Ni Double up !
Vote dan coment jangan lupa.•••
Jennie menatap rumah mewah di depannya. Ini adalah ke lima kali tempat ia dan Jaehyun hampiri. Jennie berdoa semoga Yongjin ada disini.
"Jennie, ayo turun? Jika mereka tidak ada juga. Aku akan menghajar Taeyong"
Jennie mengikuti Jaehyun. Baiklah mobil Jaehyun terpakir di luar pagar tinggi. Mobil Jaehyun tidak dapat masuk karena penjaga seolah tidak mau mobil asing masuk dengan sembarangan tanpa perintah dari tuan mereka.
"Permisi, apa Taeyong ada di dalam?" Jaehyun bertanya melalui lubang kecil.
"Kalian siapa?" Seseorang menjawab.
"Aku teman Taeyong. Jaehyun."
"Tuan Muda baru sampai sejak beberapa menit tadi. Tunggu sebentar." Ucapnya kembali.
Jaehyun dan Jennie menunggu. Jaehyun yang melihat Jennie gelisah menenangkan wanita itu. "Jennie, tenanglah. Kau dengar. Mereka bilang Taeyong ada."
Jennie mengangguk. "Tapi— bagaimana jika Taeyong..,"
"Jen," Jaehyun menatap Jennie, menaruh kedua tangannya di pundak wanita itu. "Kau ingat apa yang Ten bilang tadi." Jennie mengangguk. "Jadi tenanglah, lebih baik kau tunggu di mobil,"
Jennie mengeleng. "Tidak, aku mau menunggu disini."
"Permisi, apa ada yang bernama Jennie?" Jennie mendekat ke arah lubang itu. "iya. Itu saya,"
"Tuan hanya menerima anda, dan untuk teman anda tidak. Silahkan,"
Jennie menoleh ke arah Jaehyun. "Sudah sana masuk, kau ingin bertemu Yongjin 'kan? Aku akan menunggu disini." Jaehyun tersenyum menyuruh Jennie segera masuk.
Pintu gerbang terbuka sedikit dan hanya muat untuk tubuh Jennie.
Jennie berjalan masuk mengikuti dua orang yang berpakaian jas rapi. Setelah sampai dua orang itu membuka pintu besar itu untuknya. "Silahkan masuk nona," Jennie masuk.
Jennie menginjak kakinya masuk, sapaan pertama yang ia dengar adalah teriak Taeyong yang memanggil putranya.
"Yongjin!"
Disana, di tangga. Jennie melihat putranya dengan buru-buru menuruni tangga. Jennie yang melihat dengan cepat menghampiri Yongjin.
"Yongjin, sayang! Jangan berlari!" Seru Jennie. Untungnya Jennie menangkap Yongjin yang hampir terjatuh dari tangga terakhir.
Tubuh Jennie sedikit oleng, dengan gerakan tiba-tiba Yongjin yang hampir jatuh.
Yongjin memeluk Jennie erat. "Mama..,"
"Iya, ini mama. Mama rindu Yongjin." Jennie memberikan kecupan pada kepala Yongjin yang masih memeluk lehernya.
"Yongjin.. kangen mama? Mama.. kemana?" Yongjin menangis dengan tersendat-sendat.
"Mama disini. Mama sayang Yongjin,"
Ditempatnya, Taeyong menatap kosong Yongjjn Jennie. Sejujurnya ia tidak ingin menyakiti putranya. Ia sangat menyayangi Yongjin. Tapi dia tidak bisa membiarkan Yongjin bersama wanita itu. Jennie tetaplah orang yang dia benci sampai kapan pun. Hatinya tidak rela jika melihat Jennie bahagia. Wanita itu harus merasakan apa yang dulu ia rasakan.
Taeyong berniat menghampiri Jennie mengambil Yongjin dari wanita itu sebelum Jongsuk menepuk pundaknya. "Taeyong? Wanita itu.. apa dia putri—"
"Iya. Dia anak dari wanita sialan itu! Jadi jangan halangi aku.."
Jongsuk terkejut. "Apa!?!" Jongsuk memegang dadanya yang tiba-tiba sakit. Perasaan bersalah menghantamnya. "Taeh.."
Bruk..
"Kakek!" Spontan Taeyong berteriak.
—to be continued.
Sedikit demi sedikit nanti kalian tahu kenapa Taeyong benci banget sama Jennie? Sampai yang bilang geram banget sama Taeyong disini.
Untuk kelanjutan Stay tune ajah ya😉
Bye-bye di chapter selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbearable Heartache [ Lty×Kjn ]
Fanfic[ END ] WALAUPUN SUDAH SELESAI DIHARAPKAN UNTUK VOTE BAGI YANG BELUM VOTE!!! Kim Jennie harus menelan rasa pahit itu kembali ketika dirinya kembali ke kota Seoul -kota kelahirannya, di mana ia kembali bertemu dengan pria yang telah menghancurkannya...