PROLOG

552K 30.6K 1.5K
                                    

Hai pren

⚠Follow dulu sebelum baca⚠

Jangan lupa vote dan komennya pren:)

{HAPPY READING}

--------------------

"Afwan Gus, Saya gak sengaja."

"Hhmm, tidak apa-apa."

--------------------

"Bisa bantu saya untuk menjaga hafalan santriwati."

"Kapan?"

"Besok pagi, ba'da subuh."

"Iya, saya bisa."

--------------------

"Kamu yakin Maulana ingin, mengkhitbah dia?"

"Insyaa Allah, Maulana juga udah sholat istikharah Abi, Umi"

"Yasudah, Abi sama Ummi memberi kamu restu untuk mengkhitbah dia."

"Alhamdulillah."

--------------------

"Boleh saya minta sesuatu?"

"Boleh, katakan saja Gus."

"Saya ingin, saat akad pernikahan kita, ataupun resepsinya nanti, kamu menggunakan cadar. Apa kamu mau?"

"Setelah acara selesai terserah kamu, mau kamu lepas atau gak."

"Kenapa harus pakai cadar Gus?"

"Karena saya tidak ridho, kecantikan istri saya dilihat banyak pasang mata."

--------------------



Ketika seorang Gus yang cuek dan dingin, tertarik kepada salah satu santriwati nya.

Seorang Gus yang terlihat begitu acuh kepada lawan jenisnya, kecuali keluarganya. Tidak pernah melihatkan senyum kepada perempuan yang bukan mahram nya.

Muhammad Maulana Al Hafidz. Gus muda yang sangat dikagumi para santri maupun santriwati di pondoknya, walaupun dia cuek dan dingin, tak ayal dia sangat menghargai wanita.

Gus muda yang berumur 19 tahun, dengan tinggi 180 cm, kulit putih, hidung mancung, dan bola mata berwarna hitam legam. Dan diumur dia yang masih 19 tahun, dia sudah menyelesaikan pendidikannya di Cairo Mesir.

Siapa yang tidak kenal dengan Gus Maulana, anak kedua dari Kiyai Muhammad Hasan dan Ummi Latifah. Sebenarnya sudah banyak orang yang datang kepada Kiyai Hasan dan Ummi Latifah, untuk meminang anak kedua mereka. Tetapi, tidak ada satupun yang mereka terima.

Gus Maulana pun pernah memberi tahu Abi dan Ummi nya, bahwa ia tidak ingin menikah sebelum usianya 20 tahun.

Tapi, keinginannya itu seketika goyah saat bertemu dengan salah satu santriwati di pondoknya. Saat dia pertama kali bertemu dengan santriwati itu, dia merasakan hal yang berbeda, entahlah dia juga tidak tau.

Apakah dia sedang jatuh cinta kepada santriwati tersebut?

Dia pun melihat si santriwati itu beda dengan santriwati yang lain, disaat semua santriwati terang-terangan memujinya, si santriwati itu terlihat begitu acuh. Bahkan, ia sempat mendengar bahwa si santriwati itu tidak tau bahwa ia adalah anak dari pemilik pondok pesantren ini.

Nazwa Aulia Al Fatih. Seorang gadis berusia 18 tahun. Nazwa Aulia sudah mondok di Pondok Pesantren Al Hafidz kurang lebih 9 tahun.

Selama ia mondok, dirinya hanya mengetahui anak Kiyai Hasan dan Ummi Latifah hanya Gus Kahfi dan Ning Hilmah saja.

Baru-baru ini saja, ia mengetahui bahwa Gus Maulana juga anak Kiyai Hasan dan Ummi Latifah. Dia fikir Gus Maulana hanya santri baru di Pondok Pesantren Al Hafidz.

Saat pertama kali bertemu dengan Gus Maulana, sang Gus muda menyapanya dengan senyumannya, walaupun senyum tipis dan masih menundukkan pandangannya.

Setau dia, Gus Maulana tidak pernah senyum kepada yang bukan mahramnya. Lalu, kenapa waktu itu sang Gus Maulana senyum kepadanya?

Saat Gus Maulana senyum kepadanya, banyak santriwati yang memekik kegirangan karena melihat langsung senyum sang Gus muda.

Dia akui, Gus Maulana itu tampan, pintar, sholeh, dan tau bagaimana cara menghargai wanita. Jadi, tak heran kenapa Gus Maulana menjadi incara para santriwati, alumni, dan ustadzah muda disana.

-------------------

Hai, prolog nya sampai sini dulu ya.
Jangan lupa vote dan komennya, biar saya juga semangat nulisnya pren:)
See u di next chapter semua......

My Gus My Husband [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang