MGMH 48

103K 9.7K 1.8K
                                    

Hai, up lagi nih...

2 chapter lagi menuju ending, mungkin senin atau selasa aku up, langsung double sama endingnya.

Tapi versi wattpad gak ada extra part ya. Extra part cuma ada di versi novel, cuma gak tau sih, kalau nanti aku rajin nulis, aku adain di versi wattpad.

Jangan lupa vote nya yaaa...

Bantu tandai yang typo juga.

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

"Assalamu'alaikum," ucap Mba Zahra saat memasuki dapur santriwati.

"Wa'alaikumussalam warohmatuloh," jawab mereka yang ada disana.

"Sudah mau selesai?" tanya Mba Zahra.

"Iya Mba, ini tinggal dikit lagi," ujar Atikah.

"Loh Atikah, kamu kapan kesini?" tanya Mba Zahra saat menyadari Atikah berada di sana.

"Baru tadi siang Mba, ini bentar lagi mau nemuin Nazwa," ujar Atikah.

"Yasudah kamu ke ndalem aja, mumpung Ning Nazwa belum berangkat ke rumah sakit," ujar Mba Zahra.

"Yaudah deh, Atikah tinggal ya Mba, assalamu'alaikum," ucap Atikah.

"Wa'alaikumussalam warohmatuloh," jawab Mba Zahra.

Setelah itu Atikah pun keluar dan menuju ndalem. Ditengah perjalanan menuju ndalem banyak santriwati yang menyapanya, siapa yang tidak kenal dengan Atikah.

Atikah juga salah satu santriwati berprestasi setelah Nazwa di Pondok Pesantren Al Hafidz. Atikah dan para sahabatnya pun memang di kenal sangat ramah kepada adik atau kaka kelas mereka.

Jadi tak heran, saat Atikah, Nabila, Nayla dan Nazwa lulus, santriwati disana sangat sedih. Mereka akan jarang bertemu dengan Atikah dan para sahabatnya. Walaupun Nazwa tetap tinggal di ndalem, tapi mereka pun sangat jarang menemui Nazwa yang keluar rumah.

Nazwa keluar jika ia mengajar saja, selebihnya ia akan menghabiskan waktunya di rumah bersama sang suami.

Kabar Gus Maulana yang difitnah pun sudah sampai ke telinga Atikah dan dua sahabatnya yang lain, maka dari itu mereka memutuskan untuk berkunjung ke Pondok dan sedikit menghibur sahabat mereka yang terkena musibah.

Saat sampai di ndalem, Atikah melihat Nayla yang baru saja sampai diantar oleh Agam suaminya. Setelah kepergian Agam, Atikah pun langsung menghampiri sahabatnya itu

"Nayla!" pekik Atikah.

Nayla yang tadi ingin masuk pun langsung terhenti, ia membalikkan badannya kearah sumber suara. Senyum Nayla terbit saat melihat sahabatnya yang berlari kearahnya.

Setelah sampai di hadapan Nayla, Atikah pun langsung memeluk erat tubuh Nayla. Nayla pun membalas pelukan sahabatnya itu tak kalah erat.

Sedangkan didalam, Nazwa mengerutkan keningnya bingung saat mendengar ada keributan di luar. Nazwa pun memindahkan Gus Alwi duduk di sofa ruang keluarga, setelah itu ia berpamitan sebentar kepada Gus Alwi untuk kedepan.

Gus Alwi hanya menganggukkan kepalanya sambil menakan puding yang tadi ia ambil bersama Nazwa. Setelah itu Nazwa langsung berjalan keluar, tidak lupa ia memasang cadar nya kembali.

Saat Nazwa berada di depan pintu, ia hanya menggelengkan kepalanya pelan saat melihat dua sahabatnya yang sedang berpelukan heboh di teras depan ndalem.

My Gus My Husband [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang