Sudah 4 hari tiara dirawat. Namun gadis itu masih enggan membuka matanya. Selama itu juga anrez gak pernah absen untuk menjenguknya.
"Assalamualaikum
"Waalaikumusalam, eh anrez udah pulang sekolah" sapa mama tiara
"Iya tante"
"Kamu udah makan rez??" tanya mama tiara
"Udah tante, anrez udah makan" jawab anrez sopan
"Kalo gitu tante titip tiara dulu ya, tante ada urusan soalnya" pinta mama tiara
"Iya tante boleh kok, biar anrez yang jaga tiara"
Mama tiara pun pergi. Saat ini tinggal anrez sendiri diruangan tiara. Dia berjalan menghampiri tiara lalu duduk di kursi samping brankar tiara. Ditatapnya wajah tiara yang masih terpejam, bibirnya yang pucat tidak menghilangkan kecantikannya. Digenggamnya tangan tiara dengan lembut sembari mengelusnya perlahan.
"Sampai kapan lo terus tidur seperti ini ti?? apa disana lebih indah sampek lo gak mau bangun" lirih anrez
"Gue kangen sama lo, gue kangen semua hal tentang lo, saat lo tertawa, saat lo tersenyum, saat lo marah sama gue"
"Gue pengen denger suara lo ti, gue pengen lihat tawa lo lagi. Kalo pun nanti lo marah sama gue gpp, asal lo bangun ti"
"Jujur gue cape, gue cape karena setiap lihat lo perasaan bersalah itu muncul. Gue selalu dihantui rasa bersalah gue sama lo. Jadi gue mohon sama lo untuk bangun, jangan siksa gue seperti ini" ucap anrez sambil menangis
Anrez sudah tidak tau seberapa banyak dia menangis. Rasanya saat ini, seperti bukan anrez. Dia menjadi pribadi yang lemah apalagi jika berhubungan dengan tiara. Dia menidurkan kepalanya di tangan tiara, menyembunyikan wajahnya yang mungkin terlihat sembab karena terus-terusan menangis. Selang beberapa menit anrez kaget karena merasakan pergerakan ditangan tiara.
Dia menatap wajah tiara, betapa bahagianya anrez saat menyadari bahwa tiara mulai sadar. Sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman. Akhirnya penantiannya selama ini berakhir melihat gadis itu mulai membuka matanya perlahan.
Tiara mulai membuka matanya perlahan, menetralkan banyaknya cahaya yang masuk ke indra penglihatannya. Di tatapnya semua ruangan hingga pandangannya terhenti pada seseorang yang juga menatapnya sambil tersenyum, siapalagi kalo bukan anrez. Lama mereka saling memandang tanpa ada suara sedikitpun.
"Anrez" ucap tiara lemah
Anrez tidak menjawab ucapan tiara, dia langsung memeluk tiara, menyalurkan semua kerinduannya selama ini. Tiara bingung akan sikap anrez, tapi dia juga senang anrez memeluknya. Tiara membalas pelukan anrez walaupun sebenarnya tubuhnya masih sakit.
"Makasih ti lo udah bangun, makasih udah bertahan" ucap anrez lembut sambil tetap memeluk tiara
Tiara tidak menjawab ucapan anrez, dia hanya tetap memeluk anrez, rasanya nyaman dipeluk seperti ini. Lama mereka berpelukan, anrez akhirnya melepaskan pelukannya.
"Gimana keadaan lo, apa ada yang sakit??" tanya anrez lembut
"Gue gpp rez" jawab tiara pelan
"Beneran lo gpp, itu kepala lo gak pusing? Tangan lo sakit gak? atau tubuh lo yang lain? Gue panggilin dokter ya" tanya anrez beruntun
Tiara tersenyum melihat wajah anrez, sepertinya pria di depannya ini sangat mengkhawatirkannya.
"Gak perlu panggil dokter, gue gpp rez" jawab tiara sambil tersenyum berusaha meyakinkan anrez
Anrez juga ikut tersenyum melihat senyuman diwajah tiara. Rasanya sudah lama sekali ia tidak melihat senyuman itu.
"Kenapa kok senyum?" tanya tiara
KAMU SEDANG MEMBACA
DARI KAMU AKU BELAJAR(END)
Cerita PendekTumbuh di keluarga yang sangat kaya tidak menjamin kebahagian, begitupun dengan aku. Sepi dan tak menarik, ya begitulah hidupku. " Lo gak tau apapun tentang hidup gue, jadi stop berkata seakan lo tau segalanya tentang gue ". Anrez " Hidup itu gak se...