Hinata duduk terdiam di pinggir kolam ikan mas dalam mansion yang masih menjadi tempat singgah mereka.
Entah apa yang tengah ia pikirkan sekarang. Kecemasan terpampang jelas pada wajahnya, sekilas, bayangan Sasuke tersenyum padanya terlintas dalam kepalanya.Mata indahnya menggenang.
Memikirkan nasib mereka setelah ini.
Setelah kejadian beberapa saat lalu.Ponselnya bergetar pertanda panggilan masuk.
Nomor tak dikenal.
***
ISHIKAWA KAITO
PRESENTS
**
BETWEEN YOU, ME, AND
HIM
***Naruto mengulet di tengah tidur pulasnya di atas ranjang. Mendapati kosong posisi sebelahnya, ia lantas terbangun. Mencari keberadaan sosok yang beberapa saat lalu terlelap bersamanya. Bulatan Saphire itu menelusuri beberapa tempat yang mungkin di tempati sosok yang tengah ia cari. Masih berusaha melupakan kejadian beberapa saat yang lalu, kini ia masih terfokus pada sosok Hinata.
Sedikit kesalahan ia akui telah di lakukannya.
Mungkinkah Hinata menyadarinya?
Sejujurnya ia pun kaget. Entah kenapa refleks tubuhnya bisa begitu bodoh, jangankan Hinata, ia pun akan kesal saat partner sex-nya menyebut nama orang lain saat kegiatan sexual mereka terjadi.
Kembali menyalahkan dirinya sendiri di antara monolognya malam itu, Naruto menangkap siluet Hinata di pinggir kolam.
Senyum lega meluncur dari bibirnya.
Agak berderap, ia memutuskan untuk menghampiri Hinata, namun terhenti.Hinata nampak tengah menelfon.
***
'Kenapa kau selalu seperti ini?'.
'Aku hanya ingin kembali bersamamu, apakah itu aneh?'.
Suara di seberang sambungan yang Hinata terima, masih tak membuatnya membalas.
Genangan matanya kini meluncur perlahan melewati pipi tembamnya.
"Setelah semua yang kau lakukan padaku, kau mau aku kembali padamu?". Balas Hinata.
'Aku mengakui kesalahan ku di masa lalu, dan kini aku akan memperbaiki itu semua. Beri aku kesempatan, tinggalkan dia. Hiduplah bersama ku.. Hime..' .
Hati Hinata berdenyut nyeri, lingkaran masa lalu yang ia usahakan putus, terasa tak masuk akal kini. Rasa sakit yang di sebabkan oleh orang dalam sambungan telfonnya ini terlalu besar.
"Sekali lagi aku memohon, relakan aku. Aku tak ingin menyakiti siapapun lagi. Carilah masa depan terbaik untuk hidupmu". Bahu Hinata bergetar menahan isak tangisnya malam itu.
'Biar aku di putus dalam lingkar reinkarnasi jika aku melepas mu dengan pria itu. Yang tak kau cintai sedikitpun. Tak masalah bagi ku untuk menunggu mu berpaling padaku, entah berapa puluh tahun pun. Aku akan tetap mencintai mu'.
Sambungan terputus sepihak.
Hinata terisak menahan nyeri dalam dadanya yang kian bergemuruh. Kedua telapak tangannya menangkup wajah ayu miliknya, membiarkan air mata yang terkucur di tutupi kedua telapak tangannya.
Ingin rasanya ia menghilang saja.
Kemana pun itu.
Hinata menyandarkan bahunya pada pohon di belakangnya dengan raut pasrah. Membiarkan semilir angin malam itu menghiburnya sedikit. Di rasanya, cobaan dalam hidupnya seolah tak habis-habis.
Baru saja ia kehilangan ayahnya, kecelakaan menimpa penyelamat hidupnya, dan kini dilema dalam rumah tangganya yang ia rasa cukup berat.
Di pandangnya langit malam yang nampak sedikit mendung, tak nampak satupun bintang atau cahaya bulan untuk ia pandangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between you, me and HIM
FanfictionMenyenangkan ya rasanya? kalau kebeneran kalian dijodohin sama ortu kalian dan pas dengan selera kalian sebagai wanita. Tampan, Kaya, Sixpack dan proporsional di segi fisik. Tapi pernah gak terpikirkan oleh kalian atau seenggaknya terlintas gitu dip...