_Love In Sunkist_

93 10 7
                                    

Hi!

Welcome,

By Ayuhyda

New update Information :

Spoiler Photos - Videos - Trailer - Check ⬇👇

Instagram : @wattpadayuhyda

. . .

Happy Reading
All,

♡♡♡♡

Kesibukan terjadi di sebuah rumah mewah ketika jam telah memasuki waktu sore hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesibukan terjadi di sebuah rumah mewah ketika jam telah memasuki waktu sore hari. Terutama suasana paling sibuk terlihat di dapur yaitu lima asisten rumah tangga dengan tugas mereka masing-masing, tentu saja semua sudah harus selesai sebelum pukul tujuh malam. Namun empat dari mereka menghentikan pekerjaan karena menangkap kehadiran seseorang berjalan memasuki dapur.

Melihat penuh kagum selalu saja hal sama untuk suatu pemandangan menurut keempat wanita itu indah. Karena sampai detik ini mereka belum terbiasa menerima pesona ditunjukkan dari seorang pria muda, tidak lain adalah anak dari majikan mereka sungguh tampan. Dia adalah paling tertampan di antara dua saudaranya yang lain. Jika kepala asisten rumah tangga mereka sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini karena usia memasuki 50-an lalu bagaimana dengan mereka berempat? Usia mereka masih tergolong muda yaitu 20-an tentu saja hal seperti ini normal bukan?

"Selamat sore Den Brian, ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah satu dari mereka berjalan mendekat berhasil duluan sadar dari rasa terpesona. Memasang senyum manis dan ketika mata itu menatapnya dengan sorot mata lembut, wanita tersebut hampir saja tidak sadarkan diri secara mendadak.

Anak majikan mereka baru kembali pulang dan dia hanya menggunakan setelan santai, celana jeans hitam panjang, serta kaos putih polos lengan pendek. Tapi kenapa efek aura dikeluarkan selalu membuat mereka berempat menggila?!

"Aku ingin mengambil satu buah sunkist, apa ada?"

"Oh, tentu saja ada Den! Tidak hanya satu ambil semua juga tidak apa-apa, karena kami tidak akan pernah lupa buah paling Den Brian suka!" Seru wanita lainnya lagi segera dia berjalan mendekat ke meja dapur, meraih satu keranjang buah telah disusun rapi lalu berjalan mendekat menyerahkan keranjang tersebut. Pria tampan itu meraih satu buah jeruk lalu menatap satu per satu mereka dengan senyum,

"Aku hanya mengambil satu dulu, sisanya untuk makan malam nanti."

Setelah pria muda itu keluar dari dapur mereka berempat berteriak kegirangan.

"Astaga! Kalian lihat itu?! Senyumnya adalah sesuatu paling manis yang pernah ada!"

"Aku semakin jatuh hati padanya!"

"Brian Madsen, maukah dirimu menjadi pendamping hidupku suatu hari nanti?!"

"Dia benar menjadi idola para wanita pengecualian Ibu kepala asisten kita, dia tidak merasakan pesona itu." Ucapnya menoleh ke belakang ke arah kepala asisten rumah tangga, yang menatap mereka berempat dengan tatapan datar. Tentu saja masih memegang spatula serta kedua pipi penuh dengan tepung.

"Segera lanjut pekerjaan masing-masing, atau Nyonya dan Tuan akan memilih memecat kalian?!" Teriaknya kesal ingin segera memutar tubuh namun kembali menatap mereka lagi, "Tentu saja aku tidak dapat menolak pesona Den Brian sama seperti kalian. Walau usiaku tidak lagi muda namun aku masih memiliki penglihatan yang baik. Den Brian adalah paling tertampan di keluarga besar ini, juga paling banyak penggemarnya di luar sana."

♡♡♡♡

Kehebohan terjadi di salah satu rumah yang memiliki halaman depan paling besar. Rumah tersebut menjadi satu-satunya rumah mewah di antara rumah-rumah kecil di sekitarnya. Banyak pot bunga yang tumbang bahkan pecah, lemparan kayu hingga pakaian dijemur juga tak lepas dari sasaran kemarahan.

"Kau!" Teriak sang pemilik rumah bahkan suara nyaringnya sudah menjadi ciri khas warga sekitar.

Wanita bertubuh tinggi besar dengan banyaknya emas dia gunakan mulai dari kalung, gelang dikedua tangan hingga semua jarinya menggunakan cincin. Wanita itu menunjuk penuh marah pada seorang wanita muda menatapnya senyum lebar tanpa dosa. Melihat sekitar dia kembali meraih kursi kayu bersiap untuk melempar dan yakin kali ini tepat sasaran.

"Tunggu Nyonya!"

"Apa kau takut melihatku ingin melemparmu menggunakan kursi kayu ini?!"

"Tidak maksudku! Apakah Nyonya yakin ingin melemparnya? Bukankah itu kursi harganya cukup mahal? Jika tidak ingin hancur ada baiknya berikan saja padaku —"

"Dasar wanita nakal!"

BRAK!

Lemparannya tidak mengenai sasaran dirinya hanya bisa menatap buas kepada wanita muda berdiri beberapa meter di depan sana. Tubuh itu loncat-loncat kegirangan karena berhasil menghindar.

Baru saja ingin meredakan emosi tapi melihat wanita itu meraih satu buah jeruk sunkist, menciumnya penuh senang sebelum melambaikan tangan untuk berlalu pergi dari jangkauannya.

"Satu bulan lagi kau dengar itu?! Aku memberikan waktu satu bulan lagi! Jadi awal bulan depan kau sudah harus melunasi tagihan kontrakan! Tidak ada lagi tawar-menawar aku serius kali ini!"

"Akhirnya! Terima kasih Nyonya! Coba saja sejak tadi jadi Anda tidak perlu melihat halaman depan rumah Anda, menjadi sangat berantakan sekarang."

Bersiap untuk melempar lagi dengan barang-barang berada dekat dengannya, namun dia baru menyadari satu hal kembali menatap wanita itu marah.

"Hei kau! Kembalikan jerukku! Beraninya kau mengambil buahku!"

Tawa itu terdengar dan sebelum berlalu pergi wanita menyebalkan itu menatapnya senyum, "Aku hanya meminta satu Nyonya! Aku sangat menyukai buah ini dan karena harganya mahal, aku hanya mampu untuk meminta tanpa membeli, aku pergi dulu dan jangan rindu ya Nyonya!"

"Dasar kau!" Teriaknya menuju sofa dan duduk di sana berusaha mengatur napas, "Pernah mimpi apa aku, bertemu penyewa kontrakan tapi sikap sungguh menyebalkan, oh! Kepalaku astaga, mulai terasa pusing! Cukup hanya aku dan jangan lagi ada yang lain. Jika ada maka aku yakin mereka bisa lebih gila dariku, karena harus berhadapan dengan wanita tidak punya rasa malu itu!"

♡♡♡♡

[ NOTE ] - Halo semua! Selamat datang di cerita terbaru aku yang ke - 20. Genre cerita ini adalah Romansa - Comedy semoga kalian suka.

Untuk mendukung aku masih dengan cara yang sama kok, yakni tekan bintang disetiap partnya dan jangan lupa nih, buat tinggalkan jejak manis kalian di komen - thank u :)

Adaire Niels Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang