Temu Kangen

821 84 5
                                    

Enjoy lagi manteman! ^_^

°

"Arka?"

San menoleh, saat seseorang menepuk bahunya pelan. Sosok yang tidak asing sedang berdiri di hadapannya kini, seketika wajahnya terkejut bukan main.

"Arka, ternyata bener!"

Begitu juga dengan San, seakan tak percaya saat seseorang yang sangat dikenalinya ini mulai membuka suara untuk yang kedua kalinya.

"Yanan? Kok Lo bisa di sini?"

Yeosang tersenyum, ada sorot kerinduan mendalam di matanya. San masih tidak menyangka bertemu lagi dengan sahabat suaminya itu di kota yang berbeda.

"Gue habis ikut ujian mandiri univ ini," Yeosang menunjuk kampus sebelas di belakang mereka.

"Gue speechless, ternyata bisa juga ketemu Lo setelah empat, eh udah lima bulan deh," Lanjut Yeosang, kemudian netranya mulai teralihkan pada jersey hijau yang San kenakan.

Raut Yeosang berubah, kembali tatap San setelahnya,"Keadaan kalian gimana?"

San mengulum senyum,"Baik-baik aja kok, temen-temen yang lain gimana? Kalian udah ujian akhir kan?" San balik bertanya.

"Udah, kami semua lulus, dan Lo harus tau Ka, Miko sengaja milih kampus sebelas biar bisa ketemu Lo juga tau, dan apa yang terjadi? Dia udah lolos seleksi PTN di kampus ini!" Yeosang berseru heboh.

"Kalau Gue lulus di sini juga, kita bisa kumpul kayak dulu lagi gak sih, hasil tes mandiri Gue bakal diumumkan besok, doain Gue ya,"

San mengangguk,"Iya Nan, semoga Lo bisa lulus di sini, biar Ares ada temennya lagi,"

Yeosang termangu, ada sekitar lima jam sebelum keberangkatan malam dirinya buat terbang ke Jakarta lagi.

"Sebelum Gue balik ke Jakarta hari ini, Gue mau ketemu Ares dulu dong Ka,"

°

"Ya-"

Tubuh Wooyoung dipeluk sebelum dirinya sempat melanjutkan ucapan. Sosok yang kini tengah memeluknya sedang menangis tak karuan.

"Gue kangen Lo!"

Membalas pelukan sahabatnya tidak kalah hangat, seulas senyum terpatri di wajah manisnya. Walau rasa bingung kini melanda, Wooyoung kesampingkan dulu pertanyaan-pertanyaan 'mengapa Yeosang bisa berada di sini?' yang terputar dalam benaknya karena demi apapun, dia juga sangat merindukan sosok sahabat masa kecilnya ini.

"Gue juga,"

Masih dengan posisi yang sama, niat ingin melepas pelukan tak ada, suara tangisan semakin keras didengar saat Wooyoung mengelus punggung sang lawan pelan.

Yeosang memang cengeng, dari dulu.

"Masuk dulu, ayo?"

Ada gerakan mengangguk yang Wooyoung rasakan di pundaknya. Melepas pelukannya pertama kali, Wooyoung terkikik geli saat melihat hidung, pipi, dan kedua netra sahabatnya mulai memerah, menatap dirinya dengan bibir yang sedikit maju. 

Saat masuk, Yeosang terperangah melihat tempat tinggal Wooyoung kini, kedua matanya masih sembab, tapi mulutnya terbuka seakan tak percaya melihat semua hal yang ada dihadapannya.

"Res? Ini rumah Lo sekarang?" Tanya Yeosang dengan nada yang terdengar melabuhkan, walau nyatanya dia tidak berniat seperti itu, mulai duduk pada bangku yang berada di ruang tamu.

"Bahkan Lo gak punya sofa," Lanjutnya masih tak sadar.

Wooyoung memperhatikan Yeosang dengan senyum dan gelengan pelan, yang diperhatikan seketika terkejut menyadari ucapannya. 

Young Parents | WOOSAN (SANWOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang