Kerinduan dan Ketidaksabaran (Part 1)
Arme: Aaah?! Itu apa, Libel?! Ada bunga yang mekar di telaga!
Libel: Itu bunga teratai. Bunga tersebut termasuk langka di Daratan. Tapi, di telaga ini tampaknya mereka bertumbuh dengan cukup baik.
Arme: Begitu, ya... Aku tidak tahu! Pengalaman ini berharga sekali!
Arme: Aku memang punya bunga-bunga di vas, sih, di kamarku. Tapi, melihat mereka yang hidup di sini terasa lebih menyegarkan.
Arme: ...Tinggal bersama alam membuat mereka terlihat menjadi lebih indah. Hal itu berlaku untuk bunga maupun manusia.
Libel: Benar...
Libel: Arme, kita dapat melihat seluruh area ini melalui bukit yang di sebelah sana. Mau ke sana dan melihatnya?
Arme: Aahh, mau!!
Fuga: ......Cih.
Cura: Haa... (menghela nafas)
Cura: Maa....., Jangan marah gitu, dong. Fuga.
Fuga: Haa?!?! Yaa, aku marah, dong!!
Fuga: Bukannya kita harus segera kembali ke markas kita?! Kenapa kita mengambil jalan memutar?!
Cura: Su-Sudahlah. Kita hanya tidak mengambil jalan pintas dan berhenti di beberapa tempat terdekat...
Fuga: Cura-san mahh pasti merasa sangat senang, ya 'kan?! Senang karena habis bisa meledakkan semuanya, ya 'kan?!
Fuga: Aku merasa kesaaaaalll selama ini! Libel-san jadi ANEH sejak kita menculik Tenshi!
Fuga: Padahal 'kan dia seharusnya fokus bekerja untuk mencapai target, dengan ide yang cemerlang dan menjadi yang terkuat daripada yang lain!!
Fuga: Tapi....!
Cura: ....Uun.
Fuga: LIAT! LIAT ITU!!
Arme: Libel! Pohon besar di sebelah sana itu apa?!
Libel: Pohon besar itu namanya pohon cedar. Katanya, pohon itu sudah hidup selama beberapa ribu tahun.
Arme: Beberapa ribu tahun... Keren banget.
Libel: Ya 'kan?
Fuga: MEMANGNYA LIBEL AYAHNYA?!?
Cura: Maa, kayak ayahnya, sih...
Fuga: Aku tidak ingin Libel-san asik melindungi anak itu seperti itu!!
Cura: Aku yakin kalau ia sudah merencanakan sesuatu juga, kok.
Cura: Lagian, memberikan memori yang menyenangkan kepada anak itu juga tidak akan merugikan negosiasi kita dengan Ark.
Fuga: Itu sih bisa dipikirin nanti!
Cura: ...Maa, benar, sih. Tapi, aku mau jujur denganmu. Aku agak senang dengan ini.
Cura: Libel selalu masang muka masam setelah menyalahkan dirinya sendiri atas takdir Daratan... Melihatnya bisa lebih santai sekarang itu...
Fuga: ...
Fuga: Kau benar... Ekspresinya Libel-san sepertinya berubah sedikit.
Cura: Sebagai sesama anggota Rebellion, ada beberapa hal juga yang ingin kusampaikan padanya. Tapi secara personal, aku ingin menikmati saat-saat seperti ini.
Fuga: ...Bodo deh!!
Fuga: Sebagai sesama anggota Rebellion!! Dan secara personal juga!! Aku tidak suka dengan situasi sekarang!!
Cura: Ah, oi. Fuga!
Arme: ...! Lihat, Fuga! Aku berhasil menangkap katak!
Fuga: ...
Fuga: Ini semua salahmu! Libel-san jadi makin aneh!!
Arme: ...!
Arme: A-Apa maksudmu, Fuga? Aku... Hanya...
Fuga: MANA KUTAHU!
Arme: ...Fuga.
Cura: ...
Kerinduan dan Ketidaksabaran (Part 2)
Arme: ...
Cura: Kenapa nak? Kau terlihat murung.
Arme: Aah... Cura...
Cura: Apa ini tentang Fuga? ...Maafkan anak itu, ya.
Arme: Tidak, mungkin karena aku juga yang membuatnya merasa tidak nyaman. Di mata orang Daratan, aku adalah musuh.
Arme: Dan aku malah bersenang-senang... Tidak heran jika Fuga marah.
Cura: Mungkin itu juga termasuk salah satu faktornya. Tapi, sebenarnya sih, ini lebih ke tentang Libel. Dia marah padanya.
Arme: ...Kepada Libel?
Cura: Ia bergabung dengan Rebellion karena ia mengangumi Libel.
Cura: Libel selalu dipandang sebagai pahlawan yang ingin mengubah situasi di Daratan. Dan Fuga melihatnya sebagai orang yang sangat luar biasa.
Cura: Ia selalu menemani Libel di misi manapun, mau seberbahaya apapun itu. Dan berkat hal itu, dia menjadi semakin berpengalaman juga.
Cura: Maa, bisa dibilang kalau Libel itu seperti dewa di mata Fuga. Dan saat ia bersama denganmu, tiba-tiba ia berubah menjadi manusia. Hal itu pasti membuat Fuga bingung.
Arme: ... Dewa.
Cura: Benar, dewa. Sama seperti kau, nak, di mata orang-orang Ark.
Arme: J-Jadi dengan aku yang di sini... ...Aku telah menyebabkan masalah untuk kalian, ya?
Arme: Maafkan aku.
Cura: Kuh.... Hahaha.
Cura: Apa yang kau bicarakan? Kami telah menculikmu, kamilah yang telah menyebabkan masalah bagimu.
Arme: ...! I-Iya juga, ya! Haha, biasanya, diculik itu bukan hal yang positif, sih...
Cura: Terus, ya... Ini hanya teoriku saja ...
Cura: Menyebabkan masalah itu tidak apa. Lagi pula itu hidupmu. Berikan prioritas kepada sesuatu yang sangat ingin kau lakukan.
Arme: Hidupku... Apa yang ingin aku lakukan...
Cura: Mendatangkan masalah dan mendapatkan masalah. Tapi mau bagaimana pun juga, jangan sampai kau melupakan perasaanmu sendiri.
Arme: Cura...
Cura: Itulah caramu untuk hidup di Daratan.
~~~~~~
Libel: ... Fufu.
Libel: ...!?
Libel: Ohok, ohok...!! ....Guu.....
Libel: ..... ....Apa ini... Darah....
Libel: ...Mereka... tidak menyadarinya... 'kan?
~~~~~~
???: ...Aa.
???: ...Bereaksi. Mungkin tidak salah lagi.
???: Begitu, ya.
???: ...Apa... Hal itu akan terjadi lagi?