(29) - Sangat Seksi

2.2K 399 199
                                    

Halo-halo-halo maaf aku baru update. Yang kemaren komentarnya nggak mencapai target hiks 🥺

Aku update sekarang ya ❤️
Happy reading ❤️
.
.
.
.

Saat Alex berjalan di koridor, dia sempat berpapasan dengan Marina yang berjalan bak model dengan lambat. Marina tersenyum dan menyapanya ramah. Namun, Alex memilih membuang wajah. Dia masih mengingat dengan jelas bagaimana jahatnya John dan Marina pada Emily. Entah bagaimana dia merasa sangat membenci dua orang itu. John dengan ketidakbergunaannya memanfaatkan Emily dan Marina dengan ketololannya melanjutkan hubungan dengan John. Mereka berdua sama saja. Alex berharap suatu saat nanti dia bisa memecat kedua orang itu dengan sangat tidak hormat. Sayangnya, sampai saat ini mereka tidak membuat masalah meskipun kinerja mereka standar saja.

Alex terkejut saat memasuki ruangannya. Dia melihat Emily berbaring di sofa. "Ekehmm..." Dehaman Alex sukses membuat Emily menyadari kehadirannya.

Sejurus kemudian wanita itu duduk dengan posisi normal di sofa. "Pak Alex."

"Sedang apa kamu di sini?" Tanya Alex sembari berjalan mendekati Emily.

"Tadi, aku bertemu dengan seorang pria namanya Keane."

Deg!

Jantung Alex terasa mencelus mendengar nama Keane diucapkan oleh Emily. "Ke-Keane?"

Emily mengangguk.

Alex duduk di samping Emily.

Emily tidak membuang waktu lagi dia langsung ke inti ceritanya. Dia menceritakan soal Keane yang menanyakan hubungannya dengan Alex dan soal kartu yang berisikan alamat lengkap rumah Keane.

Alex mengambil kartu itu dari tangan Emily dan mengantonginya di saku celananya.

"Aku tidak boleh ke rumah Keane?"

"Tidak!" Jawab Alex tegas.

"Ke-kenapa?"

"Untuk apa kamu datang ke rumahnya. Dia hanya menggertakmu."

"Jadi, Pak Alex dan Keane memang berteman atau bermusuhan sih?" Emily bertanya heran hingga dia memiringkan kepala di depan wajah Alex.

Melihat Emily menatapnya hingga memiringkan kepala membuat Alex terdiam. Pikirannya mendadak kosong dan hanya diisi oleh tingkah Emily. Matanya menatap satu titik fokus yaitu mata hijau Emily. Alex merasa seperti berada di dimensi lain. Andai saja dia bisa melepas Amanda yang sudah jelas-jelas masih sempat bertemu dengan Keane dan pergi ke hotel. Sialnya, dia belum bisa melakukan hal itu. Ibunya—Keira akan sangat marah jika dia memutuskan Amanda. Karena Keira memiliki tujuan memasukkan Amanda ke keluarga Richardson.

"Helo, Pak Alex?" Emily melambaikan tangan di depan wajah Alex.

Alex meraih tangan Emily hingga mata Emily membelalak. "Jangan menghalangi pandanganku."

Emily mengernyit mendengar perkataan Alex. Menghalangi pandangan?

"Maksudnya?"

"Tidak." Alex melepas tangan Emily. Dia melonggarkan dasinya yang terasa mencekik lehernya.

"Jadi, Keane itu siapa, Pak?"

"Jangan pernah meladeninya, jangan pernah menemuinya dan jangan pernah berbicara dengannya. Kalau dia mengajakmu bicara, kamu hanya perlu diam."

"Oke, aku siap melakukan itu untuk membuat Pak Alex senang. Tapi... aku perlu tahu siapa Keane itu."

"Kamu tidak perlu tahu dia. Dia sangat berbahaya."

My Boss My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang