Bab 8 - Penthouse

371 37 11
                                    

Yunxi tidak bisa berpikir. Otaknya seperti konslet, bahkan mulutnya tidak bisa bergerak untuk menjelaskan apapun pada Feiyu.

Lagipula, apa yang perlu dijelaskan? Feiyu sudah mendengar semuanya. Bukankah lebih baik seperti ini? Yunxi tidak perlu repot-repot memikirkan cara untuk mencampakkan pemuda itu.

Apa yang terjadi telah terjadi. Mungkin di dalam lubuk hati Yunxi, ia ingin mengakhiri permainan ini dengan tetap berteman baik dengan Feiyu. Meskipun pertemuan pertama dengan pemuda itu sangat menyebalkan dan dia merupakan anjing sang ayah, Yunxi bahagia menghabiskan waktu yang singkat ini bersamanya. Tapi jika Feiyu tidak lagi menerimanya, ia bisa apa?

Ah, dilema ini. Yunxi tidak bisa terus begini. Jika dia ragu, dia tidak akan kemana-mana.

Akhirnya, setelah mengambil koper dari unit apartemennya, Yunxi pergi meninggalkan tempatnya berbagi kehangatan bersama seseorang.

Ia pergi ke rumah Zhehan agar bisa langsung meluncur ke penthouse-nya besok.

Udara malam tiba-tiba terasa dingin. Meskipun penghangat mobil Yunxi sudah diputar maksimal, tubuhnya menggigil. Kini sudah tidak ada lagi coklat hangat atau dekapan lembut. Semuanya kembali seperti sedia kala saat ia hanya sendirian menantang dunia.

***

Keesokan harinya ...

Empat mobil mewah berderet di lobi utama Menara Zhang. Keempat pemiliknya keluar dengan gaya. Pakaian bermerek Dior, Louis Vuitton, Channel, dan Gucci mereka kenalkan. Yang memimpin adalah Luo Yunxi, pewaris utama Luo Group. Ia menginjakkan kaki di rumah barunya dengan seringai kemenangan.

"Hehe ... terima kasih, para sahabatku," ujarnya bangga sembari memeluk pundak Xiao Zhan, Zhehan, dan Jianci bergantian.

Zhehan memutar bola matanya. "Ini adalah unit yang terbaik. Aku dengan susah payah mendapatkan ini karena sepupuku sialan itu tiba-tiba datang nyaris merebutnya."

Xiao Zhan tertawa kecil. "Dan kita membayarnya dengan sangat mahal. Kau harus menjaga penthouse ini baik-baik."

"Yup. Sering-seringlah juga mengadakan pesta dan mengundang kami. Pemandangan dari gedung pencakar langit tidak boleh dinikmati sendiri," ujar Jianci menambahkan.

Yunxi mengacak-acak rambut Jianci sebelum menyundul kepalanya. "Dan membiarkanmu menghancurkan rumah baruku? Enak saja."

Saat ini mereka berjalan di lobi. Interiornya saja sudah berbeda dari apartemen lama Yunxi. Lobinya lebih luas dengan banyak sofa dan meja teh mewah yang digunakan penghuni gedung untuk menyapa tamu-tamu mereka.

Seorang resepsionis wanita yang mengenali Zhehan segera membungkuk hormat pada tuan mudanya dan mengantarkan mereka ke unit penthouse yang sudah disiapkan. Untuk naik ke lantai tertinggi, mereka menggunakan lif pribadi yang hanya bisa diakses oleh Yunxi nantinya. Sungguh kemewahan yang membuat orang lain iri.

Setiba mereka di penthouse, semua rahang tuan muda jatuh ke lantai. Saat Zhehan memesan penthouse tersebut tiga bulan yang lalu, ia hanya menjelaskan secara singkat interior yang kira-kira Yunxi suka untuk bisa diterapkan di dalamnya, namun hasilnya sungguh di luar imajinasi mereka. Semua yang ada di dalam unit penthouse itu adalah yang terbaik.

 Semua yang ada di dalam unit penthouse itu adalah yang terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LIBERTE [Feiyunxi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang