MGMH 23

157K 13.7K 1.2K
                                    

Hai Hai, jadi kok double up nya, tapi agak telat, gak papa lah ya.

Oh ya, chapter ini gak terlalu panjang, ceritanya cuma sampai 1700 kata lebih aja, gak sampai 2000 kata.

Harap maklum yaaa, soalnya kehabisan ide, ini juga gak tau nyambung atau enggak.

Kalau gak nyambung bilang ya!!!

1k lebih vote dan 900 komen, di chapter 22&23, baru aku up chapter 24.

Chapter 22 yg liat tadi udah 1k lebih, tapi yang vote cuma 500 , sisanya kemana pren?

Jangan lupa, wajib, harus, kudu vote, komen dan follow dulu yaaa...

Bantu tandai yang typo yaa!!!

Kayanya banyak benget deh yang typo....

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Nazwa pun mengurai pelukan mereka, Gus Maulana sedikit heran, tumben sekali Nazwa mengurai pelukan mereka.

"Kenapa? Hm?"

"Nazwa punya hadiah buat Mas," ucap Nazwa dengan senyum manisnya.

"Hadiah?"

"Iya. Ayo beresin ini dulu, baru Nazwa kasih hadiahnya."

Mereka pun membereskan perlengkapan sholat mereka, Nazwa yang kembali menyusun Al-Quran dan buku wirid, sedangkan Gus Maulana yang melipat sajadah dan mukena Nazwa.

Kini Nazwa menuntun sang suami untuk duduk di tepi kasur, ia pun berjalan menuju kamar meja rias nya untuk mengambil kotak kecil yang sudah ia siapkan.

Nazwa sudah mempersiapkan itu saat Gus Maulana mengambil wudhu untuk sholat subuh tadi. Setelah itu, Nazwa pun menyerahkan kotak kecil itu kepada sang suami.

Gus Maulana heran, ia pun menatap istrinya dengan lekat. Sedangkan yang ditatap masih mempertahankan senyum manisnya.

Karena penasaran, Gus Maulana pun mengambil kotak kecil itu dan membukanya.

Saat melihat isi dari kotak kecil itu, Gus Maulana terkejut dan kembali menatap Nazwa.

Nazwa hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya, Gus Maulana pun langsung membawa Nazwa kedalam dekapannya.

Gus Maulana terharu, sampai-sampai air matanya pun turun. Ini adalah tangis kebahagiaannya, ia masih tak percaya akan hal ini.

"Sayang, ini beneran?" tanya Gus Maulana memastikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, ini beneran?" tanya Gus Maulana memastikan.

"Iya Mas, beneran," ujar Nazwa tersenyum, tangannya pun mengusap air mata sang suami.

"Alhamdulillah, makasih banyak sayang," ucap Gus Maulana seraya menghujani kecupan di seluruh wajah sang istri.

"Terimakasih kembali," ucap Nazwa seraya mengelus rahang tegas sang suami.

My Gus My Husband [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang