CHAPTER X

1K 98 3
                                    

"Seorin-ah, kau harus memberitahukan hal ini pada Jake."

"Karena bayi yang kau kandung itu adalah anak kalian berdua."

⭐⭐⭐⭐⭐

Musim dingin di Kota Seoul tahun ini terbilang cukup ekstrim. 

Terhitung telah beberapa kali terjadi badai salju yang cukup lebat membuat sebagian orang tidak bisa melakukan aktivitas mereka di luar rumah.

Sementara itu, nampak seorang wanita dengan pakaian rumah sakit tengah menatap lurus jalanan penuh salju di bawahnya.

Sudah hampir seminggu lebih ia berada di rumah sakit.

Pikirannya melayang pada hari di mana ia memutuskan untuk menghabisi nyawanya sendiri. 

Ia sudah lelah untuk menjalani kehidupan yang terasa begitu tidak adil baginya.

Namun, sayang sekali sepertinya Tuhan masih ingin memperpanjang hidupnya.

Ia tertawa miris ketika matanya kembali terbuka beberapa hari yang lalu. 

Saat itu ia sudah yakin sekali jika satu kali tusukan di perutnya akan langsung membuat nyawanya hilang.

Nyatanya sekarang ia masih bisa bernapas dan kembali menjalani hidup kelamnya.

Mungkin ia harus mencoba cara lain untuk menghabisi nyawanya kembali.

Ia begitu terpusat pada pikirannya sampai tak sadar jika ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Sedang memikirkan cara lain untuk bunuh diri lagi?"

Mendengar suara dari arah belakang sana membuat wanita itu menghela napas.

Itu adalah suara dari orang yang paling ia benci dalam hidupnya.

Orang yang telah membuat hidupnya hancur tanpa sisa.

Lebih mirisnya lagi adalah orang itu juga yang telah menyelamatkan dirinya dari aksi bunuh diri yang ia lakukan.

Wanita itu memilih untuk diam dan mengabaikan kehadiran orang tersebut.

"Lupakan saja semua hal yang sudah kau rencanakan."

"Aku tak akan pernah membiarkanmu lepas dariku, Ahn Yu Jin."

"Kau adalah orang paling brengsek yang pernah aku kenal, Lee Hee Seung!" kata Yujin dingin.

Heeseung tidak marah dengan kalimat umpatan wanita itu. 

Ia malah merasa lucu setelah mendengar itu dari mulut Yujin.

"Aku sudah sering mendengarnya dan itu adalah julukan yang bagus bagiku." balas Heeseung santai.

Pria ini benar-benar sudah gila!!!

"Mau tau satu hal, Tuan Lee?" tanya Yujin.

Heeseung menatap wanita itu remeh.

Ia menunggu kalimat selanjutnya yang akan keluar dari mulut sang wanita.

"Aku akan membunuh dirimu dengan tanganku sendiri." kata Yujin.

Heeseung tentu saja tertawa sangat keras.

Apa ia tak salah dengar???

Baru saja Yujin mengancam dirinya? Menarik sekali.

"Kau itu lucu sekali. Aku merasa beruntung bisa menemukan wanita seperti dirimu."

Yujin terus memperhatikan Heeseung yang masih saja menertawai perkataannya.

Pria itu bahkan tak sadar jika Yujin telah meraih sebuah vas bunga yang terletak di meja kecil tepat di sampingnya.

My Fault's | HEESEUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang