MGMH 35

110K 10.1K 289
                                    

Hai semua, up lagi nih mumpung ada waktu:)

Di chapter ini mungkin bakal ada banyak ilmu yang dapat kalian ambil.

Baca sampai habis ya, jangan di skip!!!

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya!!!

Bantu tandai yang typo ya...

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Setelah perdebatan pagi tadi, kini Nazwa dan Gus Maulana tengah menikmati sarapan mereka.

Tadi Nazwa meminta Gus Maulana untuk dibelikan bubur ayam, dan sekarang Nazwa tengah menyantap bubur itu sambil menyuapi Gus Maulana.

"Mas, Nazwa pulang kan hari ini?" tanya Nazwa dengan tangan yang sibuk menyuapi sang suami.

"iya sayang, mungkin nanti siang atau sore kita pulang," ujar Gus Maulana sambil tersenyum.

Nazwa hanya menganggukkan kepalanya dan melanjutkan kegiatannya menyuapi Gus Maulana. Setelah selesai, Gus Maulana pun segera membersihkan bekas sarapan mereka. Setelah itu Gus Maulana pun kembali masuk dan duduk disamping sang istri.

Saat Gus Maulana baru saja duduk, Nazwa langsung memeluk sang suami dari samping dan menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami.

Gus Maulana yang melihat tingah istrinya itu sedikit heran, namun ia pun tetap membalas pelukan Nazwa sambil menciumi pucuk kepala istrinya itu.

"Kenapa sayang?" tanya Gus Maulana

"Apanya yang kenapa?" tanya Nazwa yang bingung.

"Kamu kok akhir-akhir ini jadi manja, suka peluk tiba-tiba lagi," ujar Gus Maulana.

"Gak papa sih, nyaman aja kalau meluk Mas," ujar Nazwa seraya tersenyum.

Gus Maulana tak menjawab, ia hanya tersenyum saat melihat sang istri yang tersenyum manis kepadanya, tangannya juga masih sibuk mengelus punggung Nazwa sedari tadi.

"Mas," panggil Nazwa sambil mendongakkan kepalanya.

"Apa sayang?"

"Nazwa mau denger cerita dari Mas dong," ujar Nazwa yang masih menatap suaminya.

"Cerita apa?" tanya Gus Maulana yang kebingungan.

"Apa aja... Tentang wanita shalihah gitu."

"Hhmm, apa ya," ucap Gus Maulana sambil berpikir. "Cerita Ibunya Habib Umar bin Hafidz, mau gak?" tawar Gus Maulana kepada sang istri.

"Boleh-boleh," ujar Nazwa dengan antusias. Gus Maulana yang melihat keantusiasan sang istri pun tersenyum gemas, tangannya pun terangkat untuk mengusap pucuk kepada istrinya itu.

"Ayo Mas," ujar Nazwa yang sudah tidak sabar mendengarkan cerita dari sang suami.

"Iya sayang, duduknya benerin dulu! Kalau kaya gini Mas yang pegel." Mendengar itu, Nazwa pun langsung membenarkan posisi duduknya, setelah dirasa nyaman Nazwa pun kembali menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami.

"Kemarin Mas ada pinjam buku Ummi judulnya kisah dan Hikmah Wanita Hadramaut, penulisnya Hamid Ja'far Al-Qodri."

"Mas minta kamu dengerin cerita ini ya, dan Mas mau kamu juga mengikuti jejak langkah beliau," ujar Gus Maulana kepada istrinya.

"In syaa Allah, Mas," ucap Nazwa seraya tersenyum.

Syarifah Zahra binti Abdullah Al-Haddar, ibu Habib Umar bin Hafidz.

My Gus My Husband [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang