Dorrr..........
Dorrr..........
Dorrr..........
Suara tembakan berulang kali terdengar di salah satu gedung lama yang ada di ujung jalan.
Di balik pintu, ada seorang gadis yang membekap mulutnya sendiri seakan tak percaya apa yang baru saja ia lihat.
Tubuhnya bergetar hebat.
Kejadian yang baru saja ia lihat terus berputar di kepalanya.
Perlahan ia berjalan mundur dan berniat untuk pergi sebelum ada yang melihatnya.
Namun sayang keberuntungan seakan tak berpihak padanya.
Tanpa sengaja ia tersandung kakinya sendiri dan terjatuh.
BRUKKK..........
Mendengar adanya suara keras dari luar, membuat beberapa orang di dalam sana keluar.
Gadis itu semakin ketakutan saat salah satu dari mereka menyadari kehadirannya.
"Cepat tangkap gadis itu!!!" seru salah satu pria yang melihatnya.
Dengan sekuat tenaga gadis itu berlari.
Ia berusaha menahan rasa sakit di kakinya.
Ia harus bisa selamat dari kejaran mereka.
Ia tak mau menjadi salah satu dari apa yang baru saja ia saksikan.
Gadis itu terus berlari tanpa tau arah.
Jalanan tempat ia berada saat ini memang sangat jarang di lewati oleh kendaraan.
Di tambah waktu yang saat ini menujukkan tepat pukul 2 pagi seakan menambah kesialannya.
Beberapa orang di belakang sana masih terus mengejarnya.
Ia bingung harus berlari ke mana lagi.
Dirinya mulai merasa lelah.
Sampai akhirnya ia melihat ada tumpukan barang di pinggir gang kecil.
Ia memutuskan untuk bersembunyi di balik tumpukan itu.
Gadis itu melirik daerah sekitarnya.
Ia tak menyangka bahwa telah berlari sejauh ini.
Untungnya saat ini ia berada di kawasan rumah temannya.
Setelah memastikan keadaan aman dan orang yang mengejarnya tadi telah pergi, ia langsung bangkit dan berlari menuju rumah temannya.
Ia tak berani untuk pulang ke rumahnya sendiri.
Gadis itu takut jika orang tadi masih berusaha mengejarnya.
⭐⭐⭐⭐⭐
Di sebuah ruangan bekas yang sedikit gelap, tampak seorang pria sedang berdiri memandang sosok di bawahnya.
Bau amis darah menyebar luas di seluruh ruangan.
Pria itu mendecih sinis melihat manusia tak bernyawa di bawahnya.
Ada sekitar 2 sampai 3 orang yang kali ini harus ia tangani.
Bukan tanpa alasan ia menghabisi nyawa mereka.
Tentu saja ada harga yang harus di bayar akibat perbuatan mereka di masa lalu.
"Membusuklah di neraka bersama semua perbuatan kalian." katanya.
Tak lama setelah itu, suara beberapa langkah kaki mulai memasuki ruangan.
"Maafkan kami, Tuan. Kami kehilangan jejak gadis itu." kata salah satu pria yang baru saja masuk.
Mereka semua menunduk takut.
Tak berani menatap langsung wajah Tuannya saat ini.
Sedangkan pria yang di panggil Tuan tadi menghela napas kasar.
Lalu tiba-tiba saja ia terkekeh pelan, membuat beberapa dari mereka memandang aneh sang Tuan.
Pria itu sebenarnya tau sejak tadi ada seorang gadis yang mengikuti mereka sampai gedung ini.
Tapi ia hanya diam saja.
Ia ingin tau sampai di mana rasa penasaran dan keberanian gadis itu.
"Kalian bereskan semua kekacauan ini. Ingat, jangan sampai ada jejak yang tertinggal." pesan pria itu sebelum ia pergi dari sana.
"Baik, Tuan." jawab mereka semua.
Baru saja ia ingin melangkahkan kakinya keluar, namun ia kembali berbalik.
"Apa Tuan masih membutuhkan hal lain?" tanya salah satu anak buahnya saat melihat Tuannya kembali.
"Kalian cari informasi tentang gadis itu secepatnya. Kalau perlu bawa ia ke hadapanku." suruhnya.
"Akan kami laksanakan, Tuan."
Setelahnya, ia beranjak keluar meninggalkan gedung itu.
Ia langsung menaiki mobil dan pulang ke apartemen miliknya.
Sepanjang perjalanan, ingatan tentang gadis tadi terus bersarang di kepalanya.
Nampaknya ia sedikit tertarik dengan gadis tadi.
Tanpa sadar sebuah senyum mematikan terbit di wajah tampannya.
"Aku pastikan kita akan bertemu lagi, Nona Pemberani."
To Be Continued
Jangan lupa like dan komen ya, Engene 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fault's | HEESEUNG
FanfictionKisah ini bermula ketika Yujin melihat hal yang seharusnya tidak ia lihat. Sebuah kesalahan yang gadis itu perbuat menjadi awal mula dari kehancuran hidupnya. "Bertemu denganmu adalah sebuah kesalahan, Lee Hee Seung."