Donor

239 46 0
                                    

 "Dulu ada yang meminta spermaku,"

Hah? 

Maksudnya bagaimana?

"Maksudmu?" tanya Karina.

"Dulu memang ada yang meminta spermaku dan dia terlihat sangat serius saat itu sampai-sampai dia berbicara pada Bunda namanya tante Renita. Tante Renita tidak mau punya suami, tetapi ingin punya anak. Dia ingin mempunyai anak sepertiku, dia memintaku untuk mendonorkan spermaku padanya."

Oh, Karina memang pernah mendengar sistem donor sperma. Ini memang lumrah dilakukan namun tak semua orang bisa dan mau melakukannya.

"Ide yang bagus juga."

"Lalu, bagaimana tanggapan Bundamu?"

"Bunda memperbolehkannya asal aku berusia dua puluh lima tahun dan membiarkanku memutuskannya sendiri karena bagaimanapun juga itu nanti akan menjadi anakku."

Oh, jadi Bunda Anna juga menerapkan sistem seperti itu untuk mendewasakan Jeno. Hebat sekali. Dia suka bagaimana cara Bunda Anna dalam mendidik anaknya.

"Jadi, wanita itu masih menunggumu berusia dua puluh lima tahun?"

"Ya, begitulah. Jujur saja aku merasa sungkan jika harus mendonorkan spermaku. Ku harap dia bertemu dengan lelaki yang tepat karena melihat Bunda membesarkanku sendirian, itu terasa sangat sulit. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika dia harus menjalani kehamilan dan membesarkan anaknya sendirian tanpa suami."

"Kamu terdengar sangat dewasa dan bijak sekali."

Semua orang bisa tumbuh dewasa apalagi menua, hanya sedikit yang menjadi bijaksana.

Karina mengoleskan essence cair di sekitar lehernya. Jeno memperhatikan itu semua. Dia itu memang selalu memperhatikan Karina bahkan untuk hal-hal kecil yang dilakukan wanita itu.

"Kenapa?"

"Apa aku boleh mencobanya?"

Karina memberikan botol essence cairnya lalu membiarkan Jeno menuang sendiri cairan itu ke wajahnya. Sebelumnya dia sudah membersihkan wajahnya terlebih dahulu sebelum menggunakan essence.

"Tunggu sebentar."

Karina tiba-tiba merasa ingin melakukan perawatan kulit. Jadi, dia mengambil masker tisunya yang dia letakkan di dalam lemari pendingin.

"Hari ini mau pakai varian apa?"

Pada akhirnya dia mengambil varian tomat dan blueberry.

"Kamu pernah pakai ini?"

"Aku sering pakai ini bareng Bunda."

Oh, pantas saja kulit Bunda Anna terliha tsegar dan awet muda. Ternyata, dia rajin merawat kulit.

"Bunda juga minum suplemen kulit. Aku sendiri yang membelikannya untuk Bunda."

Jeno terlihat sangat bangga dan senang karena dia bisa memanjakan Bundanya dengan hasil keringatnya sendiri.

"Boleh tahu apa nama merek yang biasanya Bundamu pakai?"

Saat Jio mengatakannya, Karina sedikit menyesal mengetahuinya karena itu dari mereka salah satu kosmetik terkenal dengan reputasi berkualitas tinggi karena bahan-bahan alaminya. Jeno memang tidak main-main dalam membelikan sesuatu, apalagi sekarang uangnya sudah banyak hasil dari endorse. Apa kalian sudah tahu kalau follower instakilo Jeno sudah mencapai dua juta pengikut? Itu semua karena video menarinya yang viral, Jeno juga pintar memakai peluang dengan mengasah bakatnya. Saat ada yang menawarinya untuk bergabung di agensi menari, dia tidak segan menerimanya.

"Uang memang tidak mengkhianati hasil."

"Kenapa ada orang yang ingin memiliki seorang anak tapi tidak mau mempunyai suami?"

Karina memejamkan matanya merasakan sensasi dingin dikulitnya yang sedang dimanjakan degan nutrisi baik dari ekstrak tomat. Hm, dia semoga saja dia berhenti bermimpi menjadi Irene Red Velvet ketika melepas masker karena dia selalu berharap menjadi cantik persis seperti Irene. Kalau kata Ayahnya Karina itu adalah korban iklan.

Kasihan sekali Karina ini.

"Karena cinta itu rumit, Rin. Tidak semua orang mau dan sanggup untuk berkomitmen. Kadang, perbedaan karakter juga mempengaruhi. Menikah itu lebih dari sekedar aku cinta kamu, dan kamu cinta aku. Itu lebih rumit namun juga indah dari yang dibayangkan. Sedangkan, memiliki keturunan mempunyai kebahagiaan tersendiri bagi setiap orang. Ada juga orang yang menikah namun enggan memiliki keturuan karena alasan pribadi maupun keadaan yang jelas, setiap orang memiliki kepentingan masing-masing ketika dia memutuskan sesuatu."

Meskipun rumit, tapi terkadang beberapa orang benar-benar penasaran juga dengan hubungan romansa.

We still looking for love kalau kata Mbak Jennie.

"Rin.."

Jeno melirik ke samping dimana Karina rupanya tertidur saat sedang mendengarkan curhatnya.

"Memangnya aku ini radio?"

Sepertinya, kantuk itu menular. Alhasil, Jeno juga tertidur di samping Karina. Mereka tidur berdampingan dengan mimpi yang berbeda. Saat bangun, mereka pergi ke sawah untuk mencari keong. Entah, apa yang dimimpikan Karina sehingga dia ingin mencari keong setelah bangun tidur.

"Jen, lihat, aku mendapatkan sperma."

Jeno membeku, jangan katakan jika...

"Lihat, lucu sekali."

Lucu kepalamu datar. Jeno sedikitnya menyesali dan merutuki imajinasi Karina setelah dia menjelaskan bagaimana sperma itu terbentuk dan berasal. Tadi siang memang mereka sempat untuk membuka buku biologi lagi dan mencari beberapa referensi tambahan melalui media belajar online.

"Astaga, Karina...."

Jeno kehabisan kata-katanya sedangkan Karina malah bermain-main dengan kecebong yang dia panggil sebagai sperma itu.

"Apa kau sengaja menjadi bodoh?"

Karina terdengar kesal dengan pertanyaan yang terkesan menghinanya itu. Alhasil dia melempar segumpal lumpur lalu dia lempar ke arah Jeno. Hal yang tak terduga adalah, dia salah sasaran, bukannya mengenai Jeno, lumpur itu mengenai ponselnya sendiri yang memang dia letakkan di rerumputan samping tasnya. Karina hampir saja pingsan melihat keadaan ponselnya sekarang. Akibat dari kesal itu dia berteriak,

"Ini semua karena ulah sperma."

Astaga, semoga saja jangan ada yang salah faham dengan kalimatnya.

...

Hai, My Universe.

Masa depan adalah hari ini. Besok, adalah misteri (entah masih bernafas/engga).

Fokus aja buat lakuin yang terbaik utk hari ini supata kita gak cemas sama masa depan.

Biar Tuhan yang nilai usaha kita, bukan manusia apalagi uang.

Kamu berhak menikmati hidupmu dengan caramu sendiri selagi itu gak merugikan siapa-siapa atau melanggar hukum.

Have a nice day.

Love, Aisekai.

Jeno AldebaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang