aja lo coba ngertiin perasaan gue ? Kenapa harus selalu gue yang memulai semuanya ? Memulai hubungan ini, memulai pembicaraan, dan memulai segalanya."
"Jelasin... Apa maksud lo ?" Arvin berusaha mencerna penjelasan Arsen.
"Kinan... Lo suka sama dia kan ?"
"Sen kenapa lo jadi bahas Kinan kita--"
"SUKA APA ENGGAK ?" Decak Arsen nada bicaranya agak meninggi.
"Hikss... Kita putus aja Sen."
"Gue sayang sama lo Vin," Balas Arsen dengan air mata menetes di pipinya, Arvin adalah orang kedua yang membuatnya menangis kembali setelah menangisi kepergian ayahnya.
"Heeeuh..." Tawa ejek Arvin.
".... Kalo gitu lo kalah Sen dan gue pemenangnya," Ia kembalikan medali emas itu.
Arsen tak percaya Arvin akan mengatakan kalimat itu, "Anjir selama ini lo anggep hubungan kita cuma permainan ?"
"Dari awal emang seperti itu kan ? Dan sekarang gue yang menang !" Arvin akhiri pembicaraannya kemudian pergi meninggalkan Arsen.
"Gue yakin omongan lo itu gak serius, lo juga sayang sama gue kan??" Teriak Arsen agar Arvin menghentikan langkahnya dan memberi jawaban.
Tapi ekspetasi memang tak sesuai dengan realita.
..
.
Setelah peristiwa itu, Arvin memberitahu Ron dan Lintang mengenai hubungannya yang telah berakhir, begitu juga Arsen memberitahu pada teman - temannya.
Sekarang permusuhan antar geng kembali terjadi. Tak tanggung - tanggung jika salah satu dari mereka berbuat kesalahan pasti diakhiri baku hantam walaupun Arvin dan Arsen tak pernah ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arvin Arsen : Friend or Foe ? [OhmNon]
Fanfiction[15++][Bromance][OhmNon][Completed✅] Arvin dan Arsen, mereka berdua bukan saudara kembar, bukan saudara sepupu, apalagi teman masa kecil yang biasa menyandang status Stree (S3) 'Sohib Sehidup Semati'. Cih alay banget, tapi emang benerkan persahabata...