22. Di Sekap

250 57 7
                                    

Tiara membuka matanya perlahan, dia melihat sekeliling yang tampak asing buatnya. Dia merasakan kepalanya sangat sakit, hingga akhirnya dia tersadar kalau tadi sepertinya ada yang memukulnya dan sekarang sepertinya dirinya di sekap, ntah dimana dia juga tidak tau.

Perasaan takut mulai menyelimutinya, dia hanya bisa berdiam diri karena tangan dan kakinya diikat disebuh kursi. Ingin rasanya dia berteriak sekeras mungkin untuk meminta pertolongan, tapi sayang mulutnya ditutup kain hingga dia tak bisa berbicara.

ANREZ

Hanya nama itu yang ada dipikiran tiara saat ini. Dia berharap kekasihnya itu akan mencarinya, dan membawanya pergi dari tempat ini.
Sebenarnya saat ini keadaan tiara sangat lamah, apalagi dia merasakan sakit dikepalanya yang semakin menjadi, tapi dia berusaha agar masih terjaga, siapa tau dia bisa melihat seseorang yang mungkin bisa menolongnya.

Ditengah kesusahannya untuk terus mengumpulkan kesadarannya, tiara baru menyadari jika dia tidak sendiri di tempat itu. sepertinya juga ada seseorang disampingnya. Gadis itu memberanikan diri untuk melihat ke arah samping, dan betapa terkejutnya dia ternyata juga ada gadis lain yang disekap dengannya diruangan ini. Tiara terus menatap gadis disampingnya yang sepertinya masih pingsan, tampaknya gadis itu terlihat tak asing bagi tiara. Dia tidak terlalu bisa melihat gadis itu dengan jelas karena gadis itu menunduk dan ketutupan rambutnya. Tiara membulatkan matanya kala dapat melihat sosok gadis disampingnya dengan jelas.

"Tania? Itu tania? Kenapa dia bisa disini? Dan kenapa juga dia disekap seperti gue?" Batin tiara bertanya-tanya

Ditengah kefokusannya menatap tania, gadis itu dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba saja datang dengan senyum smirknya.

"Hai cantik, rupanya lo udah sadar ya" ucap seseorang itu lalu mendekat ke arah tiara

Tiara kini dapat melihat dengan jelas wajah seseorang yang sekarang menatapnya.

"Cowok itu? Cowok itu bukannya yang pernah anrez pukul?" batin tiara

Rendy, iya dia orangnya yang kini sedang menyekap tiara. Entah apa maksud dia menyekap tiara seperti ini.

"Dia siapa? Kenapa dia nyekap gue gini, dan tania? Kenapa dia nyekap tania diruangan ini? Apa mau dia sebenarnya?" batin tiara menatap bingung ke arah rendy

Rendy tersenyum miring, lalu menjauh dari tiara dan duduk diatas meja yang ada diruangan itu.

"Lo pasti bingung gue siapa? Pasti lo bertanya-tanya kenapa gue nyekap lo disini" ucap rendy

"Alasan gue cuman satu, yaitu ANREZ" ucapnya penuh penekanan

Anrez? Apa maksud lelaki di depannya ini, dan apa sebenarnya yang terjadi diantara mereka. Mengapa tiara bisa melihat tatapan penuh kebencian disorot mata lelaki itu kala menyebut nama kekasihnya.

"Kalau saja lo bukan pacarnya anrez, maka nasib lo gak akan seperti sekarang. Ini akibatnya karena udah menjadi pacar dari seorang pembunuh" ucap rendy lagi dengan sangat lantang

Tiara semakin bingung dengan apa yang diucapkan lelaki itu. Kenapa dia menyebut anrez pembunuh, apa maksudnya? Apakah kekasihnya itu seorang pembunuh?

Rendy menghampiri tiara lalu membuka kain yang menutup mulutnya.

PLAK
PLAK

Tamparan keras mendarat dikedua pipi tiara, membuat gadis itu meringis kesakitan. Bahkan sudut bibirnya mengeluarkan darah dan pipinya juga sangat merah akibat tamparan itu.

"Ini sedikit hukuman dari gue buat anrez" ucap rendy tersenyum miring lalu mengeluarkan ponsel dari saku celananya

Tiara tak dapat berkata-kata, dia membungkam rapat mulutnya karena jujur dia benar-benar takut akan lelaki itu. Dia hanya bisa meneteskan air mata kala merasakan sakit dikedua pipinya dan juga kepalanya.

DARI KAMU AKU BELAJAR(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang