MGMH 36

106K 9.7K 406
                                    

Hai, up lagi nih.

Sorry ya lama banget gak up, soalnya kemarin lagi sibuk karena ada acara lulusan.

Dan makasih atas semua ucapan dan doa kalian. Sekarang udah lulus dan punya banyak waktu, in syaa Allah bakal sering up, in syaa Allah, yaaa.

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Setelah selesai makan sate pinggir jalan tadi, Nazwa pun langsung mengajak suaminya untuk segera pulang ke rumah.

Kurang lebih tiga puluh menit dalam perjalanan, Nazwa dan Gus Maulana akhirnya sampai di ndalem. Saat Nazwa baru saja turun dari, Gus Alwi berlari dari dalam ndalem menuju luar untuk menjemput Nazwa.

"Tata Awa!" pekik Gus Alwi sambil berlari menuju Nazwa. Nazwa yang melihat Gus Alwi berlari kearahnya tersenyum dan merentangkan kedua tangannya lebar.

Saat si Gus Kecil sampai di hadapannya, Nazwa langsung membawa tubuh mungil Gus Alwi kedalam gendongannya, "kenapa lari-lari?" tanya Nazwa sambil mencubit pelan pipi gembul Gus Alwi.

"Awi anen cama Tata Awa," ujarnya sambil memeluk leher Nazwa. Nazwa pun tersenyum saat mendengar perkataan Gus Alwi dan ia membalas pelukan itu seraya mengusap punggung kecil Gus Alwi.

Setelah itu Nazwa pun masuk dengan Gus Alwi yang masih berada di gendongannya, saat sudah masuk Ning Huda yang melihat anaknya digendong Nazwa pun langsung menghampirinya dan mengambil alih anaknya itu. Setelah itu, Nazwa pun duduk ditengah-tengah Ummi Latifah dan Bunda Fatimah.

"Assalamu'alaikum," ucap Gus Maulana yang baru saja masuk.

"Wa'alaikumussalam warohmatuloh," jawab orang yang ada disitu.

Gus Maulana langsung menhampiri Ummi Latifah dan Bunda Fatimah, setelah itu ia pun mencium tangan mereka berdua. Setelah selesai, Gus Maulana pun duduk di sofa single.

"Abi mana, Ummi?" tanya Gus Maulana yang tak melihat keberadaan sang Abi.

"Abi lagi ngisi acara, mungkin nanti sore pulang," ujar Ummi Latifah. "Kamu bawa Nazwa masuk kamar gih, kalian juga pasti capek," ujar Ummi Latifah lagi.

Mendengar itu, Gus Maulana hanya menganggukkan kepalanya. Ia pun segera membantu Nazwa untuk berjalan.

Setelah sampai di kamar, Nazwa langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, karena memang dari tadi pagi Nazwa belum mandi, dan itu Gus Maulana lah yang menyuruhnya.

Setelah tiga puluh menit, Nazwa pun telah selesai dengan ritual mandinya. Ia keluar dengan menggunakan daster dibawah lutut dan rambut yang masih terbungkus handuk.

Melihat istrinya yang sudah selesai mandi, Gus Maulana pun segera mengambil handuknya dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

Namun sebelum masuk kedalam kamar mandi, Gus Maulana mencuri satu kecupan di pipi chubby istrinya itu. Nazwa yang mendapat perlakuan tiba-tiba sang suami pun hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Setelah itu Nazwa pun duduk di kursi meja rias dan mulai mengeringkan rambutnya, setelah rambutnya kering Nazwa mulai mengoles wajahnya dengan beberapa skincare, dan sedikit make up.

Setelah selesai mengoles wajahnya dengan sedikit make up, Nazwa pun berdiri untuk melihat penampilannya. Nazwa tersenyum saat melihat dirinya dari pantulan cermin, dengan menggunakan daster dibawah lutut berwarna abu-abu, dan rambut yang ia biarkan terurai.

"Cantik," ujar Gus Maulana sambil memeluk Nazwa dari belakang.

Nazwa tersentak karena mendapat pelukan tiba-tiba dari sang suami, ia juga tersipu saat Gus Maulana memujinya cantik. Gus Maulana semakin mengeratkan pelukan mereka, ia juga mengendus aroma khas istrinya itu.

My Gus My Husband [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang