Jamuan Berujung RS

848 109 13
                                    

Hai? Udah satu tahun, maafin aku ya? Aku baru bisa nulis lagiㅠㅠ ada yg masih ingat cerita ini kah? Ada yang masih baca atau nungguin lebih tepatnya?

Enjoy teman-teman!

°

"Mari masuk,"

Wooyoung mengangguk sopan, bersama dengan San yang berada di belakangnya keduanya masuk ke halaman luas rumah Bu Ageng yang sudah dihias semeriah mungkin.

Bu Ageng termasuk wanita yang royal di daerah ini, tak jarang wanita paruh baya itu sering mengadakan acara di rumahnya. Open house saat lebaran bahkan tak pernah absen setiap tahunnya.

"Dek Ares, nuwun udah dateng, iki bojo kowe po?" Sambut Bu Ageng ramah pada kedua pasangan muda yang baru saja tiba itu.

San mendekat, ikut tersenyum membalas sambutan Bu Ageng,"Iya Bu, saya Arka suaminya Ares, makasih udah undang kami ya Bu,"

Bu Ageng menepuk-nepuk pundak yang lebih tua,"Ndak usah sungkan, gih makan dulu,"

San dan Wooyoung melangkah menuju prasmanan yang tersedia.

"Senja karo bojo e baru aja pulang lho," Lanjut Bu Ageng sambil mengantar keduanya memilih hidangan yang tersaji.

(Senja dengan suaminya)

"Iya Bu, tadi Mas Senja udah ngabari ke Ares," Sahut San.

Hongjoong dan Seonghwa ternyata telah lebih dahulu datang dibanding mereka, sekarang sudah pulang.  Nawa, putri kecil keduanya hendak diimunisasi, makanya keluarga kecil itu cepat datang untuk menyempatkan diri sebelum menuju rumah sakit ibu dan anak.

Bu Ageng tersenyum,"Yowes, makan yang banyak yo, tak tinggal dulu,"

Lalu wanita paruh baya itu kembali melangkah meninggalkan Wooyoung dan San guna menyambut tamu-tamu lain yang baru saja datang.

"Kamu mau makan apa? Banyak pilihannya nih, aku ambilin ya?" San menoleh kearah suami kecilnya itu saat merasa tak ada pergerakan dari Wooyoung yang berada tepat di sampingnya.

Wooyoung dari tadi diam, bahkan saat baru sampai pun juga begitu. Hanya membalas senyum Bu Ageng, selebihnya ia tak membuka suara sedikit pun.

"Res? Kamu kenapa?" Tanya San, kembali letakkan piring, rasa khawatir mulai menyelimuti.

Menghadap kearah Wooyoung, San menunduk sedikit, merasakan ada setetes darah yang mengalir keluar dari hidungnya.

"Ares, kamu mimisan?!" Seru San tak sadar mulai meninggikan suaranya.

Rasanya kini kepala Wooyoung berputar-putar, pening yang sudah cukup lama tak dirasakan kembali melandanya saat ini. Pun wajah yang lebih pucat.

"Kita ke rumah sakit sekarang, sebentar ya, aku pesan taksi online dulu," San membopong tubuh yang lebih muda, membantu Wooyoung untuk dapat duduk terlebih dahulu menuju bangku terdekat.

Bu Ageng yang belum jauh, kembali datang menuju San dan Wooyoung yang tampak tak baik-baik saja.

"Arka? Tenopo Ares e?" Melihat kondisi Wooyoung yang tampak mengkhawatirkan, Bu Ageng mendekat dengan tatapan cemas.

(Kenapa Ares nya?)

"Tiba-tiba mimisan Bu, maaf Bu, kami duluan dulu boleh ya? Saya mau antar Ares ke rumah sakit," San menjawab dengan nada bergetar, menggenggam erat tangan Wooyoung yang dirasa mulai dingin.

Bu Ageng menggangguk cepat,"Nggih, ora popo, kondisi e Dek Ares lebih penting,"

Tak lama setelah itu, taksi pesanan San datang, membantu kedua pasangan itu masuk mobil, Bu Ageng mengantar mereka hingga ke depan pagar.

Young Parents | WOOSAN (SANWOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang