Waktu yang Damai (Part 1)
Di dekat oasis.
Arme: Ini...
Arme: Ini...! Apa ini yang namanya oasis?! Aku tahu ini dari buku!
Libel: Iya. Untuk pergi ke markas, kita harus melalui padang pasir ini.
Libel: Kita akan berkemah di sini untuk semalam. Berpergian melalui gurun di malam hari itu berbahaya.
Arme: ...
Libel: ... Arme?
Arme: ... Sejauh mataku dapat melihat, di tengah padang gurun ini ada danau. Danau ini, memantulkan langit bagaikan kaca. Ah, apa ini... Indah sekali!
Arme: Wah... Wah. Perasaan macam apa ini... Terasa lembut... Seolah-olah kakiku seperti tidak sedang berdiri di atas tanah...
Arme: Aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata...
Libel: ...Itulah yang disebut dengan semangat yang membara.
Arme: B-Begitu! Semangat yang membara!
Fuga: Bukannya Libel-san terlalu peduli dengan anak itu...?
Cura: Udah, udah, jangan ngiri. Yaa, bukan berarti aku tidak mengerti Libel juga, sih.
Fuga: Eh... Seriusan?
Cura: Dia sudah berjuang sangat keras mencoba untuk mencintai dan melindungi tanah ini. Tentu saja ia akan senang bila anak itu memuji tanah ini.
Cura: Rasanya seperti saat kau memiliki sebuah harta, tapi tidak ada yang berharga tapi kemudian ada seseorang yang menganggapnya berharga.
Fuga: ...
Fuga: Yaa, untuk kita, dunia kotor ini adalah tempat tinggal kita...
Cura: Yap. Dialah yang aneh karena menyukai tanah ini. Ia memiliki cara pandang yang berbeda daripada kita. ...Yakinlah, kita bukan yang kotor, kok.
Fuga: ...Un. Hanya saja, aku merasa seperti disalahkan. Seperti, aku tidak pernah memahami Libel-san...
Fuga: Seperti aku diberitahu bahwa aku tidak akan pernah menjadi seperti Libel-san.
Malam hari
Arme: ...Waah, bintang-bintangnya.
Cura: Kita akan tinggal di sini semalaman dan berangkat saat matahari terbit.
Fuga: Eh, kenapa kita harus terburu-buru? Kita lebih cepat daripada yang kita duga kok, kenapa kita tidak lebih santai–
Cura: Posisi kita dekat dengan lokasi Distrik 12.
Libel: ...Kokujohyako.
Fuga: Oh, iya. Benar juga. Kita akan berada dalam bahaya bila mereka melihat kita dengan jumlah yang sedikit.
Arme: Kokujohyako?
Cura: Aaa. Mulai darimana, ya. Pada Daratan, ada berbagai orang dan organisasi. Dan terima kasih kepada kemiskinan karena membuat mereka jadi saling mencuri.
Fuga: Pokoknya kacau banget. Semua orang bertingkah seenaknya saja menurut cara pandang mereka sendiri dan seringkali saling mencuri satu dengan yang lain.
Cura: Benar, wajar saja perbedaan ideologi dapat menyebabkan bentrokan. Ada yang hanya berjuang sebisa mereka dalam menghadapi kemiskinan. Ada yang mau mencoba dan memperluas daerah kekuasaan mereka agar mendapatkan lebih banyak sumber daya.
Cura: Bahkan ada beberapa yang melawan Ark. Tiap orang memiliki cara berpikir yang berbeda. Satu-satunya persamaan kami hanyalah perut kami yang kosong.