Note: Dibutuhkan kebijaksanaan pembaca.
Thanks :)
...
"Tolong aku...."
Malam itu saat Karina dan Giselle dalam perjalanan pulang. Dia melihat seorang wanita yang berlari ke arah mobil yang mereka tumpangi. Giselle segera menginjak rem dan wanita itu mengetuk jendela kaca mobilnya. Mereka memang melewati perumahan yang sepi karena ini sudah malam dan rumah-rumah yang berjejer super besar, ini kawasan rumah elit yang kalau ada tamu harus memencet bel.
"Tolong, aku sedang dikejar suamiku."
Karina melihat seorang pria yang memang berada di belakang wanita itu sedang berlari.
"Ayo pulang!"
"Tidak!!!"
Wanita itu berteriak dan membuat Karina dan Giselle ingin melarikan diri saja dari pertengkaran rumah tangga walau sebenarnya mereka juga penasaran. Suaminya berusaha menenangkan istrinya yang sedang mengamuk itu. Sebenarnya Karina dan Giselle bisa saja meninggalkan tempat namun wanita itu mengambil paksa kunci mobil mereka. Terpaksa, mereka berdua turun dari mobil.
"Tolong bawa aku ke kantor polisi, aku akan membuat laporan."
"Memangnya ada seorang suami yang memperkosa istrinya sendiri?! Kamu hanya akan menjadi bahan tertawaan mereka. Sudahlah! Ayo pulang, tugasmu sebagai seorang istri adalah mengabdi dan melayaniku. Memangnya ada lelaki lain yang mau dengan istri sepertimu? Aku sudah terlalu bersabar dengan semua tingakahmu."
Karina dan Giselle bertukar pandang setelah sang suami mengatakan hal itu. Dia sudah pernah melihat hal ini di dalam drama. Saat sang lelaki sudah melecehkan harga diri si wanita. Ini lebih dari sekedar kata-kata, ini berefek fatal bagi mental.
"Kami tidak berhak ikut campur dalam masalah ini tetapi, sepertinya istri anda butuh tempat untuk menenangkan diri-"
"Diam!!!"
Karina tersentak saat dia perkataannya disentak begitu saja oleh lelaki itu.
"Anak ingusan seperti kalian tahu apa! Jangan ikut campur! Pergi sana!"
Si suami menarik tangan istrinya lebih tepatnya menyeret istrinya yang terjatuh di tanah. Kunci mobil masih di tangan si istri dan membuat mereka berdua tak bisa pergi begitu saja.
"Akan aku jadikan ini semua bukti dan melaporkannya ke polisi!"
Karina sedang merekam aksi si suami yang menyeret istrinya sendiri dan hal itu membuat suaminya semakin marah. Sebelum si suami berhasil merebut ponsel Karina, Giselle sudah lebih dulu mengeluarkan jurus karatenya.
"Hanya karena anda suaminya bukan berarti anda bisa memperlakukannya sesuka hati. Dia manusia, dia istrimu, apa begitu caranya memperlakukan seorang istri?!"
Wanita itu lantas meminta mereka diantarkan ke salah satu hotel dan Karina baru saja menyadari jika wanita itu adalah Lusi. Wanita yang ditemuinya dibioskop saat itu ketika dia bersama Jeno.
"Jadi, itu suamimu?"
Lusi tersenyum perih, wajahnya yang perih karena terkena tamparan suaminya masih terlihat memerah.
"Sekarang, kamu pasti tahu alasannya kenapa aku berselingkuh di belakangnya."
Karina tersenyum canggung dengan hal itu, sebelum mereka berpamitan, Karina terlebih dahulu meninggalkan nomer ponselnya agar Lusi bisa menghubunginya kapan saja jika butuh bantuan.
Benar saja, dua hari setelahnya, Karina mendapatkan telepon dari Lusi. Dia mengajak Karina untuk bertemu. Sebenarnya, dia juga ingin bertemu dengan Giselle, namun gadis itu sedang sakit, jadi dia hanya bertemu dengan Karina dan Jeno saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno Aldebaram
RomanceKarina, si anak dari keluarga cemara dan Jeno si anak dari keluarga broken home. Bukan kesempurnaan yang mereka cari. Namun, kekurangan yang satu sama lain yang saling dilengkapi. Thanks to do not plagiat and remake #jeno #karina #nct #aespa #ff #...