My Gus My Husband [TERBIT]

MGMH 27

Hai pren.

Apa kabar?

Mau tau reaksi kalian baca chapter 25&26 dong pren...

Jawab yaaa..

Mau Nazwa koma berapa tahun?

Satu tahun, dua tahun, tiga tahun?

Oh iya makasih banyaknya buat kalian semua.

Perasaan baru tanggal 31 Januari tadi deh 100k readers, sekarang udah 200k readers aja🥺❤

Makasih banget buat kalian yang udah support cerita ini, makasih yang udah bantu share, makasih juga yang udah sering kasih vote.

Kalian sehat-sehat ya pren.

Luv banyak-banyak deh pokoknya buat kalian.

Oh satu lagi.

Kemarin tu ada yang chat aku, katanya dia mau daftar buat jadi rp cerita ini.

Kalau aku open rp kalian ada yg mau gak pren?

Setuju gak?

Dan untuk info opmem GC WA ada di akhir cerita yaaa...

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Pukul 05:00 Gus Maulana terbangun dari tidurnya, ia melihat sekelilingnya ada banyak alat-alat dan saat ia menegakkan tubuhnya ia melihat sang istri yang masih setia memejamkan matanya.

"Aku kira cuma mimpi, Sayang," ucap Gus Maulana pelan.

Ia pun menghela nafas pelan, setelah itu Gus Maulana langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan segera melaksanakan sholat subuh.

Setelah selesai sholat subuh, Gus Maulana kembali duduk di samping brankar Nazwa dan mulai membaca Al-Quran. Gus Maulana membaca Al-Quran seraya mengelus-elus kepala istrinya.

Saat selesai membaca Al-Quran, Gus Maulana menaruh Al-Quran yang ia pakai tadi di atas nakas. Tangannya pun kembali menggenggam erat tangan mungil sang istri, sesekali ia juga mengecup tangan Nazwa.

"Gak mau bangun? Hm?" tanya Gus Maulana pelan dan menaruh tangan Nazwa di pipinya.

Ia memandang lamat wajah cantik istrinya, ia juga tersenyum kala ingat pertama kali mereka bertemu.

Air mata Gus Maulana tiba-tiba turun begitu saja, entah lah ia akui sekarang ia lebih banyak menangis. Sungguh ia tak tega melihat istrinya yang harus berjuang antara hidup dan matinya.