9. Berubah

253 45 4
                                    

Malam harinya, sejak pembicaraan dirinya dan anrez di taman. Mood tiara masih belum membaik. Ucapan anrez terngiang2 difikirannya.

"ajarin gue ya ti"

"Ajarin lo?? Gimana caranya gue bisa ajarin lo rez sedangkan hidup gue sendiri aja gue gak tau akan seperti apa. Gue gak sekuat yang lo pikir, gue gak setegar itu rez. Hidup gue gak semenyenagkan yang lo pikir" lirih tiara dalam tangisnya

"Hiks..gue yang iri..hiks..sama lo, gue gak tau hiks..sampek kapan gue bisa pura2 terlihat baik2 aja hiks.."

"Gue gak bisa rez, gue gak mau terus berurusan sama lo, yang nantinya akan membuat perasaan gue semakin besar buat lo. Gue juga gak mau lo nyaman sama gue, gue gak mau nantinya lo sedih karena gue, gue gak mau rez" lirih tiara menangis

Disisi lain anrez juga berada di kamarnya. Dia mengingat kejadian di taman tadi.

"Tiara kenapa ya aneh banget, emang gue ada salah ngomong sama dia?? perasaan gak ada deh" gumam anrez pada dirinya sendiri

"Tapi kenapa tadi tiara kayak sedih gitu ya. Ckk!!! Aaargh tau ah pusing gue"

"Ngapain juga gue mikirin dia, lebih baik gue tidur aja" gumam anrez kemudian memejamkan matanya dan tertidur

Berbeda dengan anrez, tiara masih belum bisa tidur. Dia terus memandangi langit2 dikamarnya dengan sendu.

"Hmm gini amat ya hidup gue, mau bahagia aja susah, sebenarnya gak susah sih kalo gue normal. Apalah daya, gue hanya berpura-pura bahagia buat orang2 yang gue sayang"

"Mending sekarang lo tidur tiara. Jangan sampek lo telat besok, inget tiara, lo harus bersikap cuek sama anrez mulai besok. Jangan biarkan rasa nyaman diantara lo sama dia terus tumbuh" gumam tiara pada dirinya sendiri, lalu memejamkan matanya dan tertidur

Pagi harinya tiara sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Setelah sarapan dan berpamitan pada orang tuanya, dia melajukan mobilnya ke sekolah.
Tak butuh waktu lama, tiara sampai di sekolah. Dia memarkirkan mobilnya lalu turun melewati koridor yang tampak ramai.

"Kenapa mereka pada ngeliat gue sinis gitu sih" gumam tiara pelan saat menyadari banyak siswi yang menatap tajam padanya

Tiba-tiba ada yang memanggil namanya.
"Tiara" teriak orang itu

Tiara sangat mengenali suara itu, siapa lagi kalo bukan anrez. Dia terus melangkah ke kelasnya dan menghiraukan panggilan anrez.

"Ti tunggu woy, dipanggilin juga, lo gak denger, budeg" ucap anrez sambil menahan tangan tiara

Tiara tidak menjawab ucapan anrez. Dia melepaskan pegangan anrez ditangannya lalu kembali ke kelas.

Anrez merasa ada yang aneh sama tiara, sepertinya gadis itu menghindarinya.

"Aneh emang tu cewek. Kemaren aja sok nasehatin sekarang cuek banget" ucap anrez kemudian melangkah ke kelasnya.

Selama pelajaran berlangsung, anrez terus melirik tiara yang sikapnya berubah kepadanya. Saat temannya yang lain bicara dia menjawab, tetapi saat anrez dia diam aja.

kringg..
bel istirahat berbunyi

"Baik terimakasih, pelajaran bapak sudahi sampai disini. Oh iya minggu depan ada lomba music dengan sekolah tetangga, silahkan pilih perwakilan dari kelas kalian untuk mengikuti seleksi setelah istirahat nanti" ujar pak budi

"Loh pak emang nanti gak ada pelajaran?" tanya iren teman sebangku caca

"Gak ada. Setelah ini jam kosong jadi setelah istirahat kalian kumpul di room music. Ya udah ya bapak keluar" ujar pak budi kemudian pergi

DARI KAMU AKU BELAJAR(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang