Pilihan

1.4K 169 20
                                    

Kelupaan up ㅠㅠ enjoy ya, don't forget to vote & comment

°

"Digugurin?"

Tangannya masih digenggam, Wooyoung termangu cukup lama setelah mengulang perkataan San.

"Kamu masih punya impian?" Tanya San hati-hati.

Pikirannya berkecamuk, Wooyoung mengangguk setelah itu. Kemudian, memaksa San agar melepas genggaman pada tangannya.

"Ini yang mau kamu omongin sejak tadi pagi Ka?" Wooyoung balik bertanya.

"Ares, aku mikirin ini untuk masa depan kita, aku mau lanjutin pendidikan, biar jadi orang sukses, biar aku pantas-"

Plaak!!

San terdiam, tangannya tergerak memegang pipi kanan bekas tamparan kuat yang Wooyoung berikan untuknya. Deru nafas Wooyoung yang terdengar berat membuat San cepat-cepat menoleh kearah cowok manis itu.

Kedua manik kembar menatap tajam kearah San, dengan air mata yang mulai menggenang di pelupuk matanya. Hidungnya memerah dengan air mata yang mulai jatuh membasahi pipi. Kedua tungkainya ia bawa menjauh, segera pergi dari hadapan lelaki itu.

San melebarkan kedua matanya,"Ares!" Panggilnya disertai dengan kejaran.

Tak peduli, Wooyoung berlari semakin menjauh.

°

"Segera ganti baju, Bapak tunggu di lapangan,"

San mendekat kearah guru olahraganya,"Pak izin bertanya, apa Bapak tau keberadaan Ares?"

Si Bapak yang hendak bersiap keluar kelas terhenti dan berpikir sejenak,"Oh Ares! Tadi dia izin ke Bapak, lagi kurang fit katanya, jadi sekarang dia di UKS,"

San mengangguk lesu,"Baik Pak, terima kasih,"

Kakinya kembali dibawa menuju meja, mengambil seragam olahraga untuk segera dipakai.

"Ares mana Ka?"

San mendongak, menatap Mingi, salah satu teman akrabnya yang baru saja selesai berganti pakaian olahraga, datang menuju mejanya dan Ares.

"Kurang enak badan,"

Mingi merangkul pundak San,"Elah, lesu amat, bucin sih ya, bentar lagi juga tuh anak sembuh,"

San masih tak merespon ucapan temannya itu.

Mingi berdecak malas,"Udah sana Lo ganti baju cepat, ntar disuruh push up lagi sama si Budi,"

°

"1..2..3... Lanjut absen 12 giring bola,"

San duduk di pinggir lapangan setelah menyelesaikan tugasnya. Meminum habis air minum yang tersisa di botolnya sambil mengelap keringat yang membasahi dahi.

Tampak Mingi kewalahan datang menghampiri,"Haaah.. Bagi minum bro,"

"Habis, Lo beli aja sendiri," Ucap San, menunjukkan botol minumnya yang udah kosong tak tersisa.

"Sial, malas banget gue mau jalan ke kantin," Mingi mengibas-ngibaskan kaosnya, mencari angin.

Hening setelah itu, San menghela nafas diam-diam. Mingi yang sadar segera menoleh padanya.

"Ka, Lo kenapa? Gue lihat-lihat dari tadi gelisah amat muka Lo, lagi mikirin apa sih?" Tanya Mingi dengan raut serius.

San agak tersentak, tapi dia masih bisa mengendalikan diri,"Engga papa, cuma khawatir aja liat Ares yang kurang fit tadi,"

Young Parents | WOOSAN (SANWOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang