Malam sudah begitu larut tapi anrez masih belum bisa memejamkan matanya. Ada begitu banyak kejadian hari ini. Ada yang membuatnya bahagia dan ada pula yang sangat menyakitian hatinya. Anrez mencoba memejamkan matanya agar fikirannya lebih tenang.
Flashbcak on
Seperti apa yang tiara minta, anrez mengikuti kemauan tiara untuk menemui orang tuanya. Sebenarnya anrez masih ragu, dia belum menyiapkan hatinya jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Sekarang keduanya sedang berhadapan dengan orang tua anrez di ruang keluarga.
"Jadi apa maksud kalian kesini dan anrez siapa gadis ini?" tanya febrian membuka suara setelah sekian lama hening
"Dia tiara pacar anrez"
Febrian memusatkan pandangannya ke tiara yang saat ini tengah menundukkan kepalanya
"Kenapa nunduk? Apa wajah saya begitu menakutkan sampai kamu tidak berani menatap saya" ucap febrian tegasTiara yang sedari tadi nunduk mulai mengangkat kepalanya menatap kedua orang tua anrez
"Tiara gak bermaksud gitu om, maaf"Febrian mengangguk-nganggukkan kepalanya
"Jadi bener kamu pacar anak saya? Kamu yang sudah membuat anak saya berani melawan orang tuanya sendiri""Pa" geram anrez
"Kamu diem!! Papa tidak bicara sama kamu" tegas febrian
"Kalau itu berhubungan dengan tiara anrez gak bisa diem. Asal papa sama tau anrez pulang ke rumah juga terpaksa karena paksaan dari tiara. Kalau papa cuman mau nyalahin pacar anrez, mending anrez pergi dari sini" ucap anrez lalu bangkit dari duduknya tapi ditahan oleh tiara
Anrez menoleh ke tiara yang memegang tangannya, dilihatnya tiara menggelangkan kepalanya pelan.
"Kenapa ti? Udah aku bilang kan percuma kesini, jadi buat apa lagi berlama-lama disini. Mending sekarang kita pergi ya""Kamu gak lupa kan sama yang aku bilang" ujar tiara
"Tapi sayang..."
Anrez tak bisa melanjutkan ucapannya saat melihat mata tiara yang menatapnya sendu, dia menghembuskan nafasnya berat lalu kembali duduk.
Tentu interaksi itu tak luput dari tatapan hanin dan juga febrian. Mereka berdua tersenyum, ternyata anaknya begitu mendengarkan kekasihnya itu. sebenarnya mereka sudah menerima tiara, lebih-lebih hanin yang sudah menyukai tiara semenjak kejadian siang tadi. Hanin menceritakan semuanya ke febrian, disitu mereka sadar kalau memang anrez sangat mencintai gadisnya melihat bagaimana perlakuan anaknya yang mereka lihat selama ini hanya menunjukkan sifat dinginnya. Febrian hanya ingin sedikit memberi hukuman pada putranya itu karena telah membuat istrinya menangis tadi.
Tiara mulai mengatur degub jantungnya yang sedari tadi berdegub kencang karena terus diperhatikan oleh orang tua anrez.
"Sebelumnya tiara minta maaf om tante karena telah menyebabkan kekacauan di keluarga ini. Tiara gak bermaksud sama sekali. Tiara__"Anrez yang geram saat tiara merasa bersalah seperti ini langsung memotong ucapan tiara.
"Cukup ti!! Kamu gak usah ngerasa bersalah disini, kamu gak salah dan aku hanya mempertahankan apa yang aku punya. Jadi kita berdua gak salah dan kamu gak perlu meminta maaf""Ckk!! Punya pacar gini amat ya, bukannya minta maaf malah emosi" batin tiara kesal
"Kalau gitu buat apa kalian kesini" tanya hanin yang sedari tadi diam
Anrez melihat ke arah mamanya, hatinya kembali merasa bersalah saat ingat ucapannya tadi. Dirasakan elusan lembut tiara ditangannya. Tak lupa pula tiara memberikan senyuman termanisnya sambil menganggukkan kepalanya sebagai kode untuk anrez.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARI KAMU AKU BELAJAR(END)
Krótkie OpowiadaniaTumbuh di keluarga yang sangat kaya tidak menjamin kebahagian, begitupun dengan aku. Sepi dan tak menarik, ya begitulah hidupku. " Lo gak tau apapun tentang hidup gue, jadi stop berkata seakan lo tau segalanya tentang gue ". Anrez " Hidup itu gak se...