Chapter 10

1K 91 37
                                    

Enjoy to the story...

Michi sekarang sudah berkeringat dingin, itu tandanya dia sudah sangat ketakutan. Michi tak tau lagi harus berbuat apa, karena ia tau kalau orang di depannya harus dituruti, tapi dia juga tidak mau melepas papanya yang sudah merawatnya seperti anak kandung.

Pria itu pun berseringai senang karena targetnya telah ada di depan mata. Para eksekutif juga sudah bersiap-siap menyerang agar Michi tetap aman dan terus berada di Bonten. Michi pun akhirnya pasrah dengan keputusan nanti.

'Semoga aku baik-baik saja, tapi aku lapar'

Michi kembali melihat kembali pria itu. Nafsu makannya meningkat. Rasa lapar sekarang seperti ingin menguasai.

'Bunuh dia! makan dirinya! Dia sudah membuatmu sengsara, jadi bunuh dia!'

Itulah yang didengar oleh Michi. Suara itu terus menghantui sampai ria itu berkata

"Kembalilah Takemichi, kembalilah kerumah"

Michi sekarang sudah seperti tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Dia pun mengambil pisau yang sering dia bawa untuk jaga-jaga. Michi berlari dan *jleb* organ dalam pria itu tertusuk, lalu Michi merobek bagian yang paling dia sukai yaitu jantung.

3 cewek kita? Mereka hanya melihat saja, nem sudah tau jadi dia sudah biasa, Yui suka lihat kanibal makan orang jadi dia tidak takut dengan hal itu(klo Yui penulis malah merinding ngetik ini), senju dia sih nggak apa-apa, cuman radha sedikit merinding karena tidak terbiasa melihat pembunuhan.

Michi mengoyak tubuh tersebut dan memakan jantungnya. Michi pun diangkat oleh Ran dan di bawa ke tempat Mikey berada. Michi melahap jantung itu dengan perasaan senang karena tidak ada lagi yang akan mengincar Bonten, tapi ia juga takut kalau mama marah(mama kok masih dipikirin sih Chi😭)

Setelah kejadian itu Senju a.k.a anggota dari 3 mata-mata perempuan Bonten pun demam karena saking ketakutan nya. Dua lainnya mah biasa aja, toh lagi main kejar-kejaran ama Michi.

"Michi pakai baju nya nanti masuk angin loh!! " Teriak nem membawa baju milik Michi. Yui juga mengejar Michi karena perintah Mikey yang menyuruh Michi ke ruangannya tapi Michi tidak mau dan berlari.

"MICHI!! KAU HARUS KE RUANGAN MANJIRO-SAN ATAU AKU YANG DIHUKUM. KUMOHON JANGAN BERLARI AKU HANYA MENJALANKAN PERINTAH MANJIRO-SAN!!"

Michi terus berlari hingga dia menabrak seseorang yang dia belum kenal. Orang itu ber rambut biru dengan anak kecil manis berambut lilac lavender yang cantik.

"Akhirnya kau berhenti, dan siapa anda? " Tanya nem dengan sopan(?)

"Ah... Tuan Shiba, anda sudah kemari ya silahkan masuk" Ucap Yui melihat orang di depannya, yang satunya masih nge-lag saat mendengar nama orang tersebut.

Michi pun akhirnya menurut ke nem dan Yui. Yui pun membawa Michi sambil mengarahkan jalan ke ruangan Mikey.

"Permisi tuan ini Michi, dan kita kedatangan Shiba-san dengan *anak* nya"

"Suruh dia masuk ke dalam"

"Baik tuan, Shiba-san anda boleh masuk. Dan Michi-san, jangan nakal ya saat ada tamu"

Michi mengangguk dan membuka pintu ruangan Mikey. Terlihat disana terdapat pria bersurai perak yang sedang mengerjakan beberapa kertas yang menumpuk di mejanya. Michi tersenyum dan langsung berlari ke arah Mikey. Mikey sudah terbiasa dengan sifat anaknya jadi dia membiarkan Michi bermain dengan tubuhnya sesuka hati(ha!! Pikiran kalian pasti melayang kan! Maksudnya bukan kek itu loh)

Taiju yang melihat anak itu hanya geli. Pikirnya tidak bisa kah dia sopan sedikit dengan orang yang dia buat mainan, dia juga tidak tau kalau anak itu adalah anak dari Mikey jadi dia menganggap anak itu tidak sopan.

"Kau tidak lapar kan Michi? "

"Aku tidak lapar pa, aku sudah makan"

'Tunggu apa dia memanggil Mikey dengan sebutan papa?!!'

Ia sungguh kaget mendengar hal itu, jadi Mikey sudah punya anak tapi siapa ibunya? Itu lah yang dipikirkan oleh Taiju setelah mendengar apa yang di dengarnya barusan.

Taiju dipersilahkan duduk oleh Mikey, Michi yang masih berada di pangkuan Mikey menjadi sedikit takut karena wajah Taiju yang di lihatnya galak.

'Pasti orangnya jahat'

Michi menatap horror Taiju, yang ditatap hanya diam karena ia tahu pasti dia dianggap jahat olehnya(peka betul)

Selang beberapa menit nem datang dan menyuruh Michi untuk tidur, kenapa nggak Yui atau Senju saja? Yui ada urusan dengan Chifuyu dan Kazutora sedangkan Senju, kalau dia yang membujuk Michi pasti Michi nya memberontak dan akan mencoba membunuh Senju.

Nem pun akhirnya membawa Michi ke dalam ruangannya. Setelah urusan Taiju dan Mikey selesai, Taijupun pamit. Mikey menengok anaknya sebentar lalu pergi ke suatu tempat. Tidak ada yang berani menanyakan akan kemana dia, karena semua orang sudah tau dia akan bertemu dengan siapa.

"Bagaimana kabar mu Mikey? "

Mikey hanya tersenyum dan menjawab

"Aku baik-baik saja"





































TBC..

Chapter 10: end
Word: 744

Prince's Bonten[End|| Baby Takemichi]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang