Bab 16 - Pertemuan

190 29 5
                                    

Warning 🔞 NSFW

Vin Zhang mengajak Yunxi pergi ke bangunan tradisional mewah yang disulap menjadi ruang makan di tepi Danau Taihu, Kota Shanghai.

Vin Zhang mengajak Yunxi pergi ke bangunan tradisional mewah yang disulap menjadi ruang makan di tepi Danau Taihu, Kota Shanghai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tempatnya begitu asri. Hanya memerlukan waktu dua jam berkendara di siang hari. Lokasinya yang masih dipenuhi pepohonan hijau dan danau yang jernih membuat pengunjungnya seolah kembali ke masa dinasti Han berkuasa.

Setiap langkah yang Yunxi ambil di atas jembatan yang menghubungkan tepi daratan dan bangunan tempatnya nanti makan membuat perasaan Yunxi tak nyaman. Jelas Vin Zhang ingin melakukan sesuatu. Pria itu tiba-tiba berjalan begitu dekat dengannya dan memberi senyum yang mencurigakan.

Yunxi tidak tahu apakah Vin Zhang seperti itu sejak dulu. Jujur saja, Yunxi tidak pernah memperhatikan pria selain tunangannya. Untuk menenangkan diri, Yunxi memainkan cincin biru di jarinya. Dengan begitu, Feiyu seolah menemaninya.

"Sudah sampai," ujar Vin Zhang begitu mereka tiba di undakan pertama bangunan utama. "Hati-hati langkahmu. Tangga batu ini licin."

"..." Yunxi tidak tahu harus merespon apa. Ia sangat tidak suka dengan perhatian Vin Zhang yang berlebihan seperti ini.

Mereka duduk di teras dengan pemandangan danau dan pohon ceri yang sudah mulai berbunga. Tak terasa musim dingin akan berakhir dan digantikan musim semi yang penuh cinta.

Tak lama kemudian, makanan datang. Meja bundar yang memisahkan Yunxi dan Vin Zhang kini penuh dengan makanan khas China mulai dari dimsum, hotpot, dan lain sebagainya.

Vin Zhang meletakkan sumpit di atas mangkok Yunxi dan berkata, "Makanlah selagi hangat. Ini dimasak oleh koki keluargaku. Sangat lezat."

Nafsu makan Yunxi mendadak hilang. Mungkin karena selama ini Feiyu memasakkannya makanan barat sehingga makanan China tak lagi menjadi seleranya. Tapi mungkin juga karena ia tak ingin makan jika ada hal yang membuat rasa penasarannya belum terjawab.

Tanpa basa-basi, Yunxi bertanya, "Ada apa Vin Zhang mengajakku ke sini? Tidak biasanya kau membawaku ke tempat indah seperti ini. Kita bahkan belum pernah makan bersama di luar sebelumnya."

Vin Zhang nampaknya menyadari suatu fakta saat Yunxi berbicara. Ia tersenyum dengan leher yang mulai memerah. "Ah, kau benar. Kita belum pernah makan bersama selain di penthouse. Hmm, mulai sekarang, aku akan membawamu ke tempat-tempat indah untuk makan di sana."

Mata Yunxi melebar mendengar jawaban yang tidak ia duga. "Ti-tidak perlu," jawabnya canggung. "Umm, karena kau belum tahu, mungkin inilah saatnya aku memberi tahumu. Aku dan Feiyu sudah bertunangan. Kami akan menikah sebentar lagi."

LIBERTE [Feiyunxi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang