Akibat kelelahan di malam sebelumnya, Feiyu dan Yunxi baru terbangun di sore hari.
Feiyu yang pertama kali bangun. Ia kira ia hanya tidur beberapa menit saat melihat langit di jendela masih sama seperti sebelumnya. Setelah lama melamun sembari mengumpulkan nyawa, ia sadar bukan matahari terbit yang membuat langit menjadi jingga, tapi matahari tenggelam.
"OH TIDAK!" teriak Feiyu nyaris spontan. Ia segera duduk tegak dan membuat Yunxi yang tidur di sampingnya terkejut.
"Urgh, ada apa?" gumam Yunxi mengantuk.
Feiyu segera bangkit dan membawa pakaian bersihnya ke kamar mandi. "Sudah jam 4 sore! Pesawat kita berangkat pukul 7. Kita harus bergegas."
Perjalanan menuju bandara memerlukan waktu minimal 1 jam. Belum lagi pengurusan bagasi, administrasi, dan lain sebagainya sebelum naik pesawat. Mereka hanya punya waktu satu jam untuk bersiap, padahal belum membersihkan diri dan kamar mereka masih sangat berantakan.
Melihat belahan jiwanya panik, Yunxi terkikik. "Eh, Feiyu! Bagaimana kalau aku mandi denganmu untuk menghemat waktu?"
Feiyu sudah menutup kamar mandinya saat Yunxi mengatakan itu dan ia segera membukanya lagi. Tak ada pakaian sehelai pun yang menutupi tubuh indah Feiyu, tapi ia sangat santai keluar dari kamar mandi.
Feiyu segera menarik selimut yang menutupi tubuh Yunxi dan mengangkat pria yang menjadi hidupnya itu untuk digendongnya. Feiyu berbicara dengan suara dalamnya, "Kalau begitu, ikut denganku."
Syukurnya, dalam satu jam, Feiyu dan Yunxi telah selesai mandi dan merapikan koper mereka. Mereka bergegas ke gazebo untuk bertemu yang lain dan tentu saja segera mendapat seringaian jail dari para tuan muda.
Jianci yang pertama kali berdeham dan menggoda, "Ahem, apakah seenak itu pantat Yunxi sampai-sampai Feiyu lupa waktu dan datang terlambat?"
Kedua insan yang bertunangan seketika memiliki wajah semerah tomat.
"Oh, jadi anggurnya berhasil?" tanya Gong Jun tanpa dosa. Yunxi segera memelototinya karena telah membongkar rahasianya. Gong Jun dibuatnya buru-buru meralat. "Ah, maksudku ...."
"Tidak apa-apa. Aku sudah tahu bahwa Yunxi memberi obat pada anggur itu," ujar Feiyu dengan tenang dan membuat semua orang terbelalak.
Zhehan bertanya memastikan, "Kau tahu?"
Feiyu mengangguk. "Semua sudah terjadi. Aku masih tetap mencintainya. Aku tidak masalah."
Kepala Yunxi berasap mendengar perkataan Feiyu. Ia segera mendekat pada sang tunangan dan berbisik, "Ka—kalau begitu, bolehkah kita melakukannya lagi?"
Feiyu menyeringai meskipun kaku. Kepribadiannya akhir-akhir ini berubah menyesuaikan Yunxi, menjadi pria yang lebih longgar. Ia mengecup belakang telinga Yunxi dan menjawab, "Mau di mana? Aku akan mengikutimu."
Yunxi terlonjak bahagia. Iya memeluk Feiyu tanpa peduli siapapun melihatnya. "Di apartemenmu! Mulai sekarang aku akan tinggal di apartemenmu!"
"Bagaimana dengan penthouse-mu?"
"Rumah itu terlalu besar. Aku tidak suka."
Mendengar itu, Zhehan protes. "Kau yang menginginkannya, membuatku melakukan segala cara untuk mendapatkannya, dan sekarang kau membuangnya?"
Yunxi memutar wajahnya dan menjulurkan lidahnya mengolok. Pelukannya tidak sedikitpun lepas. "Sekarang aku menginginkan Feiyu. Aku juga akan melakukan segalanya untuk mendapatkannya."
"Asal tidak dibuang, tidak masalah," celetuk Yibo dengan tajam.
Yunxi menatap horor tuan muda itu. "Tidak akan!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIBERTE [Feiyunxi]
FanfictionKebebasan adalah hal yang selalu didambakan oleh semua orang, tak terkecuali Luo Yunxi. Baik harta, tahta, maupun cinta, tak ada satupun yang boleh mengekangnya. Sebuah taruhan yang diajukan para sahabatnya memang berakhir indah, tapi apakah ia mamp...