"Ma, Asa anter lukisan dulu ya ke galery."
"Sendirian lagi?"
"Iya."
"Ajak Winter Sa, kasian anak cantik gitu kamu kurung terus dirumah."
"Kasian Winter nemuin kamu dirumah terus, ajak dia jalan keluar nak."
"Tapi Ma--"
"Sa, gak ada yang ngelarang kamu buat keluar rumah. Kamu bisa hidup normal seperti orang - orang seusia kamu. Mama pengen kamu gak ngurung diri terus dirumah."
"Asa ragu, Asa takut kalau Asa cuma bakal nyusahin orang lain lagi diluar sana."
"Kamu belum coba kan setelah hari itu?"
Asa mengangguk. Ia kembali mengingat hari terakhir ia berada di luar rumah adalah hari dimana menjadi hari terakhir ia pergi ke kampus.
Satu tahun yang lalu hari dimana Asa pergi ke kampus seperti hari - hari biasanya, tapi hari itu ternyata ia lupa membawa inhaler-nya dan benar saja asmanya kambuh, membuat semua orang panik bukan main hingga akhirnya Asa dibawa kerumah sakit menggunakan ambulance dalam keadaan sudah tak sadarkan diri.
Kejadian itu membuat sebuah keributan besar di kampus karena ada ambulace yang datang.
Semenjak hari itu, Asa tak ingin lagi pergi ke kampus, ia tak ingin juga bertemu teman - temannya. Asa mengambil cuti dan memutuskan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dirumah.
Bagi seorang introvert seperti Asa kejadian seperti itu adalah sebuah masalah besar, Asa paling tidak suka menjadi pusat perhatian. Ia lebih suka hidup dengan tenang.
"Gak papa pelan - pelan tapi kamu harus tetep coba, jangan takut nak."
Asa berfikir sebentar kemudian ia mengangguk.
Setelah meletakkan dua lukisan yang akan ia serahkan ke galery kedalam mobil, Asa kemudian masuk duduk di dalam mobil sambil mengeluarkan hpnya untuk menghubungi Winter.
"Hallo, ada apa Sa?"
"Kamu lagi dimana?"
"Dirumah,"
"Aku jemput sekarang."
"Eh, bentar! Tumben? Mau kemana?"
"Temenin aku anter lukisan ke galery. Aku berangkat sekarang."
"Sekarang? Aku belum mandi Asa!"
"Gak papa, nanti aku tungguin."
"Tapi aku lama mandinya, belum dandannya, belum--"
Tut...
"Huft, ASAAAA kebiasaan!"
Jalan pintas Asa saat Winter sudah ngoceh adalah menutup telfon sesegera mungkin. Karena memang tidak masalah buat Asa untuk menunggu Winter bersiap walaupnu lama, karena itu resiko mengajak Winter keluar secara mendadak.
Asa melajuka mobilnya keluar dari rumah, setiap keluar rumah Asa selalu membawa mobil pribadinya itu. Mobil hasil dari ia menjual lukisan, lukisan yang ia setor ke galery tempat ia bekerja untuk dipajang dan dipamerkan sehingga ada yang membeli.
Berkat hobby-nya, Asa kini menjadi salah satu seniman tetap sebuah galery, ia akan selalu menyetorkan hasil lukisannya sehingga Asa akan mendapat bayaran dari hasil lukisannya yang terjual.
Hasil karya Asa cukup banyak diminati, lukisan yang sederhana dan ringan sedang menjadi trend anak muda sekarang.
🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Haru & Asa
Hayran Kurgu"Ma, Haru juga butuh mama," "Kak Asa! Kak Asa! Kak Asa terus!" "Kak mending lo mati, dari pada nyusahin terus!" -Haru °°° Start : Desember 2021 Haru & Asa ©2021 by tulisansunrise