—
Pagi hari tadi tidak cukup perbuatan Taeyong yang menolak ajakan putranya untuk sarapan di rumah Jennie. Pria itu, setelah putranya selesai sarapan segera membawa Yongjin tanpa pamit bahkan Yongjin kembali menangis tidak sama sekali di pedulikan olehnya.
Jennie ingat pagi tadi Taeyong tidak sama sekali menyentuh sarapannya. Pria itu hanya memainkan ponselnya dan menunggu Yongjin selesai sarapan dan langsung membawa Yongjin pergi.
Jennie memilih melanjutkan perjalanan sebelum akhirnya berhenti pada kedai makanan khas korea.
Sebenarnya kedatangan Lisa pagi tadi adalah karena wanita itu ingin menawarkan suatu pekerjaan untuk Jennie. Jika dipikir-pikir Jennie adalah wanita menganggur setelah Taeyong memecatnya sebagai koki di perusahaan laki-laki itu. Oleh sebab itu Lisa menawarkan pekerjaan yang lumayan itu menghidupi Jennie seorang.
Lisa yakin Taeyong tak pernah mau menanggung biaya hidup Jennie. Karena tanggung jawab Taeyong hanya pada putranya bukan Jennie. Bahwa uang jasa pemberhentian Jennie tidak mampu mengukupi kehidupan Jennie nantinya.
Kembali ke Jennie, perempuan itu mengambil duduk di dekat jendela. Mengeratkan mantel di tubuhnya. Cuaca malam ini lumayan dingin.
Seorang ahjumma datang menghampirinya. "Oh nona. Mau memesan apa?"
Jennie menoleh lalu tersenyum tipis menunjukkan beberapa makanan yang dia mau.
"Nona sedang putus cinta?" Tanya ahjumma itu.
Jennie sedikit bingung. Kemudian menggeleng. Menyadari jika Jennie enggan di berbicara, ahjumma itu pergi.
Di kedai ini terdapat beberapa pengunjung yang beragam jenis mulai dari sepasang anak sekolah yang baru saja selesai dengan kegiatan, beberapa pria yang baru pulang memilih untuk singgah untuk minum. Dan juga beberapa wanita dewasa seperti Jennie.
Tak lama itu pesan Jennie datang. Satu box ayam dengan satu botol soju penuh.
Jennie ingin mabuk sejenak untuk menghilang beban pikirannya. Jennie menuangkan soju itu ke dalam gelas kecil yang tersedia di sana lalu menegakkan hingga kandas.
Wajah wanita itu tidak dapat membohongi jikalau Jennie bukan peminum. Padahal Jennie sudah beberapa kali minuman jenis alkohol pertama saat dirinya masih bersekolah, saat itu dirinya di ajak Jisoo yang sedang mengadakan acara sweet seventeen. Kemudian saat masih berpacaran dengan Taeyong. Pria itu beberapa kali memaksa Jennie agar ikut minum dengannya walaupun ujungnya Jennie akan mabuk dengan sekali teguk, karena kadar minuman yang biasa Taeyong pakai memiliki kadar alkohol tinggi.
Jennie kembali meneguk minuman itu, sebelum akhirnya tangan seorang menghentikannya. "Jennie."
"Ayo pulang, aku antar.."
Jennie mengeleng. Wanita itu kembali menegak soju yang sempat terhenti tadi.
"Mabuk tidak akan menyelesaikan masalah Jennie.. apa kau tidak lihat beberapa pria menatapmu..?"
Jennie menggeleng. Kemudian disudut matanya mengeluarkan air mata. Wanita itu menangis.
"Apa kau tidak penasaran kenapa Taeyong sangat membencimu?"
"Ayo aku antar pulang," Lanjut Jaehyun.
"Jaehyun, kau sahabat Taeyong kan?" Tanya Jennie.
"Iya, dulu—"
"Apakah dulu ia berpura-pura mencintaiku?"
"Jennie, ayo aku antar pulang."
Bukan menuruti ucapannya Jaehyun, Jennie kembali menegak sojunya. Wanita itu sangat amat menyedihkan. Sejujurnya jika mengenai perasaan Jaehyun lah yang lebih kecewa sejak dulu ia selalu kalah dari Taeyong soal wanita.
—to be continued..
Aku mau maju alurnya biar cepat tamat.. kalau ada yang merasa kurang pas atau srek dengan cerita mohon dimaklumi aja yaaa...
Setelah ini tamat aku mau publikasi cerita baru lagi wkwkwk..
Happy holiday gaess!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbearable Heartache [ Lty×Kjn ]
Fiksi Penggemar[ END ] WALAUPUN SUDAH SELESAI DIHARAPKAN UNTUK VOTE BAGI YANG BELUM VOTE!!! Kim Jennie harus menelan rasa pahit itu kembali ketika dirinya kembali ke kota Seoul -kota kelahirannya, di mana ia kembali bertemu dengan pria yang telah menghancurkannya...