Harga Menyewa Emily?

2.7K 438 72
                                    

Double update buat pembaca setia My Boss My Husband 😘❤️
Happy reading ya ^^
.
.
.
.
.

Amanda mengenakan atasan warna emerald tanpa lengan dan rok warna putih saat mendatangi rumah mewah milik mantan kekasihnya—Keane.

"Selamat datang, Amanda." Keane menyambut dengan senyuman khas dari bibir tipisnya.

Pria itu memberi isyarat dengan tangannya agar pelayan dan beberapa bodyguardnya meninggalkan ruangan. "Aku sungguh tidak yakin kalau kamu akan datang tapi kamu benar-benar datang. Kamu kembali lagi setelah kita terpisah enam bulan lalu. Aku masih ingat rasanya menindih tubuhmu yang menawan itu. Enam bulan yang lalu dan aku tidak bisa melupakanmu."

"Aku tidak tertarik untuk mengulang masa lalu kita, Keane. Aku ke sini hanya untuk Alex. Aku ingin agar kamu menarik niatmu membangun kantor di samping kantor Alex."

"Apa hak Alex melarangku?" Keane membelai lembut lengan mungil Amanda. "Alex menyuruhmu datang untuk memintaku mengurungkan niatku kan?" Matanya menyipit menatap mata Amanda.

"Alex sama sekali tidak memintaku tapi aku ingin membantunya sebagai kekasihnya, Keane."

"Hahaha." Keane terbahak. "Sayang sekali, aku dengar ada penolakan keras dari keluarga Alex mengenai hubunganmu. Aku tahu Eva mempengaruhi ayah Alex untuk melarang putranya menjalin hubungan denganmu. Aku tahu bagaimana Eva, menyerahlah, Amanda. Dia tidak akan membiarkan kamu masuk ke dalam keluarganya. Karena dia tahu kamu adalah satu-satunya saksi kunci siapa Eva sebenarnya. Hahaha." Pria itu kembali tertawa dengan lebih keras. "Apakah kamu lupa? Enam bulan lalu kamu baru saja menyerahkan tubuhmu kepadaku dan kini kamu berada di pihak Alex." Keane menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku tidak ingin membahas apa pun selain memintamu mengurungkan niatmu membangun kantor di sebelah kantor Alex."

"Kenapa Alex menyuruhmu melakukan ini, Sayang." Pria itu mengecup bahu Amanda.

"ALEX TIDAK MEMINTAKU MELAKUKAN APA PUN!" Amanda seperti kehilangan kesabarannya pada Keane.

"Jangan marah begitu. Kamu tahu, semakin kamu marah semakin aku ingin kembali memilikimu. Apakah ini sebagai penebusan rasa bersalahmu karena sudah tidur denganku enam bulan lalu?"

Amanda menatap tajam Keane. "Aku tidak akan menjalin hubungan dengan pria sampah sepertimu lagi."

"Mari kita bicara pelan-pelan sambil minum." Keane menarik dengan lembut tangan Amanda ke arah ruang kerjanya. "Silakan duduk."

Amanda menuruti perintah Keanu. Beberapa saat kemudian minuman terhidang di atas meja.

"Sikapmu selalu membuat ketertarikanku bertambah, Amanda." Keane menatap Amanda dengan tatapan menginginkan. Meskipun mereka sudah berpisah lama karena Amanda menemukan pesan mesum Keane pada sahabat Amanda sendiri, dia memutuskan untuk berpisah dari Keane. Tapi, seperti hubungan racun pada umumnya, Amanda seakan memiliki kecanduan pada Keane yang bahkan saat marah dia akan melontarkan kata-kata kasar pada Amanda.

Awalnya Keane menolak dan mengatakan dia hanya bermain-main dengan sahabat Amanda. Bermain atau tidak, Amanda tak bisa menerima keberengsekan Keane dan sahabatnya itu. Dia memutuskan kontak dengan sahabatnya. Berselang beberapa bulan, Amanda bertemu dengan Alex. Alex sudah lama menginginkan Amanda dan karena Amanda merasa sakit hati, dia dan Alex menghabiskan malamnya dengan minum dan bermalam di hotel di kamar yang sama. Awal dari hubungan Amanda dan Alex. Tapi, bodohnya Alex karena tidak tahu kalau diam-diam Amanda masih menghubungi Keane.

"Berhenti mengatakan omong kosong."

"Kenapa kamu jadi sekaku batu, cantik? Aku dan sahabatmu tidak memiliki hubungan apa-apa. Dia saja yang berharap jadi kekasihku. Ya, bagaimana, pesonaku memang selalu bisa memikat wanita mana pun." Keane tersenyum licik.

Amanda menatap Keane dengan tatapan jijik. "Aku tidak akan pernah kembali padamu. Aku tidak pernah tertarik lagi dengan pria sampah sepertimu." Ucapan Amanda bertolak belakang dengan keinginannya yang masih memiliki ketertarikan dengan Keane.

"Kamu ke sini hanya untuk mengataiku 'sampah'?" Keane tampak marah. Matanya melebar dan otot-otot di wajahnya menegang.

Amanda berdiri dan menatap sengit mantan kekasihnya itu. "Ya."

"Berengsek!" Keane menjatuhkan Amanda di sofa. Dia menindih Amanda dan menampar wanita itu berkali-kali.

Napas Keane tersengal-sengal karena emosi. Pria itu sangat kesal pada mantan kekasihnya yang sering menghinanya itu. Selama berpacaran dengan Amanda dia sering berbuat kasar. Tapi, sejak Amanda menjalin hubungan dengan rivalnya—Alex, tempramennya semakin menjadi-jadi.

"Kamu tahu, Amanda, aku bisa saja menguncimu di ruang rahasia di rumah ini. Aku bisa membuatmu sangat tersiksa dan membuat Alex kelimpungan mencarimu. Aku bisa melakukan apa pun. Jangan pernah mengataiku seperti itu lagi, mengerti? Kesabaranku bisa habis."

Keane bangkit dari tubuh Amanda. Dia berniat melepas pakaian Amanda tapi... sebuah pesan mengusiknya.

Amanda mengambil tasnya dan dengan langkah cepat pergi meninggalkan rumah Keane.

Keane tersenyum puas. "Aku belum memulainya, Amanda."

Seorang pria dengan jas hitam mendatangi ruangan kerja Keane. Dia memberikan foto seorang wanita. "Dia mendatangi apartemen Alex pada jam sepuluh malam."

Keane menyipit menatap foto wanita yang hanya mengenakan celana jeans, kaus warna hitam dipadukan mantel warna cokelat muda. "Kenapa selera Alex jadi seperti ini?" Keane terheran-heran sendiri.

"Cari tahu berapa harga menyewa wanita ini semalam?"

"Baik."

***
Keane pikir Emily bisa disewa kali ya 🤣

My Boss My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang