Sebelumnya

811 114 13
                                    

Cuma mengingatkan:

San : Arka
Wooyoung : Ares
Yunho : Yumna
Seonghwa : Senja

/Permintaan maaf dari Wilo untuk para readers yang telah menunggu kelanjutan cerita ini berabad-abad😞

Enjoy this chap!

°

"Arka, bawa karung-karung semen di sana untuk dipindahkan ke depan, semuanya,"

San yang baru saja datang untuk meletakkan tumpukkan batu bata terakhir segera mengangguk paham. Berjalan cepat menuju beberapa karung semen yang masih tersegel rapi. Mengangkat hingga dua atau tiga karung menuju tempat yang telah disediakan.

Tak terasa hampir sekitar dua minggu dirinya bekerja di sini, jika tak banyak kerjaan sekalian nyambi menarik pesanan untuk ojek online yang juga masih ia lakukan.

Pernah San tidak pulang seharian karena sibuk membantu menyelesaikan proyek pembangunan gedung baru yang harus diselesaikan secepatnya. Tentu saja hal ini membuat Wooyoung khawatir pada suaminya itu, tetapi San tetap mempercayakan dirinya pada Wooyoung bahwa ia tidak apa-apa melakukan pekerjaan nonstop.

Hal biasa karena setelah ayahnya pergi, San terlatih membantu Bundanya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan berat.

"Udah, nanti sisa karungnya biar Mas Bayu aja yang bawa sebagian!"

San menoleh ke belakang, mendapati Yunho yang udah berdiri tepat di belakangnya. Tersenyum manis seperti biasa, kali ini sambil membawa sekantung plastik berisi tempat styrofoam yang bisa ditebak isinya itu makanan dengan sekotak susu cokelat dan sebotol air mineral.

"Istirahat dulu Mas Arka! Dari tadi aku lihat gak berhenti mondar mandir,"

San tertawa pelan, lalu mengelap keringatnya dengan handuk kecil yang selalu ia letakkan di dalam kantung celananya.

Kantung plastik itu disodorkan di hadapan San, mengernyit bingung mengarahkan tatapan bertanya pada Yunho.

"Makan siang dulu, aku beli khusus buat Mas Arka, dihabiskan ya!" Seru Yunho semangat, memberikan makanan itu pada San.

"Makasih Mas Yum, tapi aku bawa bekal sendiri," San menolak walau merasa tak enak.

Yunho mencebikkan bibirnya kecewa,"Bawa bekal terus ya, Mas yang buat sendiri?"

San menggeleng,"Enggak kok, ini dibuat-"

"Arka! Kowe pergi ke kantor sekarang, tolong cek list barang-barang yang udah masuk,"

Pak Joko tiba-tiba datang menuju San dan Yunho, menyuruh San untuk melakukan pekerjaan baru.

"Eh, bentar Pak! Udah waktunya Mas Arka buat istirahat, suruh yang lain aja!" Yunho tak terima, menatap Pak Joko mengintimidasi.

"Ga- gak apa-apa Mas Yum, saya aja, belum lapar juga kok," San menepuk pundak Yunho guna memberitahu.

"Baik Pak saya izin masuk kantor dulu," Lalu dirinya segera melangkah menuju kantor pengawasan sambil membawa papan kertas yang baru Pak Joko beri padanya.

Setelah kepergian San, Yunho langsung mendelik kearah Pak Joko merasa kesal.

"O- opo salahku Den Yum?"

"Mboh!"

Kemudian ikut pergi menyusul San, menyamakan langkahnya sambil tetap membawa makanan yang sudah dia beli.

"Makan dulu Mas Arka! Gak usah denger suruhan Pak Joko,"

San menoleh Yunho, sedikit mendongak, lalu menggeleng pelan.

Young Parents | WOOSAN (SANWOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang