Chapter 12

876 87 15
                                    

Enjoy to the story








Sekarang kita beralih ke tiga Cewek Bonten Kita, Yui;Senju;(Name).

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ggggggggggggggggggggggggggg gggg gggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" Yui berteriak entah kenapa, semua yang ada di ruangan itu pun menutup telinga mereka agar tidak tuli

"Jangan berteriak Yui!! "Senju mencoba menenangkan Yui tapi tidak berhasil.

"BISAKAH KAU TENANG SEBENTAR? HANYA KARENA NAOTO MATI SAJA SUDAH HISTERIS" Sekarang Nem yang emosi dengan Yui

"NAOTO ADALAH ORANG YANG TAU TENTANG SHIRUGAWA BODOH!! Kalau dia mati berarti kesempatan untuk tau tentang dirinya akan HILANG!! " Yui makin histeris memikirkan hal tersebut

"Shirugawa toh? Aku tau siapa yang bisa di introgasi" Nem pun mengusulkan hal tersebut kepada Yui

"Iya aku tau, tapi dia dalam penjagaan ketat dan kalau ingin meminjamnya harus izin dulu dengan Boss" Senju pun angkat bicara sekarang.

"Dan dimana boss sekarang? " Nem pun bertanya karena sejak kejadian kemarin aku tidak menemuinya

"Dia sekarang sekarang sedang bersama calon ayah nya Michi" Biasalah Yui itu Fujo

Senju sweetdrop mendengar hal itu, nem berbinar saat di kata-kata *calon ayahnya Michi*.

"Jadi beneran ama dia?!"

"Iyap! Tak lain tak bukan adalah Draken! "

Senju pun masih tak percaya kalau Mikey benar-benar bersama Draken. Sekarang pikiran Senju sedang di ambang kewarasan. Sanity nya sudah hampir menipis, mungkin masih 12%.

Hening...

"Oke, kita ganti pembicaraan. Nanti akan ku bawa kan Michi" Nem pun memecah keheningan di antara mereka bertiga.

'Apakah yang kuduga itu benar? Michi tau tentang Shirugawa?'

Nem masih memikirkan apa yang dia lihat beberapa hari yang lalu, dia melihat seseorang bermanik Emerald dan bersurai hitam persis seperti Michi tapi dia seperti bayangan yang berbicara dengan Michi.

'Michi tau Shirugawa?'

"Hei Nem, kau kenapa? Kau terlihat mutung saja"

"Senju-san, aku nggak papa kok"

"Oi Nem, kalau kau ada sesuatu bilang pada kami"

"Haik, Yui"

Nem pun bisa sedikit tenang, Yui dan Senju tau apa yang dipikirkan oleh nem.

'Semoga itu bisa menjadi itu bisa petunjuk untuk mu Yui'

'Semoga itu bisa menjadi petunjuk untuk Yui-san'

'Aku pasti akan menemukan petunjuk tentang mu'

Disisi lain, sekarang Haitani sedang bingung bagaimana caranya agar Michi tidak menangis lagi.

Entah kenapa Michi menangis, tapi yang pasti sekarang Haitani+Sanzu harus mencari cara agar Michi berhenti menangis.

Izana yang mendengar hal itu langsung pergi kekamar Michi dengan berlari. Hanya menggunakan kemeja sampai atas lutut dia menuju ke kamar Michi.

Kakucho pun tak kalah berlari, tapi dia menemukan hal yang sangat indah di matanya. Kakucho pun menutup hidungnya agar darah dari hidungnya tidak keluar.

"Pemandangan yang indah ya Cho. Gak sia-sia kau kesini dan jangan pingsan, bantu aku mengurus Michi"

"Ada apa? Dan kakucho kau kenapa? "

Izana mungkin belum sadar kalau dia belum menggunakan celana, hanya kemeja yang dia gunakan. Sekarang 2 sub berada di kamar Takemichi. Yang satu seperti akan di mangsa, sedangkan satunya lagi ingin menolong takut di bolong lagi.

'Nyadarin Izana kali ya?'

"Izana, itu kau... "

Izana melihat kebawah. Wajahnya pun memerah dan langsung menghantam semua yang ada disana kecuali Michi(karena kesayangannya) dan Sanzu(takut nanti dia gak bisa bersatu dengan Ran)

Sanzu hanya menatap malas kejadian itu, Ia lalu membawa Michi kedapur untuk makan. Mungkin, Michi menangis karena ingin makan.

Sanzu membawa pergi Michi tanpa sepengetahuan yang ada di ruangan, jadi saat orang yang ada di ruangan Michi sadar kalau pemilik ruangan itu tidak ada mereka pun panik sejadi-jadinya.

"BAGAIMANA KALAU MICHI DI CULIK LAGI?! "

Terlebih lagi Izana yang ngelantur gak karuan saat keponakan kesayangannya hilang dari hadapannya. Rindu pun keluar ruangan untuk mencari Takemichi. Semua yang ada di ruangan Michi mencari keberadaan nya.

Dan diam-diam ternyata mengintip di dalam dapur. Ia melihat Sanzu yang sedang memasak untuk Michi, Dan kagum dengan keahlian Sanzu memasak.

'Sudah bisa jadi bini idaman tuh'

Dan yang melihat hanya senyum-senyum tidak jelas, memikirkan hal yang belum sepenuhnya bisa dia wujudkan.

Menjadi suami dari Sanzu, itulah pikiran Ran. Tapi mungkin tidak sepenuhnya bisa berhasil karena mungkin Sanzu akan berpindah dengan yang lain(?), kita juga belum tahu.

Michi berbinar melihat masakan yang dimasak Sanzu, sebenarnya Sanzu tidak ingin tapi karena dipaksa akhirnya dia mau.

Semua masakan terlihat menggugah selera. Aroma wangi dari masakan sangat membuat Michi semakin ingin melahap semua masakan tersebut. Yang mengintip pun juga ikut menahan lapar karena aromanya yang lezat.

'Ayo kak Sanzu!! Michi sudah tidak sabar melahap habis masakanmu!'

Michi sudah tidak sabar untuk memakan habis masakan itu, sampai-sampai air liur pun menetes dari mulut kecil itu.

Setelah matang, Michi pun mengambil dan mencicipi masakan itu. Bagai melayang di udara dengan rasa masakan yang bagai di surga, Michi pun melahap semua masakan itu.

'Masakan kak Sanzu enak.... '

Michi mengacungkan jempolnya sebagai tanda kalau masakan itu sangat enak. Sanzu pun lega kalau Michi menyukai masakannya. Karena tadi ia tidak yakin kalau Michi mau memakan masakan nya.

'Ah.. Akhirnya ada yang memuji masakanku, aku seperti tidak mau mengulang masalalu saat aku di bilang tidak bisa memasak'

'Semoga mereka juga suka masakanku, termasuk dia'

























TBC...

Word from Writer:

Kira-kira siapa ya yang di bilang dia di batin Sanzu tadi? 🤔

Takeomi? Ran?

Tebak dan temukan jawaban di Chapter selanjutnya..

Maaf agak lambat karena authornya sibuk

Tapi, semoga kalian mendapatkan hari yang menyenangkan...

Chapter 12: end
Word: 854

Prince's Bonten[End|| Baby Takemichi]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang