00

5.2K 298 12
                                    

"mama.."

Wanita yang sedang memotong sayuran itu menoleh, mendapati putra yang tengah mengusap mata lucu sembari berjalan kearahnya. Namanya Kim Jennie dan itu putranya Kim Yongjin.

"Sudah bangun. tidurnya Yongjin nyenyak?"

Anak kecil itu mengangguk. "Mama?"

"Iya sayang?"

"Haruskan kita pergi," Wanita itu tersenyum tipis membersihkan tanganya lalu menghampiri putra tercintanya. Wanita itu mensejajarkan dirinya dengan putra kecilnya.

"Ada apa? Yongjin tak ingin pergi." Anak kecil itu mengangguk.

"Yongji tak ingin meninggalkan Milae cendirian. Milae pasti cedih. Yongji tak suka jika milae cedih."

"Mama mengerti. Tapi Yongjin, ada yang perlu mama urus. Mama Janji kita akan selalu mengunjungi Mirae, paman Suho serta bibi Irene."

"Janji."

***

Jennie melihat putra yang tengah asik bermain dengan gadis seumurannya. Mirae, putri dari sahabat baiknya Irene dan Suho. Pertemuan mereka tak disengaja karena Jennie yang hampir tertabrak oleh Suho dan Irene. Disana lah pertemanan mereka terjalin.

"Jennie,"

Jennie menoleh mendapati Irene berdiri disampingnya. "Kau yakin?" Irene sudah mendengarnya cerita kisah perjalanan hidup Jennie yang menyedihkan. Dijebak lalu hamil tanpa pertanggungjawaban.

"Ah.. sejujurnya aku tak ingin kembali kesana unnie. Rasanya masih sama menyakitkan. Tapi aku harus apa? Jika saja aku bisa menolak akan aku lakukan."

Irene mengusap lengan Jennie. Wanita itu terpaksa harus pindah ke ibu kota karena di kantor Jennie sekarang tengah terjadi mutasi pengawai. Dan ya. Jennie terkena mutasi yang mengharuskannya pindah ke Seoul.

"Kalau ada apa-apa kabari kita. Aku dan suho akan membantu mu?"

"Terima kasih unnie?"

Hari ini tepat siang ini. Jennie dan putra kecilnya tiba di Seoul. Perasaan gadis itu sedikit lega melihat putra yang sedang di gendongan nya tersenyum bahagia melihat suasana kota Seoul.

"Mulai sekarang kita akan tinggal di kota ini sayang." Ucap lembut Jennie sembari mencium kecil pipi anaknya.

Jennie berjalan kearah taxsi lalu meminta sopir tersebut berjalan kearah rumah yang akan di tempati.

Beberapa menit kemudian, akhirnya Jennie dan putra sampai di salah satu pekarangan rumah yang tampak sederhana.

Melihat putranya yang tertidur karena kelelahan  Jennie meminta kepada supir untuk membantunya membawa koper dan dia membawa Yongjin di gendongannya.

"Terima kasih Paman." Supir itu mengangguk lantas pergi dari kediaman rumah Jennie.

Jennie memasuki rumah yang telah lama ia tinggalkan. Keadaan rumah itu masih sama  setelah empat tahun ia tinggalkan tidak ada yang berubah.

Jennie membawa Yongjin ke dalam kamarnya dahulu. Membaringkan putranya dengan pelan-pelan, mengusap rambutnya lalu mencium pipinya.

Sembari anaknya masih tertidur, ia kan membereskan rumah karena besok sudah harus masuk berkerja. jadi, ia manfaatkan untuk hari ini.

to be continued.

Kim Jennie

Kim Yongjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Yongjin

Kim Yongjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unbearable Heartache  [ Lty×Kjn ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang