S2. 1 Pertemuan Kembali

1.3K 431 150
                                    

Halooo, masih ada yang nyimpen cerita ini di library gak niiihh???
Beruntung yang masih nyimpen karena langsung dapet notif update 🥰

Selamat membaca ♥️

***

Season 2 ➡️ Love And Future
1. Pertemuan Kembali

***

Dua tahun kemudian.

Siang ini suasana kafe nampak ramai. Dan kebanyakan diisi oleh kaum milenial. Seperti dua orang yang sedang berdiri di depan meja panjang itu untuk memesan minumannya. Si pria sesekali melihat jam tangannya, seperti sedang diburu waktu. Sedangkan wanita yang berdiri di sebelahnya masih belum memutuskan ingin memesan apa dan masih melihat-lihat menu yang tertera pada panel di atas.

"Gak mau dipanggil keong, tapi segala-gala dilakuin kaya keong," cibir pria itu.

"Diem ye lo!"

"Cepet elah! Gue mau shalat jum'at."

"Masya allah, baru juga jam setengah sebelas, Jakaaa!"

"Panggil Jaka lagi, gue—"

"Jaka jaka jaka jaka..."

Jake hanya bisa mengulum bibirnya menahan kesal. Sementara Asma, tawanya berderai cukup keras. Untungnya ia sudah berhasil memutuskan ingin pesan apa.

Di sisi lain.

Seorang pria memasuki kafe itu, mengikuti putranya yang melangkah lebih dulu di depan. Anak lelaki itu sedang merajuk padanya karena Rama telat menjemputnya ke sekolah. Biasanya Rhaja tidak seperti ini. Hanya saja, hari ini mood nya memang tidak sedang baik karena seseorang di sekolahnya.

"What do you want to eat?" tanya Rama sembari mensejajarkan jalannya dengan Rhaja. Kepalanya menunduk untuk melihat wajah cemberut putranya.

"I don't want to eat."

"It's time for lunch."

"I'm not hungry."

"Dosn't mean you don't need to eat. I don't want to see you sick."

"Kalo memang gitu, harusnya jangan telat jemput aku di sekolah. That's makes me sick too."

"Who hurts you?"

Rhaja berhenti berjalan, mendongak menatap sang ayah sementara ayahnya menunduk dengan raut keposesifan di wajahnya. Anak itu jadi menghela napas.

"Bukan secara harfiah, Daaad."

"Huh?"

Rhaja sampai menutup wajahnya. Kenapa makin bertambah usia ayahnya makin sulit mengerti dengan apa yang dia ucapkan? Padahal bagi ayahnya, Rhaja lah yang kata-katanya sulit dimengerti.

Mereka berdua berdiri di pertengahan kafe itu dan hanya fokus satu sama lain. Apalagi Rhaja sedang menutup wajahnya dan Rama sedang fokus berpikir sambil melihat tingkah laku putranya yang makin sering membuatnya bingung ini. Lalu dari arah lain ada dua orang yang berjalan sambil saling mengobrol dan bercanda.

Love And Pain (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang