diangkat jadi murid

674 79 4
                                    

awas typo

"sekolah ini lebih menghargai sesuatu yang pasti ketimbang teori, sedangkan aku lebih condong keteori. Tapi aku percaya jika penelitian semur hidupku sebenarnya sangat berguna sekali"

"Kau percaya padaku?" tanya guru

"Semua orang mengatakan bahwa spirit rumput sungai milik kakak adalah spirit sampah, bisahkah spirit sampah dilatih?" tanyaku

"Aku selalu percaya kalau tidak ada yang namanya spirit sampah yang ada hanyalah manusia sampah" jawab guru yang membuatku tersenyum

"aku setuju" sahut kak san melempar pisau yang ia ambil kebelakang membuatku tersenyum

"Tang san dan Tang (name) memberi hormat pada guru" seru kami berlutu

Bruk!

'anjir lutut gua sakit! Ter-lalu kuat gua jatuhin diri huhu' pikirku menangis

"berlutut hanya pada orang tua dan raja, tidak perlu melakukan itu" ucap guru

"Guru adalah ayah kedua kami untuk selamanya!" seruku

"Kami ingin menjadi muridmu!" lanjut kak san

"Kalian hanya bisa memiliki seorang guru dalam hidup kalian. Pikirkan baik-baik" ucap guru

"Ya, sudah" balas kami

"MOHON TERIMA KAMI!" teriak kami sembari bersujud

"uhuk uhuk" guru terbatuk sembari tersenyum

"Ini adalah hadiah karna telah menjadi muridku. Sabuk ini adalah alat essence, ambil ini" ucap guru

'ini dia! Alat itu akan sangat berguna dimasa depan' batinku senang

"Alat essence, merupakan alat yang digunakan dengan essence. Sedangkan untuk fungsinya..." jelas guru mengambil 1 buku dan langsung disedot oleh sabuk itu

'Jika diliat secara langsung keren juga, gua jadi pengen...Tapi itukan cuma 1' pikirku

"Jika kau menyalurkan essence pada setiap batunya, kau dapat menyimpang barang sebanyak satu meret persegi. Teknik untuk menciptakan alat ini sudah punah, bisa di bilang alat ini antik dan beruntungnya aku memiliki 2 sabut dengan warna yang berbeda"

"Gunakan dengan baik.." sambung guru sembari memberikan alat essence kepada kami

"eh? Aku juga dapat?" heranku

'Bukannya di komik aslinya cuma ada satu, kok malah jadi dua?' pikirku

"Tentu saja kau juga dapat, kau juga muridku" ucap guru

"terima kasih, guru!"  ucapku

"Dan maukah kalian memberinya nama?" tanyanya

"Namanya adalah...Bulan di jempatan ke-24" jawab kak san yang berhasil membuat guru tersenyum

"Bagaimana denganmu Tang (name)?" tanyanya padaku

"Karna milikku memiliki warna sabuk biru kehitaman serta batu yang berwarna biru langit, akan ku namai 1001 malam" jawabku tersenyum

'maaf aladin! gua minjam nama julukan kota lu bentar ya' pikirku tertawa geli

"Guru, aku ingin menunjukan spiritku yang satu lagi"

"Eh?"_guru

"Spiritku yang satu lagi adalah palu kecil" lanjut kak san memperlihatkan spirit nya yang lain

"Aku juga punya! Tapi milikku lebih besar dari punya kakak" sahutku memperlihatkan spiritku

BRUK TUK BRAK....

soul land《Douluo》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang