Yahiko mengusap dagunya dengan ibu jari dan telunjuknya sembari menatap layar laptopnya dalam diam. Ia nampak sedikit ragu, di tatapnya layar laptop itu lamat-lamat, berisi informasi tentang seseorang. permintaan Naruto isinya tak main-main.
Mulai dari latar belakang, pendidikan, hingga harta kekayaan yang orang itu miliki. Keterkaitan orang tersebut dengan insiden yang di alami Sasuke pun ia telusuri dengan cermat. Lima tahun di kepolisian membuat insting detektifnya seolah aktif kembali, karena satu dan lain hal, akhirnya ia memutuskan keluar dari divisinya dan memilih untuk mengelola bisnis pribadi bersama kekasihnya.Segelas Brandy di tangan kirinya ia seruput hikmat, sedangkan tangan kanannya mengelus sayang pucuk kepala bersurai merah semerah darah yang tergeletak di atas pahanya. Wajah si empunya kepala nampak celemotan masker wajah tak peduli dengan kekasihnya yang telanjang dada.
"Bagaimana?". Tanya Nagato yang sibuk dengan ponselnya.
"Orang ini cukup mengerikan sayang. Si Dobe kenapa bisa terlibat sama orang ini ya?". Sahut Yahiko.
Dengan rasa penasaran, Nagato bangkit dari posisi telentangnya menjadi duduk. Menduduki paha Yahiko dan membelakanginya, ikut menilik layar laptop Yahiko.
"Ada garis darah orang berpengaruh se-Jepang? Kenapa orang sehebat ini bisa berurusan dengan Naruto yang begitu ya? Perang kekuasaan antar generasi kah?".
Nagato terbelalak mengetahui jumlah kekayaan orang itu. Tak pedulikan kedua tangan Yahiko yang mulai meraba kedua pahanya gemas.
"Aku paham sepupu mu itu memang doyan buat ulah, tapi mustahil rasanya kalau bisa berurusan dengan keturunan Ootsusuki secara tiba-tiba tanpa faktor lain babe.. hmmm..". Kedua tangan itu makin gemas meremas paha dan bokong Nagato dari belakang. Matanya menyipit seiring menahan kejantanannya yang menegang di bawah sana.
"Perang kekuasaan antar generasi? Cih! Namikaze dan Uzumaki tak akan punya kesempatan itu, bahkan hanya untuk sekedar di bandingkan babe~".
Analisis Yahiko meluncur seiring kecupan-kecupan mautnya mendarat di tengkuk Nagato. Nagato yang masih asik menelusuri data itu, tak menghiraukan kekasihnya yang mulai terangsang di belakangnya.
"Sayang paman Minato memiliki penerus seperti Naruto, seandainya saja kakek lebih mempertimbangkan penerus dari klan bibi ku, mungkin kita tak akan pernah bertemu, ahaha~ stop it! Bad dog!".
Nagato yang akhirnya geram karena di rangsang terus menerus, memukul kasar tangan Yahiko saat berusaha membuka celananya.
"Just a quickie okay? Ayolah~ udah di ujung nih~". Rayu Yahiko gemas.
"I SAID NO! jadi jangan maksa~". Kekehan Nagato terdengar mengejek saat ia bangun dari duduknya dengan paksa lalu berjalan ke arah kulkas.
"Damn it...". Kesal Yahiko.
***
ISHIKAWA KAITO
PRESENTS
BETWEEN YOU, ME, AND
HIM
***Ketukan high-heels menggema di seiring koridor rumah sakit, kilap kacamata itu seolah mengintimidasi setiap orang yang berpapasan dengan wanita bersurai merah itu. Karin berjalan mendahului tiga orang di belakangnya dengan tergesa. Crop top hitam dengan celana high waist yang ia kenakan hari ini nampak serasi dengan imagenya yang terkenal 'bad bitch style'.
Tato di sekujur lengan kanan dan kirinya terekspos bebas dengan ke indahan tersendiri. Sorot matanya mencari letak kamar Sasuke setelah sampai di paviliun khusus VVIP di rumah sakit besar itu. Bibir tipisnya tersenyum saat mendapati lokasi kamar Sasuke di depan matanya kini, tak perlu basa-basi mengetuk pintu, di langkahkan kakinya memasuki kamar tersebut. Menatap jijik sekaligus sinis wanita berambut merah muda yang tengah memagut bibir seorang lelaki asing di sebelah ranjang Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between you, me and HIM
FanfictionMenyenangkan ya rasanya? kalau kebeneran kalian dijodohin sama ortu kalian dan pas dengan selera kalian sebagai wanita. Tampan, Kaya, Sixpack dan proporsional di segi fisik. Tapi pernah gak terpikirkan oleh kalian atau seenggaknya terlintas gitu dip...