25...

239 47 8
                                    

Sudah seminggu setelah kejadian itu, keadaan tiara sudah pulih total. Sebenarnya bisa saja dia sekolah setelah itu, tapi orang tuanya dan anrez melarang keras. Tiara baru sadar kalau dia punya pacar yang sangat over protektif. Bagaimana tidak, sejak kejadian itu anrez selalu mengawasi dirinya. Meneror dirinya dengan banyaknya peringatan yang tiap hari selalu diucapkan. Contohnya, anrez selalu mengatakan tiap hari kalau dirinya tidak boleh pergi kemanapun sendiri. Bahkan melarang keras tiara untuk keluar rumah kalau tidak pergi dengannya. Sebetulnya tiara tidak masalah akan hal itu, karena tiara tau anrez melakukan ini karena terlalu mengkhawatirkannya. Ya dia bisa apa selain menurut pada kekasihnya itu.

Seperti halnya sekarang, bahkan pagi-pagi anrez sudah berada di depan rumahnya untuk pergi ke sekolah bareng. Padahal dia sudah menolak karena pengen berangkat sendiri, tetapi kekasihnya itu tidak mau mendengarnya.

"Kenapa sih cemberut gitu hmm?"

"Ya kamu sih, aku kan udah bilang mau berangkat sendiri" kesal tiara sambil memanyunkan bibirnya

Anrez hanya terkekeh melihat gadisnya yang menggemaskan ini. Anrez mengusap pipi tiara lembut

"Aku hanya gak mau pacar aku ini kenapa-kenapa. Aku mau kamu tetap aman, cukup sekali aja kamu bikin aku khawatir setengah mati" ujar anrez lembut

Tiara tidak bisa menahan senyumnya saat diperlakukan selembut ini sama anrez. Entahlah tiara bingung anrez salah makan apa sampai sifat dan sikapnya berubah secepat ini. Tapi tiara menikmati ini semua.

"Sekarang kita berangkat ya, aku gak mau kita telat terus kamu dihukum"

Tiara hanya menganggukkan kepalanya pelan

"Tunggu, kamu pake helm dulu ya" ucap anrez langsung memasangkan helm ke kepala tiara.

Tiara merasakan jantungnya yang berdegub kencang, bahkan pipinya terasa panas saat wajahnya begitu dekat dengan anrez sekarang. Anrez tersenyum kecil melihat semburat merah dipipi tiara.

"Ya udah yuk berangkat. Saltingnya nanti aja ya"

Tiara langsung melotot mendengar ucapan anrez, dia langsung naik ke motor dan memeluk anrez dari belakang. Menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah dipunggung anrez. Anrez tersenyum dibalik helmnya. Ternyata gadisnya itu sangat menggemaskan ketika salting. Sepertinya menggoda tiara adalah hobi baru untuknya.

Anrez mulai melajukan motornya. Selama dalam perjalanan tidak ada yang membuka suara. Mereka lebih menikmati perjalanannya ke sekolah. Anrez yang fokus pada jalanan, sedangkan tiara lebih menikmati waktunya memeluk anrez dari belakang dan menghirup bau parfum yang menjadi kesukaannya. Tak butuh waktu lama mereka telah sampai di parkiran sekolah. Beberapa orang yang tadinya fokus pada rutinitasnya masing-masing, kini pandangan mereka teralihkan begitu melihat anrez dan tiara berboncengan. Meski sebenarnya banyak yang sudah tau mengenai hubungan mereka, tapi selama ini mereka sangat jarang menampakkan kebersamaannya pada semua orang. Tak heran jika kejadian ini menjadi pusat perhatian banyak orang khususnya penggemar anrez. Ada yang memandang mereka iri, suka bahkan ada juga yang mencibir. Tapi baik anrez maupun tiara tidak mempermasalahkan hal itu selama tidak kelewat batas.

"Anrez"

"Hmm?"

"Bukain" pinta tiara manja sambil menyodorkan kepalanya yang masih mengenakan helm

Anrez tersenyum manis lalu mulai melepaskan helm yang dipakai tiara. Tak lupa pula dia merapikan rambut tiara yang sedikit berantakan.

"Nah kalau gini kan cantik" ucap anrez setelah merapikan rambut tiara

Mendengar itu tiara memanyunkan bibirnya
"Berarti tadi aku gak cantik"

"Bukan gitu sayang. Kamu itu selalu cantik kok" goda anrez sambil menoel hidung tiara

"Yaudah yuk ke kelas" ajak anrez lalu menggenggam erat tangan tiara

Rasanya tiara mau pingsan jika terus diperlakukan manis seperti ini. Tiara terus berfikir, apa kekasihnya ini memang salah makan hingga membuatnya berubah seperti ini. Rasanya sangat sulit diterima mengingat anrez sebelumnya yang dingin dan kaku.

Sepanjang koridor anrez juga tiara masih menjadi pusat perhatian karena tangan mereka yang saling bertaut.

"Rez udah lepasin tangannya, malu tau dilihat sama yang lain"

"Malu kenapa sih. Lagian aku takut kamu hilang"

"Ini disekolah anrez, ya kali aku bakal hilang"

"Ya siapa tau aja lo ke pincut sama cowo lain"

"Dih apaan sih ngomongnya gak jelas banget"

"Ya udah makanya jangan pernah nyuruh aku buat lepasin genggaman tangan ini. Biar semua orang tau kalau kamu punyaku"

"Sumpah geli banget dengernya" alibi tiara padahal dalam hati senang

Saat sampai dikelas mereka dihebohkan oleh sahabat-sahabatnya.

"Aduu aduu gak bisa nih gue lihat ini" heboh keisha

"Pagi-pagi udah kayak truk gandeng aja nih" ledek atap

"Mak pengen juga kayak itu. Kapan nih tangan gue punya gandengan" ucap ziva mendramatisir

"Pagi-pagi udah uwu aja nih. Nasib gue yang jomblo" ujar naima

"Wah kode tuh han, gas lah han cepet" goda evan

"Minggir lo semua, pacar gue mau duduk" sahut anrez menggeser kerumunan yang ada di bangku tiara

"Widih tumbenan nih si manusia kutub, ke sambet apa lo rez" ledek atap

Anrez tak mempedulikan ledekan temannya. Dia memilih duduk dibangku samping tiara.

"Kok kamu duduk disini, ini tempat keisha anrez" kesal tiara

"Ya kan aku mau sama kamu, biar gak ada yang gangguin kamu" jelas anrez

"Astaga rez lo kan sekelas sama tiara. Ya kali ada orang yang masih berani ganggu tiara" sahut harini yang mulai jengah

"Kenapa sih, ya suka-suka gue lah"

"Gak mau. Aku mau duduk sama keisha, kamu kembali ke tempat duduk kamu aja" tolak tiara

"Gak!! Aku mau disini"

"Anrez" panggil tiara dengan puppy eyesnya yang pasti gak bisa buat anrez tolak

"Hmm ya ya aku pindah" pasrah anrez

"Tapi sebelum itu.."

Cup

Tiara mendelik dikala anrez mencium pipinya sekilas. Sama halnya dengan orang yang ada diruangan itu yang juga kaget akan apa yang anrez lakuin.

"Astaga mata gue ternodai"

"Please jangan uwu-uwu disini woy"

"Begini  banget nasib jomblo"

"Anrez main nyosor aja"

"Gak aman nih jantung gue"

"Rasanya gue pengen pindah planet aja deh. Dibumi terlalu banyak keuwuan"

Begitulah komentar teman-temannya dikelas. Tiara yang malu langsung menutup wajahnya ke meja, beda halnya dengan anrez yang tampak acuh tak mempedulikan omongan teman-temannya.

"Sumpah anrez ngeselin banget sih gak tau tempat. Gue kan malu, mau ditaruh dimana ini dah muka gue. Lihat aja nanti bakal gue diemin" batin tiara


Hai i'm back

Maaf baru update

Lagi banyak kesibukan di real life

Ini partnya pendek tapi santai

Mumpung ada waktu luang jadi update dikit

DARI KAMU AKU BELAJAR(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang